Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi – Jawaban bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo berubah saat ditanya soal peluang dua poros dalam Pilpres 2024.

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi
Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi

Bekas Gubernur Jawa Tengah juga enggan berkomentar soal isu duet dengan Prabowo Subianto. Menurut Ganjar wacana isu hanya isu.

“Kata siapa?” ujar Ganjar usai menghadiri acara Silaturahmi dengan Para Pendeta di Hotel Grand Dafam, Surabaya, Jumat (22/9).

Ganjar juga menganggap usulan Relawan Joko Widodo yang memasangkannya dengan Prabowo Subianto, hanyalah isu belaka.

Padahal sebelumnya, Ganjar sempat berbicara soal peluang duetnya dengan Prabowo Subianto menyusul wacana dua pasangan calon di Pilpres 2024.

Jawaban Ganjar itu diberikan usai menghadiri rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung High End, Kebon Sirih, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (20/9).

Ganjar menyebut semua peluang bisa terjadi sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi,” katanya.

Wacana dua poros koalisi pada Pilpres 2024 sebelumnya diungkapkan Waketum PKB Jazilul Fawaid.

Namun, dia memastikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan menjadi salah satu pasangan calon yang bertarung nanti.

“Saya melihatnya secara pribadi belum tentu ada tiga poros, bisa jadi dua poros, kita tunggu nanti,” kata Jazilul di kompleks parlemen, Senin (18/9).

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi

Sementara, usulan duet Prabowo dan Ganjar disampaikan kelompok relawan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Bali.

Mereka mengusulkan agar Prabowo dan Ganjar bisa berduet sebagai capres dan cawapres.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan dinamika politik selalu memungkinkan, termasuk skenario duet Ganjar-Prabowo.

Namun, dia meminta publik untuk melihat saja dinamika politik yang akan berkembang selama satu bulan ke depan hingga pendaftaran capres di KPU.

Di sisi lain, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tak menampik peluang berkoalisi dengan PDIP di 2024.

Namun, ia menegaskan Koalisi Indonesia Maju telah sepakat mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

“Kalau Pak Ganjar mau bergabung ya bersama KIM, tentu kami beri ruang seluas-luasnya untuk bisa bersama-sama, tetapi kalau untuk capres sudah selesai,” ucap Riza di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (21/9).

Ganjar Pranowo pun angkat suara mengenai peluang dirinya berpasangan dengan Prabowo Subianto. Menurutnya politik itu bersifat dinamis.

“Kalau politik itu sebelum ditetapkan KPU semua peluang bisa terjadi,” kata Ganjar usai Rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung High End, Jakarta, Rabu lalu (20/9/2023).

Isu Prabowo-Ganjar pun langsung direspons partai politik (parpol) masing-masing koalisi.

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi
Seperti apa pendapat mereka?

PDIP

Pertama pernyataan datang dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani. PDIP adalah partai pengusung Ganjar di Pilpres 2024.

Menurutnya dinamika politik memungkinan semua skenarip terjadi. Ia juga meminta publik selalu memperhatikan dinamika politik yang berkembang selama satu bulan ke depan.

“Ya kita lihat lagi bagaimana dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasi,” ucap Puan.

PPP

Bukan hanya PDIP, partai lain pengusung Ganjar yaitu PPP juga buka suara. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai peluang duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sulit terwujud.

Namun, Awiek, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya mempersilakan jika Ganjar dan Prabowo memang bersedia untuk diduetkan.

Menurut dia, semua kemungkinan terkait duet capres dan cawapres bisa terjadi sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tapi apapun ceritanya sebelum pendaftaran di KPU segala sesuatunya bisa saja terjadi,” serunya.

Golkar

Sementara itu, salah satu partai pendukung Prabowo di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yaitu Golkar tetap keukeuh pihaknya mendorong Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden dari Prabowo.

“Golkar tetap berpegang komitmen untuk mencalonkan Prabowo sebagai capres dan Pak Airlangga sebagai cawapresnya,” ucap Ketua DPP Golkar Dave Laksono.

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi

Gerindra

Bukan hanya Golkar, Partai Gerindra juga angkat bicara. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum pernah berpikir untuk memasangkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Kalau pertanyaannya tadi mungkin, enggak mungkin justru saya belum kepikiran sampai di situ tadinya, sampai dengan teman-teman media nanya ya jawab saya itu tadi,” jelas Dasco.

PAN

Partai Amanat Nasional (PAN) meragukan wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo terwujud di Pilpres 2024.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay meyakini pilpres akan diikuti tiga kandidat yang saat ini sudah ada, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

“KIM menganggap isu itu belum valid. Faktanya, sejauh ini ada tiga kandidat capres yang sudah dapat kendaraan untuk maju,” kata Saleh

Duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 dinilai mustahil.

Sebabnya, elektabilitas Gerindra dan Prabowo tak lebih unggul dari tingkat elektoral PDI-P maupun Ganjar

“Duet Prabowo dengan Ganjar sangat mustahil,” kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.

Menurut survei berbagai lembaga, Ganjar mengantongi elektabilitas kandidat capres tertinggi dengan angka elektoral tembus 30 persen.

Gubernur Jawa Tengah itu berhasil menggeser posisi Prabowo yang elektabilitasnya kini berada di urutan kedua, berbalapan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi
Selain itu, PDI-P, partai yang menaungi Ganjar, merupakan parpol pemenang pemilu dua kali berturut-turut.

Pada Pemilu 2019 lalu, partai banteng mengantongi 27.053.961 atau 19,33 persen suara.

Jumlah tersebut jauh melampaui Partai Gerindra yang memperoleh 17.594.839 atau 12,57 persen suara.

“Soal daya adaptasi dan penerimaan publik, dari segi kepartaian, dari figur, tentu PDI-P dan Ganjar jauh lebih diterima oleh publik, terutama dari angka-angka survei, ketimbang Gerindra dan Prabowo,” ujar Adi.

Adi yakin, sebagai penguasa dan satu-satunya partai yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold, PDI-P enggan menempatkan kadernya “hanya” di kursi calon RI-2.

Apalagi, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah menyatakan bahwa partainya bakal mengusung kader sendiri sebagai capres pada Pemilu 2024.

“Itu fatsun politik, fatwa politik yang dikeluarkan oleh Megawati yang tentu saja akan diamini. Oleh karena itu, 2024 wajib hukumnya kader PDI-P jadi capres, bukan cawapres,” katanya.

Kendati demikian, Adi menyebut, Prabowo dan Ganjar berpotensi menang jika berduet pada pemilu mendatang. Keduanya dinilai bisa saling melengkapi.

Sosok Ganjar yang punya basis massa kuat di sejumlah wilayah seperti Jawa Tengah dan Bali disebut mampu menutupi kelemahan Prabowo yang massa pendukungnya masih lemah di daerah-daerah tersebut.

Namun, Adi kembali menegaskan, sulit memasangkan keduanya, apalagi jika Gerindra kukuh ingin mencapreskan Prabowo.

“Nggak mungkin membangun koalisi antara PDI-P dan Gerindra kalau dua-duanya sama-sama ngotot sebagai capres. Mesti ada negosiasi, mesti ada kompromi politik yang paling memungkinkan,” tutur Adi.

Ganjar soal Isu Duet2024 dengan Prabowo Masih Negosiasi

Share: