BMW i7 Kendaraan Mewah Petinggi Negara KTT ASEAN – Para petinggi negara anggota ASEAN sudah tiba di Jakarta untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN. Indonesia sebagai tuan rumah menyediakan mobil listrik untuk mengangkut para petinggi negara.
BMW i7 Kendaraan Mewah Petinggi Negara KTT ASEAN
Petinggi negara-negara ASEAN selama mengikuti KTT di Jakarta menggunakan mobil listrik BMW i7. Tak cuma untuk petinggi negara selama KTT ASEAN, BMW i7 juga bisa dibeli oleh masyarakat umum.
Puluhan unit BMW i7 hitam dikerahkan sebagai kendaraan VVIP di KTT ASEAN Jakarta. Ini berbeda dengan mobil petinggi negara saat KTT ASEAN di Labuan Bajo pada Mei lalu yang menggunakan BMW iX berkelir putih.
Jakarta menjadi tuan rumah KTT Ke-43 ASEAN pada September ini. Ratusan mobil listrik bakal wara-wiri selama gelaran KTT ASEAN ini.
Mulai dari kepala negara, menteri, hingga kendaraan operasional menggunakan kendaraan listrik. Setidaknya ada lima model mobil listrik yang dipakai di KTT ASEAN di Jakarta ini. Totalnya ada 510 unit mobil listrik yang digunakan di KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta.
Pertama ada BMW i7 yang akan digunakan untuk kepala negara ASEAN. Sebanyak 24 unit BMW i7 akan digunakan untuk menyambut kepala negara anggota ASEAN.
BMW i7 merupakan salah satu mobil listrik mewah yang cocok untuk kalangan VIP seperti kepala negara. BMW i7 hadir dengan penampilan modern, mewah, dan teknologi mutakhir.
BMW i7 menawarkan kenyamanan tak tertandingi dan mengubah setiap perjalanan menjadi pengalaman lounge eksekutif. Selain itu, i7 menampilkan inovasi serba elektrik, desain visioner, dan dinamika berkendara yang bertenaga.
BMW i7 merupakan salah satu mobil listrik modern dan mewah yang dijual di Indonesia. BMW i7 menawarkan pengalaman lounge eksekutif.
Di Indonesia, BMW menjual i7 xDrive60 Gran Lusso. BMW i7 xDrive60 Gran Lusso menghadirkan teknologi BMW eDrive generasi kelima dan memungkinkan untuk pengisian daya 10-80% dalam 34 menit saja dengan 195 kW (DC, fast-charging station).
Mobil ini memiliki tenaga maksimal 400 kW atau 544 daya kuda dengan torsi maksimal 745 Nm. Tenaganya disuplai oleh dua motor listrik di depan dan belakang.
Berkat modal itu, BMW i7 dengan ukuran dan bobotnya sebagai sedan mewah besar bisa diajak berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 4,7 detik.
Mobil mewah ini didukung baterai dengan kapasitas 101,7 kWh. Baterainya bisa menjangkau jarak hingga 590-625 km, tergantung setiap pengendara. BMW i7 juga sudah dilengkapi dengan Executive Drive Pro.
BMW i7 xDrive60 Gran Lusso menghadirkan teknologi BMW eDrive generasi kelima dan memungkinkan untuk pengisian daya 10-80% dalam 34 menit saja dengan 195 kW (DC, fast-charging station).
Dengan output maksimum 400 kW / 544 hp dan torsi hingga 745 Nm dari kedua mesin elektrik di depan dan belakang, mobil ini mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 4,7 detik.
Dengan kapasitas baterai bersih 101.7 kWh, jarak maksimum yang dapat ditempuh adalah antara 590 – 625km, tergantung setiap pengendara. BMW i7 juga sudah dilengkapi dengan Executive Drive Pro.
Selanjutnya ada Hyundai Ioniq 6 yang baru diluncurkan di GIIAS 2023. Total ada 52 unit Hyundai Ioniq 6 sebagai kendaraan untuk pasangan para delegasi dan kendaraan cadangan VVIP.
Selain Ioniq 6, Hyundai Ioniq 5 digunakan sebagai kendaraan protokol keamanan. Sebanyak 208 unit Hyundai Ioniq 5 dikerahkan pada KTT ASEAN ini.
Hyundai juga mengadakan pelatihan untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang akan bertanggung jawab dalam mengendarai armada IONIQ 6 dan IONIQ 5 untuk para delegasi. Pelatihan ini meliputi pengenalan fungsi kendaraan dan pengalaman berkendara bagi seluruh aparat yang mengendarai unit tersebut selama perhelatan ini.
Kemudian ada Toyota bZ4X sebanyak 76 unit. Mobil listrik Toyota itu akan digunakan sebagai kendaraan menteri dan pejabat senior.
Terakhir ada Wuling Air ev yang telah mendapatkan livery khusus KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta. Akan ada sebanyak 150 unit Wuling Air ev pada KTT ASEAN ini. Mobil listrik mungil tersebut akan menjadi kendaraan operasional.
Untuk menunjang kenyamanan penggunanya, telah dibangun beberapa fasilitas fast charging bahkan sampai ultrafast charging. Namun ternyata sering-sering menggunakan pengisian cepat ini tidak direkomendasikan.
Head of Before Service Department PT Hyundai Motors Indonesia Putra Samiaji mengatakan sejak pertama kali meluncurkan mobil listrik pihaknya tidak menyarankan pemakaian fast charging sebagai kebiasaan sehari-hari. Menurutnya, Hyundai punya kampanye “home is your charging station“.
“Jadi lebih baik sehari-hari itu di rumah pakai (charger) AC (alternating current), slow charging,” kata Putra
Putra bilang, fast charging bisa dimanfaatkan ketika melakukan perjalanan jarak tempuhnya tidak sampai. Jadi, penggunaan fast charging masuk dalam rencana perjalanan, bukan kebutuhan sehari-hari.
“Misalnya jarak tempuhnya 400 km, Anda mau jalan 600 km, okelah pakai fast charging. Tapi kalau sehari-hari di dalam kota misalnya, paling (terpakai) cuma 10-20 persen, sampai rumah cas lagi besoknya udah penuh lagi,” sebut Putra.
Putra mengatakan mengisi ulang baterai di rumah selama semalaman tanpa dicabut pun tak masalah. Sebab, sistemnya sudah terdapat otomatis pemutus arus ketika baterai penuh.
Adapun alasan mengapa fast charging tidak disarankan digunakan terlalu sering karena menurut Putra daya tahan baterainya bisa berkurang dibanding penggunaan slow charging.
“Ya karena panas juga bisa. Karena DC (direct current) langsung ke baterai kan. Kalau AC lewat on board charging juga kan supaya nggak langsung dan dayanya juga nggak besar,” katanya.
