Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, soal proyek strategis nasional (PSN) yang disebutnya titipan kanan-kiri. Hasto menyingung pentingnya seorang pemimpin untuk berkaca.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Sindiran Anies..

Sebagai informasi, sebelumnya, Anies Baswedan menyindir tokoh politik yang kerap lari-lari lalu memposting fotonya di media sosial.

Hal ini dia singgung di acara Temu Kebanggaan Relawan Anies Baswedan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

“Saya ngobrol dengan masyarakat, saya dengar cerita mereka dan saya temui mereka. Bukan untuk selfie dan posting foto di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto. Saya lagi mendengarkan suara mereka,” ungkap Anies. Ia mengklaim sering turun ke bawah untuk menyerap aspirasi dan keluh kesah masyarakat.

“Saya datang ke banyak tempat, tanpa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa. Sering kali saya datang sendirian, masuk ke sebuah warung. Tahu-tahu yang punya warung ngeliatin saja, (seolah bergumam), ‘ini seperti kenal, tapi siapa’,” kata Anies.

Ia mengklaim banyak mengobrol dengan mereka. Termasuk ibu-ibu dan bapak-bapak yang ingin pendidikan anak-anaknya terjamin, agar masa depan cerah menanti mereka.

Begitu pula dengan seorang petani yang mengeluh mahalnya harga pupuk karena sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Sebagai informasi, dalam acara tersebut narasumber seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan sempat diminta untuk refleksi diri dengan berkaca di depan publik. Hasto pun mengaku teringat momen tersebut.

“Ya, saya teringat ketika acara Najwa untuk berkaca, itu maknanya sangat dalam,” kata Hasto kepada wartawan di acara Rakernas ke-IV PDIP, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2023).

Hasto mengatakan pemimpin juga perlu berkaca terkait kinerjanya. Ia menyebut hal itu hanya untuk memaknai apa yang dilakukan Najwa Shihab dalam program dialog dengan para capres.

“Ya termasuk juga di dalam menampilkan kinerja setiap pemimpin itu modal kaca itu sangat penting, itu yang disampaikan oleh Mba Najwa loh, bukan saya. Jadi kami hanya memaknakan itu,” kata Hasto.

Sebelumnya, Anies Baswedan menilai Proyek Strategis Nasional (PSN) saat ini perlu diluruskan. Menurutnya, PSN sekarang adalah titipan kanan-kiri.

“Dan ketika titipan kanan-kiri, konsekuensinya dirasakan oleh masyarakat. Ini kita kembali perlu luruskan, sehingga apa yang menjadi kebijakan-kebijakan itu mencerminkan tujuan awal,” kata Anies Baswedan di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 1 Partai Masyumi di Oasis Amir Hotel, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2023).

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Bukan Tandingan PDIP, Ganjar Beri Pembelaan

Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, sempat menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai orang yang selalu kalah saat nyapres. Karenanya, Prabowo bukanlah tandingan bagi Ganjar Pranowo.

Merespons pernyataan tersebut, calon presiden (capres) dari PDIP itu menyebut bahwa semua orang punya kesempatan yang sama di Pilpres 2024.

“Semua punya kesempatan yang sama,” kata Ganjar di kawasan Senayan Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Saat disinggung lebih jauh soal ucapan Adian terhadap Prabowo, Ganjar menganggapnya itu bukan merupakan ejekan. “Gak ada yang mengejek,” ucapnya.

Sebelumnya, sindiran Adian kepada Prabowo disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara rilis hasil survei Poltracking Indonesia bertajuk peta elektoral Pemilu 2024 pada Jumat (28/4/2023).

Adian bahkan sempat terlibat debat dengan Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade yang tidak terima ketumnya disindir.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Adian mengatakan PDIP membutuhkan lawan yang kuat untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Dia menilai Prabowo bukan lawan yang diperhitungkan.

“Kita butuh lawan yang juga pernah menang gitu lho. Kalau lawan yang kalah terus enggak greget gitu loh Ndre,” kata Adian.

Awalnya Adian mengakui dalam acara diskusi tersebut soal elektabilitas bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo masih berada di bawah Prabowo.

Meski demikian, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu tidak takut bila berhadapan dengan Prabowo sebagai sesama capres.

“Bagaimana kita mau takut atau kita khawatir, kalau melawan Prabowo yang berkali-kali kalah. Prabowo belum pernah punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus,” kata Adian.

“Sebenarnya enggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. Kayanya gimana gitu, enggak asik gitu lho. Ndre, sorry Ndre,” sambung Adian.

Menanggapi hal itu, Andre pun tersulut dengan membalas pernyataan Adian jika orang angkuh akan kalah. Andre kemudian menyinggung Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln yang kalah 20 kali sampai akhirnya bisa menang dalam pemilu.

“Orang angkuh bakal kalah, biasa itu. Mungkin enggak baca sejarah. Lincoln itu kalah 20 kali, yang ke-21 itu menjadi presiden Amerika,” kata Andre balas Adian.

Adian yang mendengar hal itu, membalas ucapan Andre dengan mengatakan, Ganjar butuh lawan yang sepadan. Andre pun tampak membalasnya.

“Enggak apa-apa, mungkin ada yang angkuh dan sombong ya enggak apa-apa,” balas Andre.

Adian mengatakan, Ganjar dibandingkan dengan Prabowo menurutnya tidak apple to apple. Menurutnya, tidak akan menjadi tontonan yang menarik jika kedua tokoh tersebut bertanding di Pemilu 2024.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Sekjen PDIP Sindir Anies: Tidak Punya Banyak Prestasi!

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai tuduhan oleh kubu bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan terkait penjegalan dan hambatan adalah hal yang tidak benar.

Demikian dikatakan Hasto menjawab pertanyaan wartawan atas tuduhan kubu Anies lewat Jubir Sudirman Said, kemarin.

“PDI Perjuangan tidak pernah menghambat karena kami belajar dari sejarah,” katanya di sela Rakernas III PDIP hari ketiga, Kamis (8/6/2023).

Hasto menjelaskan maksud belajar dari sejarah itu, yakni ketika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dihambat kepemimpinannya di PDI di era pemerintahan Orde Baru. Saat itu bahkan hingga kantor partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, diserang pada 27 Juli 1996.

Artinya, karena pernah merasakan sakitnya dihambat, PDIP takkan mungkin melakukan tindakan demikian kepada pihak atau orang lain.

Namun dari pengalaman itu juga, Hasto mengatakan pihaknya belajar bahwa upaya menghambat demikian tidak akan pernah sukses jika pemimpin itu bergerak dengan keyakinan kepada rakyat.

Ini bermakna bahwa jika saja calon pemimpin seperti Anies mau bergerak mengakar ke rakyat, seharusnya tak perlu ada ketakutan akan penjegalan.

“Ketika pemimpin bergerak dengan keyakinan mengakar ke rakyat, seluruh hambatan tidak mampu menggulung keyakinan dari pemimpin. Itu pelajaran terbaik. Itu dilakukan Bung Karno, Bu Mega, Presiden Jokowi, dan Pak Ganjar,” kata Hasto.

Pria kelahiran Yogyakarta itu menyampaikan, setiap pemimpin akan menghadapi segala macam ujian. Karena itu, dia mengingatkan berpolitik itu harus berpegang pada keyakinan dan kinerja untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Hasto pun menceritakan bagaimana Jokowi juga banyak mendapat rintangan saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta kemudian menjadi capres dan akhirnya terpilih menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia.

“Ketika kita lihat pengalaman dari Pak Jokowi. Ketika dari gubernur melangkah menjadi calon presiden dan kemudian terpilih menjadi presiden, begitu banyak penjegalan. Tetapi sikap dari Pak Jokowi, Pak Ganjar, dan PDI Perjuangan itu kan selalu percaya pada jalan keyakinan,” ujar Hasto.

“Bahwa ketika politik itu berbasis kinerja, ketika politik itu mampu menyerap aspirasi rakyat, dan dituangkan di dalam narasi kemajuan, maka itu mendorong rakyat untuk bergerak bersama. Terjadi bonding (ikatan dengan rakyat, red), kalau kata Ibu Megawati Soekarnoputri,” tegasnya.

Menurut dia, wajar jika setiap pemimpin akan menghadapi segala bentuk ujian. Terlebih jika sosok pemimpin itu mempunyai prestasi.

Namun bisa saja muncul upaya pencitraan ‘seakan-akan diganjal padahal faktanya tidak’, agar mendapat perhatian.

“Pemimpin yang berprestasi selalu dihadapkan dengan ujian, tapi pemimpin yang tidak berprestasi menciptakan ganjalan-ganjalan seolah-olah seperti ujian,” kata Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menyampaikan, PDIP tak akan melakukan upaya penjegalan tersebut. Karena sebenarnya rakyat sendiri yang akan menilai sosok calon pemimpin ke depannya, kualitas kerja dan ketulusan hatinya. Itupun berlaku, termasuk terhadap Anies.

“Ya buat apa kami melakukan ganjalan? Karena rakyat sudah menceritakan kinerjanya (Anies,red). Sumur resapan yang tidak membawa manfaat, misalnya. Lalu apa yang dilakukan Presiden Jokowi begitu baik di Jakarta, tidak dilanjutkan (Anies). Rumah untuk penggemblengan anak-anak agar punya suatu kemajuan (tidak dilanjutkan, red), pelebaran sungai mencegah banjir itu tidak dilakukan,” ujar Hasto.

“Sehingga ketika sosok itu (Anies, red) tidak punya banyak prestasi, kemudian menciptakan sepertinya ada hambatan dari luar,” lanjutnya.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Ditanya Siapa Cawapres Ganjar, Puan: Ada Kejutan Nanti

Ketua DPP PDIP Puan Maharani enggan mengumumkan siapa calon wakil presiden (Cawapres) yang akan berduet dengan Ganjar Pranowo pada pemilu 2024 mendatang.

Saat ditanya kapan nama akan diumumkan, ketua DPR itu meminta semua pihak bersabar.

“Sabar, (Bulan Bung Karno?) Sabar. Kita lihat nanti,” kata Puan di Solo Safari, Ahad (28/5/2023).

Puan juga enggan membeberkan nama siapa bakal cawapres saja yang sudah terjaring di PDIP. Alasannya agar ada unsur kejutan ketika bakal cawapres tersebut diumumkan.

“(Dari beberapa nama yang paling teratas?) Ya rahasia dong. Kalau enggak rahasia nanti nggak bikin surprise. Tunggu kejutan selanjutnya,” katanya.

Ditanya apakah sosok tersebut berasal dari salah satu ormas di Indonesia, Puan tak menampik jika ada kemungkinan tersebut. Menurutnya PDIP masih melihat mana calon terbaik untuk mendampingi Ganjar.

“Mungkin aja. Semuanya memungkinkan. Namanya masih banyak dan kita sedang melihat mana yang terbaik,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, pembahasan calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo masih berproses. Sosok tersebut akan diumumkan pada saat momentum yang tepat.

“Tahapannya diumumkan cawapresnya, kemudian yang kedua mendapatkan dukungan dari partai dan dari rakyat, yang diorganisasi dari partai dan relawan. Setelah dapat dukungan, dalam momentum yang tepat akan diumumkan calon wakil presiden,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Proses tersebut juga berkaca pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, di mana cawapres diputuskan dengan melihat konstelasi politik. PDIP tak ingin, kontestasi nasional justru membawa risiko politik.

“Kita masih menghadapi tantangan-tantangan geopolitik yang harus disikapi. Ini menjadi konsideran, sehingga pada momentum yang tepat akan dikerucutkan,” ujar Hasto.

Balas Anies, Hast0 Sindir Pentingnya Berkaca

Share: