Dukung Blokir TikTok, Politisi AS Kehilangan 200 Ribu Follower – Jeff Jackson, seorang anggota politisi Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat, mendukung sebuah rancangan undang-undang yang berpotensi untuk memblokir TikTok.
Dukung Blokir TikTok, Politisi AS Kehilangan 200 Ribu Follower
Tindakannya ini menyebabkan Jackson kehilangan 200 ribu pengikut di TikTok dan mendapat cap sebagai seorang munafik oleh sebagian pengikutnya.
Sebelumnya, Jackson memiliki lebih dari 2,5 juta pengikut di TikTok, namun dia kehilangan 100.000 pengikut dalam semalam setelah pemungutan suara di Kongres.
Pada saat ini, dia kembali kehilangan 100.000 pengikut lagi dan kini tinggal dengan 2,3 juta pengikut.
Pada hari Rabu lalu, Jackson mengunggah sebuah video di Twitter/X yang menjelaskan alasan di balik dukungannya terhadap RUU tersebut.
Dia menyatakan bahwa kemungkinan terbesar jika RUU tersebut disahkan oleh Senat adalah TikTok akan dijual oleh ByteDance dengan harga miliaran dolar dan tetap beroperasi di AS.
Jackson menyampaikan kekhawatirannya terhadap undang-undang keamanan nasional China dan potensi pengaruh pemerintah China terhadap algoritma TikTok, yang bisa merembet ke politik AS.
“Saya menyadari bahwa banyak dari Anda telah melihat beberapa anggota Kongres yang kurang memahami hal ini karena mereka tidak menggunakan TikTok dan tidak terlalu peduli,” ujar Jackson, seperti yang dikutip dari The Verge, Minggu (17/3/2024).
“Tapi saya menggunakan TikTok, dan saya percaya kita bisa menyelesaikan masalah ini dan melangkah maju,” tambahnya.;
Meski begitu, pengguna TikTok di AS tidak puas dengan klarifikasi yang diberikan oleh Jackson. Di kolom komentar video terbarunya yang telah ditonton 2,8 juta kali.
Beberapa pengikutnya menyebut Jackson sebagai munafik, bahkan ada yang membanjiri kolom komentar dengan emoji badut.
“Guys, terus unfollow dia, karena dia baru menyadari betapa pentingnya aplikasi ini tapi dia memilih menentangnya,” ujar seorang pengguna TikTok.
“#CancelJeffJackson,” kata pengguna TikTok lainnya.
“Anda ingin memperbaiki ini? Jangan minta maaf. Mundur,” ujar seorang pengguna TikTok.
Jackson berhasil mengumpulkan jutaan pengikut di TikTok berkat konten-kontennya yang memberikan penjelasan tentang berbagai topik, mulai dari perang Rusia-Ukraina hingga kolapsnya Silicon Valley Bank.
Dalam wawancara sebelumnya, ia memandang TikTok sebagai tempat untuk memberikan pendidikan kepada konstituennya.
Jackson bukan satu-satunya politisi AS punya TikTok. Bahkan Presiden AS Joe Biden juga memiliki akun pribadi di TikTok sebagai bagian dari kampanye menjelang Pilpres AS 2024.