TikTok Uji Coba Unggahan Video Durasi 15 Menit – TikTok dikabarkan sedang menguji kemampuan pengguna untuk mengunggah video dengan durasi selama 15 menit. Hal ini pun sudah dikonfirmasi sendiri oleh TikTok kepada TechCrunch seperti dilansir Senin (30/10/2023).
TikTok Uji Coba Unggahan Video Durasi 15 Menit
TikTok mengatakan bahwa batas durasi unggahan baru ini sedang diuji coba di beberapa wilayah tertentu dengan kelompok pengguna yang terbatas. Opsi baru ini meningkatkan batas unggahan video pada aplikasi dari 10 menit menjadi 15 menit.
Perubahan ini pertama kali diketahui oleh konsultan media sosial Matt Navarra, yang mengunggah tangkapan layar dari pesan yang ditampilkan kepada pengguna yang memiliki akses ke opsi baru tersebut.
Berdasarkan tangkapan layar tersebut, pengguna dapat mengunggah video yang lebih panjang ke platform baik dari aplikasi TikTok maupun dari desktop.
TikTok awalnya terkenal sebagai platform video berdurasi pendek yang paling populer, tetapi secara perlahan mulai merambah ke konten berdurasi panjang.
Perusahaan ini memperluas durasi video maksimumnya menjadi 10 menit naik dari tiga menit pada bulan Februari 2022. Sebelumnya, batasnya adalah 60 detik setelah awalnya diperluas dari 15 detik.
Panjang video yang diperluas akan memberikan lebih banyak waktu dan fleksibilitas bagi para kreator saat berbagi hal-hal seperti resep memasak, tutorial kecantikan, konten pendidikan, dan sketsa komedi.
Saat ini, jika sebuah video berdurasi lebih dari 10 menit, para kreator akan mengarahkan penonton ke video Bagian 2.
Dengan batas waktu yang diperluas ini, kreator mungkin tidak lagi harus membuat seluruh seri video saat berbagi konten.
Perubahan ini membuat TikTok semakin bersaing secara langsung dengan YouTube.
Langkah ini menunjukkan bahwa TikTok ingin menarik kreator video berdurasi lebih panjang yang biasanya memposting konten di YouTube.
Di masa lalu, TikTok dipandang sebagai platform untuk konten berdurasi pendek, sementara YouTube dipandang sebagai rumah bagi konten berdurasi panjang.
Beberapa tahun terakhir telah mengaburkan batas antara kedua perusahaan karena TikTok merangkul video yang lebih panjang dan YouTube mengadopsi video yang lebih pendek dengan Shorts.
Perlu dicatat bahwa TikTok juga telah beringsut lebih jauh ke wilayah YouTube dengan mode layar penuh horizontal yang sedang diuji coba di beberapa wilayah tertentu.
Kemungkinan tidak semua orang akan menyambut baik batas waktu video yang baru ini.
TikTok dikenal dengan video pendek dan menghibur, jadi mungkin itulah tujuan orang menggunakan platform ini, bukan untuk video yang panjang.
Tidak semua orang menyukai video yang panjang, yang tampaknya disadari oleh TikTok mengingat peluncuran fitur yang memungkinkan pengguna mempercepat video dengan menahan sisi kanan video.
TikTok tidak mengatakan apakah atau kapan mereka berencana untuk meluncurkan perubahan ini untuk semua orang.
TikTok Jadi Pesaing YouTube
Setelah menambahkan durasi video maksimumnya menjadi 10 menit pada Februari 2022 lalu, kini TikTok menguji peningkatan durasi video yang diunggah di platformnya menjadi 15 menit.
Platform berbagi video singkat asal Tiongkok, TikTok, mengungkapkan batas unggahan baru sedang diuji di wilayah tertentu kepada kelompok pengguna terbatas.
Perubahan ini pertama kali dilaporkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Ia mengunggah tangkapan layar dari pesan yang ditampilkan kepada pengguna tertentu.
Berdasarkan tangkapan layar tersebut, pengguna dapat mengunggah video berdurasi lebih panjang ke platform baik dari aplikasi TikTok maupun di via desktop..
TikTok Terus Tambah Durasi Video
TikTok yang dikenal sebagai platform video pendek paling populer, kini perlahan-lahan mulai menerima konten berdurasi panjang.
Sebelumnya di awal kemunculannya, pengguna TikTok hanya bisa mengunggah konten video berdurasi 15 detik.
Lalu, secara bertahap perusahaan terus menambahkan durasi, mulai dari 60 detik, tiga menit, sepuluh menit, dan kini akan segera bertambah menajdi 15 menit.
Durasi video yang ditambah dinilai akan memberikan lebih banyak waktu dan fleksibilitas kepada pembuat konten ketika berbagi hal-hal seperti resep memasak, tutorial kecantikan, konten pendidikan, dan sketsa komedi.
Saat ini, jika video berdurasi lebih dari 10 menit, kreator konten akan mengarahkan pemirsa ke video “Bagian 2”.
Namun, dengan adanya perpanjangan batas waktu ini, pembuat konten bisa memposting video lengkap dalam satu kali unggahan.
Peningkatan ini membuat TikTok menjadi pesaing YouTube. Langkah ini menunjukkan bahwa TikTok ingin menarik pembuat video berdurasi panjang yang biasanya mengunggah konten di YouTube.
Beberapa tahun terakhir telah mengaburkan batas antara kedua perusahaan karena TikTok mengadopsi video yang lebih panjang dan YouTube mengadopsi video yang lebih pendek dengan fitur Shorts.
Bahkan, TikTok juga telah melangkah lebih jauh ke wilayah YouTube dengan mode layar penuh horizontal yang sedang diuji di wilayah tertentu.
Berkaitan dengan perpanjangan durasi TikTok ini, kemungkinan besar tidak semua orang akan menerima pembaruan ini.
Pasalnya, TikTok tidak mengatakan kapan atau apakah pihaknya berencana menerapkan perubahan tersebut kepada semua orang.
TikTok Luncurkan Fitur Direct Post
Sementara itu terlepas dari durasi video, TikTok baru saja memperkenalkan fitur bernama Direct Post.
Fitur ini memungkinkan pengguna TikTok mengunggah konten langsung dari platform atau aplikasi edit video pihak ketiga.
Beberapa aplikasi pihak ketiga yang disebut mendukung fitur baru TikTok ini di antaranya adalah Adobe Premiere Pro, aplikasi kreativitas AI Adobe Express, Twitch, SocialPilot, dan CapCut ByteDance.
Dilansir TechCrunch, Jumat (13/10/2023), fitur baru ini sebenarnya ditujukan untuk pengembang aplikasi pihak ketiga yang ingin teritengrasi dengan TikTok dan memanfaatkan integrasi kemampuan Share ke TikTok. Jadi, aplikasi pihak ketiga dapat mempublikasikan ke TikTok dengan hashtag mereka.
Lewat fitur ini, aplikasi pihak ketiga tidak hanya memiliki kemampuan mengunggah konten video langsung ke aplikasi TikTok, melainkan juga bisa memanfaatkan opsi lain, seperti kemampuan mengedit teks, pengaturan audiens, serta opsi lain yang ada di platform mereka.
Setelahnya, mereka bisa mengirimkan informasi melalui ke TikTok dengan satu klik. Selain itu, fitur ini memungkinkan pembuat video berdurasi panjang menjadwalkan konten mereka agar bisa dipublikasikan ke TikTok melalui platform manajemen media sosial.
Dengan hadirnya fitur baru ini, TikTok berpotensi mendapatkan keuntungan dari banyaknya kerja sama dengan aplikasi kreativitas yang lebih luas. Terutama, aplikasi edit video yang memanfaatkan teknologi AI.
Untuk menggunakan fitur ini, pembuat konten perlu melakukan otentikasi dengan akun TikTok mereka di dalam aplikasi pihak ketiga.
Selain itu, aplikasi yang bermitra dengan TikTok juga diperiksa melalui proses audit sebelum diizinkan menggunakan Content Posting API Direct Post.
Adobe Menjadi Mitra Utama TikTok dalam Fitur Direct Post
Perlu diketahui, Adobe menjadi mitra utama untuk fitur Direct Post TikTok. Adobe sendiri diketahui tengah meluncurkan layanan yang mengandalkan kemampuan AI untuk kebutuhan edit video di Adobe Premier Pro.
Tidak hanya itu, perusahaan juga menawarkan aplikasi kreatif dengan tenaga AI lainnya yang diberi nama Adobe Express.
“Sekarang, lebih dari sebelumnya, memublikasikan konten secara real-time telah menjadi suatu kebutuhan. Dan pembuat konten dengan semua tingkat keahlian membutuhkan alat yang dapat memberdayakan mereka dengan efisiensi lebih besar dan tanpa kendala,” kata Deepa Subramaniam, VP of Creative Cloud Product Marketing Adobe.
Untuk itu, menurutnya, dengan fitur baru Direct Post di TikTok yang tersedia dii Adobe Express dan Premiere Pro, pembuat konten dapat terus membuat konten yang menonjol dengan kecepatan lebih tinggi dan tanpa gangguan apa pun pada alur kerja kreatif mereka.
Pengguna Bisa Simpan Lagu TikTok ke Playlist Spotify dan Apple Music
TikTok meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna dapat menambahkan lagu dari Tiktok ke dalam playlist di aplikasi streaming musik seperti Spotify ataupun Apple Music.
Global Head of Music Business Development TikTok, Ole Oberman menyoroti bagaimana peran TikTok dalam menghubungkan para artis dengan audiens-nya secara global dan mendorong keterlibatan dengan musik mereka.
“TikTok telah menjadi platform paling kuat di dunia untuk penemuan dan promosi musik, yang membantu para artis terhubung dengan komunitas global kami untuk mendorong keterlibatan dengan musik mereka,” ujarnya sebagaimana dikutip detikINET dari Apple Insider, Jumat (17/11/2023).
Fitur baru ini akan menghadirkan opsi baru yakni ‘Add Music’ pada video di TikTok yang kemudian dapat disimpan lagu tersebut ke dalam playlist pada layanan streaming yang mereka pilih atau ke dalam daftar putar pilihan mereka.
“Add to Music membawa proses ini selangkah lebih maju, menciptakan hubungan langsung antara penemuan di TikTok dan konsumsi di layanan streaming musik, membuatnya lebih mudah dari sebelumnya bagi para penggemar musik untuk menikmati lagu berdurasi penuh di layanan streaming musik pilihan mereka, sehingga menghasilkan nilai yang lebih besar lagi bagi para artis dan pemegang hak,” jelas Oberman.
Saat pertama kali digunakan, fitur ini akan meminta pengguna untuk memilih layanan streaming musik favorit mereka, yang akan menjadi default untuk penggunaan selanjutnya.
Lagu-lagu yang ditambahkan melalui metode ini akan disimpan ke dalam daftar putar baru di dalam aplikasi musik yang diinginkan, meskipun pengguna dapat memilih daftar putar yang berbeda.
Pengguna dapat memilih di antara aplikasi musik yang terinstal di ponsel mereka, termasuk Spotify dan Apple Music.
Fitur ‘Add to Music‘ saat ini diluncurkan di Amerika Serikat dan Inggris dan rencananya akan diperluas ke lebih banyak negara.