Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Zona Hadal, Parit Sejauh 6 km Di Dasar Samudra

Zona Hadal, Parit Sejauh 6 km Di Dasar Samudra – Zona Hadal, juga dikenal sebagai Zona Hadal, adalah bagian terdalam dari samudra yang terletak di dalam parit samudra.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra

Zona Hadal

Parit-parit ini adalah lingkungan yang sangat ekstrem dan paling sedikit dijelajahi di Bumi. Istilah “Hadal” berasal dari Hades, dunia bawah dalam mitologi Yunani, yang menekankan kondisi dan kedalaman yang ekstrem yang ditemukan di daerah ini.

Fitur-fitur kunci dari Zona Hadal meliputi:

1. Kedalaman Ekstrem:

Zona Hadal dimulai pada kedalaman sekitar 6.000 meter (19.685 kaki) dan turun ke titik terdalam lautan, yang dikenal sebagai parit Hadal atau parit. Parit terdalam adalah Challenger Deep di Parit Mariana, yang mencapai kedalaman sekitar 11.000 meter (36.070 kaki).

Palung Mariana merupakan palung samudera terdalam di Bumi dan terletak di Samudera Pasifik bagian barat. Dikenal karena memiliki titik terdalam di lautan dunia, yang disebut Challenger Deep.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra

Berikut beberapa detail penting tentang Palung Mariana:

– Lokasi:

Palung Mariana membentang sepanjang lebih dari 2.550 kilometer (1.580 mil) dalam bentuk bulan sabit melintasi Samudra Pasifik. Letaknya di sebelah timur Kepulauan Mariana.

– Titik Terdalam:

Challenger Deep adalah titik terdalam di Palung Mariana dan merupakan titik terdalam yang diketahui di lautan mana pun di bumi. Mencapai kedalaman sekitar 11.034 meter (36.070 kaki) di bawah permukaan laut.

– Formasi:

Palung Mariana terbentuk karena interaksi kompleks antara lempeng tektonik di daerah tersebut. Lempeng Pasifik sedang menunjam ke bawah Lempeng Mariana yang lebih kecil, sehingga menyebabkan terbentuknya parit yang dalam.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra – Signifikansi Geologis:

Parit ini merupakan situs geologis yang sangat penting, karena menawarkan wawasan tentang proses tektonik bumi dan pergerakan lempeng. Ini adalah bagian dari sistem zona subduksi yang lebih besar, di mana satu lempeng tektonik dipaksa berada di bawah lempeng lainnya.

– Kondisi Ekstrim:

Palung Mariana mengalami kondisi ekstrem, termasuk tekanan yang sangat besar akibat berat kolom air di atasnya. Tekanan di Challenger Deep mencapai sekitar 1.100 kali tekanan atmosfer di permukaan laut. Suhu di kedalaman ini juga mendekati titik beku.

– Kehidupan di Palung Mariana:

Meskipun kondisinya sulit, kehidupan telah ditemukan di Palung Mariana, termasuk berbagai spesies organisme laut dalam yang beradaptasi dengan lingkungan ekstrem. Beberapa organisme ini unik di wilayah ini dan telah mengembangkan adaptasi khusus untuk bertahan hidup dalam kegelapan dan tekanan tinggi.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra – Eksplorasi:

Parit ini telah menjadi fokus eksplorasi dan studi ilmiah, dengan para peneliti menggunakan kapal selam khusus dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk menjelajahi kedalamannya. Kapal selam DEEPSEA CHALLENGER milik James Cameron melakukan penyelaman bersejarah ke Challenger Deep pada tahun 2012.

– Masalah Lingkungan:

Seperti lingkungan laut dalam lainnya, Palung Mariana juga tidak kebal terhadap dampak aktivitas manusia, termasuk potensi polusi dan gangguan yang disebabkan oleh penambangan laut dalam dan aktivitas industri lainnya. Upaya konservasi dan peraturan sedang dikembangkan untuk melindungi ekosistem yang rentan ini.

2. Tekanan Tinggi:

Pada kedalaman ini, tekanan air sangat besar karena berat kolom air di atasnya. Tekanan ini dapat melebihi 1.100 kali tekanan atmosfer pada permukaan laut.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra 3. Suhu Dingin:

Zona Hadal ditandai oleh suhu dingin, mendekati titik beku, dengan suhu berkisar antara sekitar 1 hingga 4 derajat Celsius (34 hingga 39 derajat Fahrenheit).

4. Absennya Cahaya:

Cahaya matahari tidak menembus hingga ke kedalaman Hadal, sehingga menyebabkan kegelapan total. Organisme di zona ini telah beradaptasi untuk bertahan hidup dan berkembang di lingkungan tanpa cahaya ini.

5. Nutrisi Terbatas:

Meskipun kondisi yang keras, organisme telah menemukan cara untuk beradaptasi dan bertahan hidup. Hidup laut di zona Hadal bergantung pada material organik yang tenggelam dari perairan permukaan atau proses kemosintesis, di mana bakteri mengubah bahan kimia dari lubang hidrotermal menjadi energi.

6. Bentuk Kehidupan yang Unik:

Meskipun kondisi yang ekstrem, beragam kehidupan telah ditemukan di Zona Hadal, termasuk spesies yang hanya ditemukan di sini. Ini termasuk amfipoda, ikan snailfish, dan makhluk lainnya dengan adaptasi unik terhadap tekanan tinggi dan kurangnya cahaya.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra 7. Tantangan Eksplorasi:

Zona Hadal memberikan tantangan besar untuk eksplorasi karena tekanan dan kondisi yang ekstrem. Submersible khusus dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) digunakan untuk menjelajahi dan mempelajari zona ini.

Upaya penelitian di Zona Hadal telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem laut dalam dan adaptasi organisme terhadap lingkungan yang ekstrem.

Mempelajari Zona Hadal memberikan wawasan berharga tentang geologi Bumi, biologi, dan potensi kehidupan di planet lain dengan kondisi ekstrem, seperti beberapa bulan di tata surya kita.

Secara historis, zona hadal tidak dikenali sebagai pembeda dengan zona abisal, meskipun bagian terdalam kadang-kadang disebut “ultra-abyssal”.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra Pada awal tahun 1950-an, ekspedisi Denmark Galathea II dan Soviet Vitjaz secara terpisah menemukan perubahan nyata dalam kehidupan di kedalaman 6.000–7.000 m (20.000–23.000 kaki) yang tidak dikenali oleh definisi luas zona jurang.

Istilah “hadal” pertama kali diusulkan pada tahun 1956 oleh Anton Frederik Bruun untuk menggambarkan bagian lautan yang lebih dalam dari 6.000 m (20.000 kaki), menyisakan jurang untuk bagian-bagian yang berada pada kedalaman 4.000–6.000 m (13.000–20.000 kaki).

Nama tersebut mengacu pada Hades, dewa dunia bawah Yunani kuno. Sekitar 94% zona hadal ditemukan di parit subduksi.

Kedalaman lebih dari 6.000 m (20.000 kaki) umumnya berada di palung laut, namun ada juga parit di kedalaman yang lebih dangkal.

Parit yang lebih dangkal ini tidak memiliki perubahan bentuk kehidupan yang jelas dan oleh karena itu bukan hadal.

Meskipun zona hadal telah mendapat pengakuan luas dan banyak yang terus menggunakan batas pertama yang diusulkan yaitu 6.000 m (20.000 kaki), telah diamati bahwa 6.000–7.000 m (20.000–23.000 kaki) mewakili transisi bertahap antara zona abisal dan zona hadal.

Mengarah pada saran untuk menempatkan batas di tengah, pada 6.500 m (21.300 kaki). Batas antara ini antara lain telah diadopsi oleh UNESCO. Mirip dengan rentang kedalaman lainnya.

Fauna di zona hadal secara garis besar dapat ditempatkan ke dalam dua kelompok: spesies hadobentos (bandingkan bentik) yang hidup di atau di dasar laut/sisi parit dan spesies hadopelagis (bandingkan pelagis) yang hidup di perairan terbuka.

Zona Hadal, Parit Sejauh 11 km Di Dasar Samudra

Share: