Chip Canggih Huawei Mate60 Buatan China, Amerika Panik – Huawei baru-baru ini bikin heboh industri smartphone lantaran meluncurkan Mate 60 Pro secara mendadak. HP ‘misterius’ itu tiba-tiba dijual di pasaran tanpa ada materi promosi dan teaser.
Patokan harganya 6.999 yuan atau setara Rp 14,6 juta. HP ini menyasar kelas premium dengan menghadirkan jaringan 5G. Inilah yang menjadi sumber kehebohan di industri teknologi.
Chip Canggih Huawei Mate60 Buatan China, Amerika Panik
China memproduksi smartphone 5G menggunakan chip canggih yang menggemparkan dunia sehingga membuat Amerika Serikat (AS) penasaran untuk menyelidiki.
Namun, beberapa perusahaan riset memperkirakan bahwa hanya 50 persen atau kurang dari chip 7nm yang diproduksi dengan cara ini yang dapat digunakan.
Bagaimana Huawei dan SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation) bisa membuat chip Kirin 9000S itu masih misterius.
Memakai teknologi cukup terkini, yaitu fabrikasi 7nm, chip itu seharusnya tak bisa dibuat mereka sehingga AS pun meluncurkan investigasi.
Peluncuran ponsel ini membuat para pengguna media sosial dan media pemerintah China heboh, dengan beberapa orang mengatakan peluncurannya bertepatan dengan kunjungan menteri perdagangan AS, Gina Raimondo.
Ponsel itu merupakan Huawei Mate 60 Pro yang ditenagai oleh chip Kirin 9000. Chipset itu dibuat di China oleh Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) yang sebagian dimiliki oleh negara.
Prosesornya menggunakan teknologi 7 nanometer (nm) tercanggih dari SMIC dan menunjukkan pemerintah China membuat beberapa kemajuan dalam upaya membangun ekosistem chip domestik.
Sejak 2019, AS telah membatasi akses Huawei ke alat pembuatan chip yang penting untuk memproduksi model handset paling canggih.
Meskipun menjadi produsen peralatan jaringan 5G, Huawei sebelumnya hanya dapat meluncurkan sejumlah ponsel 5G yang sebenarnya secara terbatas menggunakan chip yang ditanam.
Huawei telah dilarang menyediakan layanan jaringan 5G di berbagai negara bagian AS, karena masalah keamanan nasional yang ditimbulkan oleh hubungannya dengan pemerintah.
Dan Hutcheson, analis dari TechInsights mengatakan kepada Reuters bahwa perkembangan terbaru ini merupakan “tamparan keras” bagi AS.
Chip paling canggih yang sebelumnya dikenal sebagai buatan SMIC memiliki skala yang lebih besar yaitu 14nm, tetapi SMIC dilarang oleh Washington pada akhir tahun 2020 untuk mendapatkan mesin yang diperlukan dari perusahaan Belanda ASML.
Tetapi TechInsights mengatakan mereka percaya bahwa SMIC telah berhasil memproduksi chip 7nm dengan mengutak-atik mesin yang lebih sederhana yang masih dapat dibeli secara bebas dari ASML.
Di luar China, chip 7nm dibuat menggunakan proses yang disebut extreme ultraviolet lithography (EUV) atau teknologi yang dijaga ketat oleh AS untuk mencegah agar tidak dikuasai oleh Beijing.
“Kontrol [AS] membebankan biaya tinggi untuk memproduksi teknologi yang dikontrol di China,” kata Doug Fuller, seorang peneliti chip di Copenhagen Business School, seperti dikutip dari The Guardian.
Huawei mulai menjual ponsel Mate 60 Pro minggu lalu. Spesifikasi yang diberikan memiliki kemampuan untuk melakukan panggilan satelit, tetapi tidak ada informasi tentang kekuatan chipset di dalamnya.
Mate 60 Pro adalah ponsel flagship dengan layar OLED 6,8 inci 120Hz yang melengkung di samping dan punya pemindai sidik jari bawah layar.
Bagian belakangnya dari kaca dengan sistem kamera tiga lensa yang ditempatkan dalam susunan melingkar. Di sekelilingnya adalah tombol pada umumnya dengan port USB-C.
Desain menarik
Ada beberapa elemen desain menarik, seperti finishing dua warna di bagian belakang, dan tiga lubang di sisi depan yang menampung kamera selfie dan pemindai wajah 3D.
Dibenamkan RAM 12 GB dan baterai 5.000 mAh. Konstruksi keseluruhannya terasa premium. Sistem tiga kameranya juga mengesankan, dengan kamera utama 50MP disertai shutter fisik.
Komponen yang menarik perhatian jelas adalah chip Kirin 9000S, yang dibangun dengan arsitektur 7 nanometer (nm), dengan modem yang dapat terhubung ke jaringan 5G. Chip ini berfungsi sebagaimana mestinya, meski bukan teknologi silikon tercanggih saat ini.
Mate 60 Pro menjalankan HarmonyOS 4, software yang dikembangkan sendiri oleh Huawei. Walau HarmonyOS tidak dapat menjalankan aplikasi Google, HP ini bisa menjalankan sebagian besar aplikasi Android dengan baik. Facebook, X, Instagram, Spotify, dan Microsoft Outlook semuanya berfungsi.
Performa Kirin 9000S
Kirin 9000S performanya bagus, membuat Mate 60 Pro beroperasi dengan lancar. Sebenarnya chip 7nm ini berjarak sekitar dua generasi di belakang Apple dan silikon Qualcomm, yang menggunakan arsitektur 5nm dan 4nm.
Dalam pengujian benchmark, skor Kirin 9000S lebih rendah dibandingkan chip A15 Bionic di iPhone 14 Pro, serta chip Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang mendukung sebagian besar chip andalan Android.
Namun Kirin 9000S lebih unggul dalam konektivitas 5G. Dalam berbagai tes kecepatan, Kirin 9000S ditemukan mencapai kecepatan unduh puncak 1Gbps.
Dari pengujian menggunakan jaringan 5G China Mobile di Hong Kong, Mate 60 Pro menghasilkan kecepatan unduh sedikit lebih cepat dari iPhone 14 Pro Max atau Samsung Galaxy Z Fold 5.
Secara keseluruhan, Huawei Mate 60 Pro adalah ponsel yang dibuat dengan sangat baik dengan hardware papan atas.
Chip Kirin 90000S secara teknis tertinggal dalam persaingan, namun mengingat situasi yang menimpa Huawei, keberadaannya saja sudah merupakan sebuah pencapaian.
Ketidakmampuan ponsel ini untuk menjalankan aplikasi inti Google berarti daya tariknya akan sangat terbatas, namun Huawei sejauh ini hanya menjual ponsel tersebut di China.