Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kemenkes Laporkan Kematian COVID Pertama usai 2 Bulan Nihil Kasus Fatal

Kemenkes Laporkan Kematian COVID Pertama usai 2 Bulan Nihil Kasus Fatal -Ada dua kasus kematian akibat COVID-19 yang terkonfirmasi di DKI Jakarta setelah sebelumnya dua bulan berturut-turut nihil laporan pasien fatal imbas infeksi COVID-19.

Kemenkes Laporkan Kematian COVID Pertama usai 2 Bulan Nihil Kasus Fatal

Kemenkes Laporkan Kematian COVID Pertama usai 2 Bulan Nihil Kasus Fatal

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu, tren kematian secara nasional sebetulnya terkendali, yakni di bawah lima persen.

Adapun catatan kematian dilaporkan pada pasien dengan riwayat komorbid. Seperti diketahui, pengidap komorbid termasuk kelompok berisiko fatal jika terpapar.

“Kenaikan tren kasus secara nasional naik sekalipun rata-rata kasus konfirmasi 30-40 kasus baru per hari. Untuk perawatan RS tren kasus naik sejak 2 bulan terakhir di RSPI Sulianti Saroso,” beber Maxi saat dikonfirmasi detikpulsa Senin (11/12/2023).

“Bulan November dan Desember sudah merawat 52 kasus COVID-19, tetapi angka kematian sangat kecil. Contoh di RSPI, itu hanya satu yang meninggal karena ada komorbid,” terangnya.

dr Maxi meminta masyarakat segera melengkapi vaksinasi booster. Khususnya mereka yang baru menerima vaksin terakhir di enam bulan hingga satu tahun lalu. Ada kemungkinan imunitas pasca vaksinasi saat ini sudah menurun.

Vaksin COVID-19 disebutnya masih gratis hingga akhir tahun dan bisa diakses di setiap puskesmas.

Kemenkes Laporkan Kematian COVID Pertama usai 2 Bulan Nihil Kasus Fatal

Khusus di DKI Jakarta, ada penambahan lokasi vaksinasi di titik berikut:

1. RSUD Tarakan Jakarta Pusat (Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB)
2. ⁠Klinik PPKP Kantor Balaikota DKI Jakarta (Senin-Jumat pukul 13.00-16.00 WIB)
3. Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok (Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 WIB)

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta kembali meningkat signifikan hingga 40 persen dalam sepekan terakhir.

Meski 90 persen kasus dilaporkan bergejala ringan, DKI kini mulai menemukan kasus kematian.

Ada dua kematian akibat COVID-19 di Desember 2023, pasca sebelumnya nihil kasus fatal selama dua bulan berturut-turut.

Dua kasus kematian yang dilaporkan merupakan lansia dengan riwayat komorbid.

Di antara kasus yang meninggal, satu pasien belum vaksin COVID-19 sama sekali.

“Kasus pertama wanita 81 tahun punya komorbid hipertensi, vaksinasi sudah dosis ketiga, tetapi belum dosis keempat. Sementara kasus kedua adalah wanita, 91 tahun dengan komorbid stroke, gagal jantung, belum divaksin sama sekali,” tutur Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama kepada detikpulsa Senin (11/12/2023).

Sejak 27 November hingga 3 Desember 2023, ada 80 kasus positif yang teridentifikasi di ibu kota.

Sebanyak 90 persen bergejala ringan, 10 persen bergejala sedang dan membutuhkan perawatan di RS.

Tren tersebut jauh lebih terkendali dibandingkan COVID-19 di masa pandemi.

“EG.4 dan EG.5 masih yang dominan ditemukan di Jakarta dgn masing-masing sudah 14 kasus ditemukan.”

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, sampai menjaga ventilasi udara di dalam ruangan dengan baik.

Bagi mereka dengan riwayat komorbid, sebaiknya segera melengkapi vaksinasi booster demi mencegah gejala berat bahkan kritis pasca terpapar.

Khusus di DKI, vaksinasi COVID-19 tersedia di seluruh puskesmas, masyarakat bisa langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

“Untuk usia 18 tahun ke atas, dosis 1,2,3,4 merek vaksin INAVAC (vaksin dalam negeri, halal, kandungannya inactivated virus seperti merek Sinovac).”

Kemenkes Laporkan Kematian COVID Pertama usai 2 Bulan Nihil Kasus Fatal

Share: