Kronologi Penembakan Massal di Moskow, Korban Tewas 133 Orang

Kronologi Penembakan Massal di Moskow, Korban Tewas 133 Orang – Sebuah tragedi mengerikan melanda kota Moskow, ketika aksi penembakan massal di Rusia, yang terjadi di sebuah gedung telah mengakibatkan korban jiwa yang mencapai ratusan orang.

Kronologi Penembakan Massal di Moskow, Korban Tewas 133 Orang

Insiden berdarah ini terjadi pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat dan menimbulkan kepanikan di seluruh kota.

Kelompok teroris yang terkait dengan ISIS disebut-sebut sebagai dalang di balik aksi kekerasan mematikan ini.

Mereka diduga melakukan serangan tersebut sebagai bagian dari upaya mereka untuk menimbulkan ketakutan dan kekacauan di Rusia.

Pihak berwenang setempat telah memberikan konfirmasi mengenai jumlah korban, yang sangat memprihatinkan.

Dilaporkan bahwa lebih dari ratusan orang tewas dalam penembakan tersebut, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka parah.

Warga setempat dan petugas keamanan segera bereaksi cepat setelah terjadinya penembakan, dengan upaya untuk menyelamatkan korban dan menangkap para pelaku.

Namun, keadaan tetap tegang dan belum ada informasi lebih lanjut mengenai identitas pelaku serta motif di balik serangan ini.

Pemerintah Rusia telah mengecam keras serangan ini dan bersumpah untuk menemukan dan menghukum semua yang terlibat dalam kejahatan mengerikan ini.

Mereka juga mengumumkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk melindungi warga negara dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

Kami akan terus memperbarui informasi seiring berjalannya perkembangan situasi ini. Semoga para korban dapat segera mendapatkan keadilan dan semoga perdamaian dapat kembali menyelimuti kota Moskow setelah tragedi yang mengerikan ini.

1. Kronologi Penembakan Massal di Moskow Rusia

Sebuah serangan membabi buta terjadi di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024), yang mengakibatkan penembakan massal dan menelan banyak korban jiwa.

Menurut laporan berikut Kronologi Penembakan di Moskow, lebih dari 6.000 orang Rusia datang ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menghadiri konser dari grup rock Picnic.

Namun, situasi berubah drastis ketika sekelompok orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan teater di kompleks tersebut.

Seorang saksi mata melaporkan bahwa penyerangan terjadi hanya beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung.

Seorang penjaga keamanan juga menggambarkan adegan mengerikan di mana para penyerang bersenjata secara agresif menembaki area serambi ketika dia dan rekan-rekannya berusaha bekerja di pintu masuk pusat hiburan tersebut.

Insiden semakin mengerikan ketika terjadi kebakaran, yang diduga dimulai ketika para penyerang melemparkan bom molotov.

Api dan asap segera melonjak ke langit, menyelimuti fasad aula dan memicu kepanikan di antara para pengunjung.

Tindakan kekerasan ini juga menyebabkan kerusakan parah di gedung tersebut, dengan pecahan kaca terlihat di dua lantai teratas.

Upaya penyelamatan dan tanggapan cepat dari pihak berwenang dan petugas keamanan menjadi kunci dalam menangani situasi yang mencekam tersebut.

2. 133 Orang Tewas

Jumlah korban jiwa akibat tragedi penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia telah meningkat menjadi 133 korban Penembakan di moskow.

Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengumumkan bahwa dalam kurun waktu 24 jam.

Tim penyelamat berhasil menemukan korban penembakan masal 133 jenazah dari reruntuhan, sementara upaya medis masih dilakukan untuk menyelamatkan 107 orang yang terluka.

Rekaman video yang telah diverifikasi menampilkan sekelompok orang bersenjata mengenakan pakaian kamuflase, melepaskan tembakan menggunakan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow.

Dalam video tersebut, terlihat suasana kepanikan ketika orang-orang di dalam gedung berusaha untuk menemukan tempat berlindung atau berusaha melarikan diri melalui pintu keluar, di tengah dengungan tembakan yang berulang kali terdengar.

Berdasarkan laporan dari Baza, outlet berita yang memiliki sumber terpercaya di kalangan keamanan dan penegakan hukum Rusia, sebanyak 28 mayat ditemukan di dalam toilet dan 14 di tangga gedung.

Menurutnya, banyak dari korban yang ditemukan merupakan ibu yang sedang memeluk anak-anak mereka, menggambarkan suasana tragis dari peristiwa mengerikan tersebut.

3. Penyerangan Diklaim Dilakukan oleh ISIS

Kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia.

Pernyataan tersebut diungkapkan melalui kanal Telegram dan dikutip oleh AFP pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Dalam pernyataannya, ISIS menyebut bahwa para anggotanya telah menyerang sebuah acara besar di pinggiran ibu kota Rusia.

Mereka mengklaim bahwa serangan tersebut telah dilakukan dengan sukses, dan para pelaku kini telah berhasil mundur ke markas mereka dengan selamat. Penyelidikan terkait serangan ini telah dimulai oleh pihak berwenang setempat.

Informasi dari jurnalis kantor berita Rusia, RIA Novosti, yang berada di lokasi kejadian menyebutkan bahwa para penyerang yang mengenakan seragam kamuflase memasuki gedung tempat acara berlangsung.

Mereka melancarkan serangan dengan melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom molotov.

Aksi tersebut menyebabkan kepanikan di antara para pengunjung yang berusaha melarikan diri dari tempat tersebut.

Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku serta mengungkap motif di balik serangan tersebut.

4. 11 Orang Ditangkap

Otoritas Rusia telah menanggapi serangan mematikan di Moskow, Rusia, yang menewaskan ratusan orang dengan menyebutnya sebagai “serangan teroris”.

Meskipun demikian, pihak berwenang belum memberikan komentar terkait klaim dari kelompok ISIS terkait penembakan massal tersebut.

Dalam responsnya, otoritas Rusia telah melakukan tindakan cepat dengan menangkap 11 orang yang diduga terlibat dalam serangan tersebut.

Dari 11 orang tersebut, empat di antaranya merupakan pelaku langsung dari serangan mematikan tersebut.

Penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia, telah mengejutkan banyak pihak, terutama karena kekerasan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Serangan ini, yang disebut sebagai salah satu yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir di Moskow, meninggalkan dampak yang mendalam bagi warga setempat dan menyisakan pertanyaan besar terkait keamanan dan stabilitas di kota tersebut.

5. Pemerintah Rusia-Ukraina Angkat Bicara

Pemerintah Rusia dan Ukraina telah memberikan tanggapan terhadap penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut serangan tersebut sebagai “serangan teroris berdarah” dan menyerukan komunitas internasional untuk mengutuk tindakan keji tersebut.

Pihak Gedung Putih, melalui juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, mengklarifikasi bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Ukraina atau warga Ukraina dalam penembakan tersebut.

Sementara itu, pemerintah Ukraina dengan cepat membantah keterlibatan mereka dalam serangan itu, dengan penasihat presiden Mykhailo Podolyak menyatakan bahwa segala keputusan akan ditentukan di medan perang.

Meskipun demikian, juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menuduh bahwa serangan tersebut merupakan tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin, meskipun tidak ada bukti konkret yang disajikan.

Di sisi lain, pihak otoritas Rusia telah mengambil langkah cepat dengan menangkap sebelas orang yang diduga terlibat dalam penyerangan tersebut, termasuk empat penyerang.

Penembakan massal ini dianggap sebagai salah satu serangan paling mematikan yang pernah terjadi di Moskow dalam satu dekade terakhir.

6. AS Sudah Ingatkan Rusia soal Aksi Teror

Pada awal Maret, pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberikan peringatan kepada Rusia mengenai kemungkinan serangan teroris yang direncanakan untuk “acara besar” di Moskow.

Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengonfirmasi bahwa informasi tersebut diterima oleh AS dan segera disampaikan kepada otoritas Rusia.

Peringatan ini menyoroti potensi ancaman yang ditujukan pada pertemuan massa, termasuk konser yang berlangsung di ibu kota Rusia.

Tindakan ini mencerminkan kerja sama antarnegara dalam memitigasi risiko keamanan, meskipun serangan tersebut terjadi pada akhirnya, menyebabkan dampak tragis di Moskow.

Janji Putin

Pasca-serangan mematikan di Moskow, Putin menegaskan komitmen Rusia dalam menangani terorisme internasional.

Dia menjanjikan bahwa siapapun yang terlibat, termasuk pelaku, penyelenggara, dan pemberi perintah serangan, akan ditangkap dan diadili dengan tegas dan adil.

Putin juga menunjukkan kesiapannya untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam memerangi musuh bersama.

Selain itu, dia menegaskan bahwa siapapun yang terlibat dalam perencanaan kejahatan tersebut akan diidentifikasi dan diberikan hukuman yang setimpal, tanpa pandang bulu.

Respons keras juga datang dari seorang anggota parlemen Rusia, Andrei Kartapolov, yang menekankan pentingnya memberikan respons yang layak dan konkret.

Jika terbukti Ukraina terlibat dalam serangan tersebut, mendorong Rusia untuk bertindak tegas di medan perang.