Komet Setan yang Menyertai Gerhana Matahari Total – Selain Gerhana Matahari Total yang terjadi pada 8 April 2024, ada fenomena alam lain yang ikut menyertai, yaitu kehadiran komet setan.
Komet Setan yang Menyertai Gerhana Matahari Total
Fenomena ini menarik perhatian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menjelaskan bahwa komet setan sebenarnya memiliki nama ilmiah, yaitu komet 12P/Pons-Broks.
Komet ini telah dikenal sejak tahun 1812 dan memiliki periode orbit selama 71 tahun. Ahli Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, menjelaskan bahwa komet ini disebut sebagai komet setan karena pada Juli 2023 terjadi semburan di kepala komet yang membuatnya tampak seperti memiliki tanduk.
Penjelasan ini diungkapkan oleh Thomas Djamaludin melalui laman blog pribadinya pada Senin (8/4/2024). Menurut profesor astronomi, komet setan ini diperkirakan memiliki dimensi lebih dari 10 kilometer.
Jika dibandingkan dengan ketinggian Gunung Everest, ukuran komet setan tersebut sebanding.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa komet adalah objek yang terletak di pinggiran Tata Surya, terdiri dari es dan debu.
Ketika komet masuk ke orbit dekat Matahari dan orbitnya terganggu, es di dalamnya menguap dan melepaskan debu.
“Tekanan angin Matahari mendorong debu-debu ini membentuk ekor yang menjauhi Matahari,” tambahnya.
Thomas menegaskan bahwa komet setan ini akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 21 April 2024.
Kehadiran Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024 membuat komet setan ini semakin terlihat di langit.
“Jadi, saat terjadi Gerhana Matahari Total di Amerika Serikat pada 8 April 2024, diperkirakan komet akan terlihat saat langit menjadi gelap. Kejadian langka seperti ini sangat menarik untuk diamati,” jelas Thomas.
Fenomena Gerhana Matahari Total ini memang mendapat sambutan meriah di Amerika Utara karena kejadiannya yang sangat langka.
Ditambah lagi, selain gerhana, langit juga menampilkan pemandangan yang luar biasa.
“Ketika terjadi gerhana total, ketika langit menjadi gelap, Anda dapat mengamati planet Venus, yang merupakan planet terang pertama, muncul di salah satu sisi Matahari. Di sisi yang berlawanan, planet Jupiter, yang merupakan planet terang kedua, juga akan terlihat. Apabila Komet Pons-Brooks cukup terang, Anda akan melihatnya berada di antara Jupiter dan Matahari, meskipun lebih dekat ke arah Jupiter,” demikian diungkapkan oleh Earth Sky.
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, menimbulkan bayangan di permukaan planet kita.
Bagi mereka yang berada di jalur totalitas, Bulan akan tampak hampir sebesar Matahari, menyebabkan penutupan total selama beberapa menit.
Oleh karena itu, kemungkinan besar Komet Pons-Brooks hampir tidak terlihat dengan mata telanjang, atau mungkin perlu menggunakan teropong untuk melihatnya dengan lebih jelas.