Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari lahirnya pada 5 Oktober setiap tahunnya. Tahun ini, peringatan HUT TNI dilaksanakan di Monas, Kamis (5/9/2023) yang dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

“Selamat hari ulang tahun ke-78 kepada Tentara Nasional Indonesia dimanapun kalian bertugas,” sambut Presiden dalam amanat upacara.

Pada peringatan HUT TNI tahun ini, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa modernisasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI sangatlah penting. Walau begitu, efisiensi anggaran untuk Alutsista juga perlu diperhatikan.

“Untuk urusan Alutsista, modernisasi Alutsista sangat diperlukan, tetapi keuangan negara, anggaran negara, APBN kita sangat terbatas, sehingga belanja alutsista harus dilakukan secara bijak baik besarannya maupun peruntukannya,” jelas Jokowi.

Jokowi juga menambahkan bahwa setiap proses modernisasi Alutsista harus mendorong industri pertahanan dalam negeri.

Langkah yang harus diperhatikan dalam modernisasi adalah adanya transfer teknologi dari Alutsista canggih yang diakuisisi TNI.

Berikut beberapa Alutsista canggih yang akan melengkapi TNI di masa mendatang sebagai bagian dari modernisasi Alutsista TNI.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

Pesawat Tempur F-15 EX dari Amerika Serikat

Kementerian Pertahanan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Boeing tentang akuisisi pesawat tempur F-15 EX pada Agustus lalu seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Pertahanan.

Nantinya, akan ada 24 F-15 EX yang direncanakan akan melengkapi armada tempur TNI Angkatan Udara. Langkah ini merupakan jawaban atas pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) yang direncanakan oleh Kementerian Pertahanan.

Pesawat ini merupakan pesawat tempur canggih generasi 4,5 yang memiliki sistem radar dan avionik canggih yang membuatnya mampu mengemban misi pertempuran elektronik. F 15 EX juga diklaim sangat presisi dalam mengeksekusi target.

Helikopter S-70M Black Hawk dari Amerika Serikat

Selain F-15 EX, Kementerian Pertahanan juga mengakuisisi S-70M Black Hawk yang merupakan helikopter angkut personel asal Amerika Serikat.

Nantinya, TNI akan memiliki 24 helikopter S-70M Black Hawk. Proses akuisisi Black Hawk juga melibatkan industri dalam negeri yaitu PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Nantinya, PTDI akan memiliki teknologi perawatan sampai pengembangan sistem dari Black Hawk.

Dilansir detikINET dari laman resmi Lockheed Martin, pada dasarnya, S-70M merupakan helikopter angkut personel, namun dengan beberapa tambahan senjata eksternal, S-70M dapat beralih fungsi menjadi helikopter serang yang dapat digunakan untuk memberi bantuan tembakan kepada pasukan darat.

Beberapa senjata yang dapat dipasang pada S-70M adalah meriam otomatis kaliber 12.7 mm, roket Hydra dan rudal serang darat Hellfire.

Selain itu, S-70M juga membawa meriam otomatis kaliber 7.62 mm yang diletakkan di kedua sisi pintu sebagai senjata tetap.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

Fregat Merah Putih

Selain jet tempur, Kementerian Pertahanan juga berfokus pada Alutsista laut. Nantinya, TNI Angkatan Laut akan memiliki kapal perang sekelas heavy frigate yang dinamai sebagai Fregat Merah Putih.

Fregat Merah Putih adalah proyek pengembangan fregat berbasis fregat model Arrowhead 140 yang didesain oleh perusahaan Babcock asal Inggris. Pembangunan Fregat Merah Putih ini akan memanfaatkan fasilitas galangan yang ada di dalam dan luar negeri.

Saat ini Fregat Merah Putih pertama sudah mulai masuk tahap pembangunan di galangan milik PT PAL di Surabaya. Proses ini dapat dilihat dari seremoni pemotongan baja pertama yang dipublikasi dalam laman resmi Kementerian Pertahanan.

Fregat Merah Putih memiliki tonase sebesar 5.996 ton yang mana nantinya fregat ini akan dilengkapi berbagai persenjataan canggih.

Dalam laman resmi Babcock, fregat ini dapat dikonfigurasikan dalam beberapa kualifikasi tempur seperti fregat multi peran, fregat anti-kapal selam, fregat anti-udara, fregat serang darat, fregat penyapu ranjau dan fregat pendarat pasukan amfibi. Namun, sampai saat ini Kementerian Pertahanan belum mengeluarkan rilis resmi tentang konfigurasi Fregat Merah Putih.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

F-15EX yang Dibeli Indonesia Sukses Tembakkan Rudal Jelajah

Angkatan Udara Amerika Serikat mengumumkan pesawat tempur F-15EX Eagle II telah menyelesaikan fase pengujian dan evaluasi penting dengan keberhasilan peluncuran amunisi udara ke udara dan udara ke darat.

Seperti diketahui, jet tempur itu akan dibeli oleh Pemerintah Indonesia sebanyak 24 unit.

Seperti dikutip detikpulsa dari Defense News, data yang dikumpulkan dari pengujian tersebut dapat menentukan bagi keputusan produksi tingkat penuh versi terbaru pesawat tempur generasi keempat buatan Boeing itu.

Artinya mungkin tak lama lagi, F-15EX diproduksi secara massal. “Semuanya berjalan sempurna, memberikan kami data yang membuktikan EX dapat dengan mudah menggunakan tiga JASSM dalam pertempuran,” kata juru bicara AU AS.

AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile) sendiri adalah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dengan deteksi rendah, dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.

Sebelumnya, tes senjata serupa sudah dilakukan. Di November 2022 misalnya, uji coba F-15EX menembakkan rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

F-15EX sendiri dapat membawa sampai 12 rudal, terbanyak di antara inventaris jet tempur AS lainnya.

Merunut sejarah, F-15 Eagle pertama kali terbang tahun 1970-an, dan pada akhir 1970-an itu mencapai status operasional dengan AU AS.

Akhir 1980-an, jet tempur udara ke udara murni ini dimodifikasi menyerang sasaran di darat, sehingga membuatnya mendapat deskripsi multirole atau multi peran.

AU AS membeli jet F-15E terakhir tahun 2001. Tapi berakhirnya pembelian F-15 oleh Amerika tak berarti akhir produksinya.

Boeing terus mengembangkannya, menambahkan teknologi terkini untuk klien termasuk Israel, Korea Selatan, dan Qatar.

Di 2018, barulah Boeing memperkenalkan versi baru, F-15EX, bukan sebagai pengganti jet siluman F-35 Joint Strike Fighter tapi untuk beroperasi bersamanya.

F-15EX menampilkan semua teknologi terbaru ditambah kemampuan untuk membawa banyak rudal. Majalah Angkatan Udara melaporkan perbaikan lainnya termasuk komputer jauh lebih kuat, tampilan kokpit baru, teknologi digital, dan Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS), sistem peperangan elektronik dan identifikasi ancaman.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

Jet Tempur F-15EX Sempat Dikritik Saat Diluncurkan

Jet tempur F-15EX disebut handal dan mampu membawa banyak rudal, turunan baru dari F-15 yang dikenal tangguh. Akan tetapi sempat ada kritik saat peluncurannya.

Sekilas, F-15EX adalah pilihan bagus, dibuat berdasarkan desain F-15 yang sudah terbukti dan dilengkapi teknologi terkini. Jet F-15C dan F-15D yang digantikannya pun sudah usang dan tak bisa lagi diandalkan.

Angkatan Udara Amerika Serikat ingin kombinasi pesawat tempur generasi keempat dan kelima, karena setiap jet punya kapabilitas sendiri-sendiri.

Dalam skenario perang, AS dinilai takkan mengerahkan F-15EX terlebih dahulu, tapi saudaranya yang lebih kuat, yaitu jet siluman F-35 dan F-22.

Saat AS berhasil menciptakan superioritas udara, maka F-15EX akan dikerahkan dengan rudalnya yang banyak, 12 unit.

Nah salah satu kritikan adalah tiadanya fitur siluman di F-15EX. Dikutip detikpulsa dari Insider, Senin (28/8/2023) pesawat non-siluman bergantung pada pesawat pendukung untuk peperangan elektronik, pengawalan tempur, dan menyerang pertahanan udara dalam melaksanakan misi. Hal ini meningkatkan jumlah jet yang dibutuhkan untuk melakukan serangan udara.

Dalam satu operasi saat Badai Gurun misalnya, tiga sasaran di satu lapangan terbang di Irak memerlukan 41 pesawat generasi keempat AS dan Saudi untuk memastikan serangan berhasil.

Sekitar waktu yang sama, 20 F-117, pesawat siluman pertama AS, yang beroperasi sendiri berhasil menyerang 38 lokasi di 28 wilayah sasaran terpisah.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

Lebih banyak pesawat berarti biaya yang lebih tinggi. Selain itu, sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan rudal udara-ke-udara (AAM) Rusia dan China sudah jauh lebih canggih sejak tahun 1990-an.

Tiongkok memiliki sejumlah AAM yang memiliki kemampuan yang sama dengan AAM milik AS, dan beberapa bahkan memiliki jangkauan lebih jauh. Iran telah membeli persenjataan anti-udara canggih dari Rusia dan mungkin akan membeli lebih banyak lagi.

Jika F-15EX milik AU AS harus melawan persenjataan tersebut dan kalah, maka menggantinya juga tak mudah.

“Kita tidak lagi hidup di era di mana Amerika dapat menanggung semua kerugian seperti itu,” kata Doug Birkey, dari Mitchell Institute for Aerospace Power Studies.

F-15 EX Pesawat Canggih Yang Lengkapi Kekuatan TNI

Share: