Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dasar Danau di AS Simpan Litium Rp 8 Kuadriliun

Table of contents: [Hide] [Show]

Dasar Danau di AS Simpan Litium Rp 8 Kuadriliun – Dalam sebuah penelitian inovatif, para ilmuwan yang menjelajahi Laut Salton di California Selatan, Amerika Serikat (AS), danau terbesar di negara bagian tersebut, menemukan reservoir litium yang bernilai sekitar USD540 miliar atau setara Rp 8,3 kuadriliun.

Dasar Danau di AS Simpan Litium Rp 8 Kuadriliun

Dasar Danau di AS Simpan Litium Rp 8 Kuadriliun

Penemuan ‘emas putih’ ini membawa perubahan besar dan memposisikan AS sebagai pemimpin potensial dalam produksi litium.

Kelimpahan baru ini berpotensi memasok baterai untuk lebih dari 382 juta kendaraan listrik, sehingga mendorong AS memainkan peran penting di pasar litium global.

Sebelumnya, Gubernur Gavin Newsom menyebut Danau Salton ibarat ‘Arab Saudi-nya litium’, menyamakannya dengan sumber minyak di negara Timur Tengah tersebut.

Julukan itu kini sejalan dengan kenyataan, karena danau tersebut muncul sebagai sumber litium terbesar secara global.

Dikutip dari WioNews, penemuan ini memiliki implikasi signifikan terhadap cadangan penyimpanan energi, produksi kendaraan listrik, dan mengurangi ketergantungan pada impor litium dari luar negeri.

Tantangan mengekstraksi ‘emas putih’

Meskipun reservoir litium cukup menjanjikan, proses ekstraksinya menghadirkan tantangan tersendiri.

Dengan menggunakan sumur produksi panas Bumi, para peneliti harus mengelola prosesnya dengan hati-hati untuk mencegah dampak lingkungan dan mengatasi potensi kekhawatiran bagi 180 ribu penduduk yang tinggal di dekat Laut Salton.

Proses ekstraksi juga menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan air dan potensi dampaknya terhadap pasokan air dari Sungai Colorado di wilayah tersebut.

Pertimbangan lingkungan dan sosial menggarisbawahi perlunya praktik ekstraksi yang bertanggung jawab.

Seiring dengan berjalannya proses ekstraksi, pemerintah harus menjaga keseimbangan antara memanfaatkan potensi ekonomi dari reservoir litium dan menjaga kesejahteraan penduduk sekitar dan pasokan air di wilayah tersebut.

Jika berhasil mengekstraksinya, reservoir litium dapat merevolusi lanskap energi, memasok baterai dalam jumlah besar untuk pasar kendaraan listrik yang terus berkembang.

Penemuan ini juga sejalan dengan tujuan keberlanjutan yang lebih luas, sehingga menawarkan potensi bagi AS untuk mencapai swasembada litium dan berkontribusi pada peralihan global menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

Dasar Danau di AS Simpan Litium Rp 8 Kuadriliun

Apa itu Litium

Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3.

Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani: λίθος lithos, yang berarti “batu”. Ini adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan.

Di bawah kondisi standar, ini adalah logam paling ringan sekaligus unsur padat yang paling ringan.

Seperti semua logam alkali, litium sangat reaktif dan mudah terbakar, serta disimpan dalam minyak mineral.

Ketika dipotong sehingga bagian dalamnya terbuka, ia menunjukkan kilau logam, tetapi udara lembap menodainya dengan cepat menjadi kusam abu-abu keperakan, lalu membentuk noda hitam.

Litium tidak pernah terdapat sebagai unsur bebas di alam, tapi hanya sebagai senyawa (biasanya ionik), seperti mineral pegmatit yang dulunya merupakan sumber utama litium.

Ia hadir dalam air laut dan biasanya diperoleh dari air asin, karena kelarutannya sebagai ion. Logam litium diisolasi secara elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida.

Litium dan senyawanya memiliki beberapa aplikasi industri, termasuk kaca dan keramik tahan panas, pelumas gemuk litium, aditif fluks untuk produksi besi, baja dan aluminium, baterai litium, dan baterai litium-ion. Penggunaan ini mengkonsumsi lebih dari tiga perempat produksi litium.

Dasar Danau di AS Simpan Litium Rp 8 Kuadriliun

Share: