6 Makanan yang Dilarang untuk Pengidap Darah Tinggi

6 Makanan yang Dilarang untuk Pengidap Darah Tinggi – Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan masalah kesehatan yang masih meresahkan di Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sekitar 34,1 persen penduduk Indonesia, atau lebih dari 70 juta orang, menderita hipertensi berdasarkan survei nasional pada tahun 2018.

6 Makanan yang Dilarang untuk Pengidap Darah Tinggi

Hipertensi sering disebut sebagai ‘silent killer’ karena banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya karena seringkali tanpa gejala yang jelas.

Namun, jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, dan komplikasi lain yang dapat berujung fatal.

Oleh karena itu, bagi mereka yang pengidap darah tinggi hipertensi, penting untuk memperhatikan pola makan mereka. Hal ini termasuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Dengan mengelola pola makan dengan baik, mereka dapat mengendalikan tekanan darah mereka dan mengurangi risiko terkena komplikasi kesehatan yang serius di masa depan.

Makanan Terlarang untuk Hipertensi  Darah Tinggi, Lantas, apa saja makanan yang dilarang untuk darah tinggi.

1. Makanan tinggi garam

Penting untuk memperhatikan konsumsi makanan tinggi garam bagi mereka yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Garam atau makanan yang mengandung kadar garam tinggi sering dianggap sebagai musuh utama bagi penderita hipertensi.

Garam mengandung natrium, dan ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, natrium dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh, termasuk dalam darah. Akibatnya, tekanan darah dapat meningkat secara signifikan.

American Heart Association merekomendasikan agar konsumsi garam tidak melebihi satu sendok teh setiap hari.

Mengurangi konsumsi garam dan menghindari makanan yang tinggi garam adalah langkah penting dalam mengelola tekanan darah tinggi dan menjaga kesehatan jantung serta sistem kardiovaskular secara keseluruhan.

2. Daging merah

Daging merah, seperti yang berasal dari sapi atau domba, memang merupakan sumber protein hewani yang penting bagi kesehatan tubuh.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan daging merah dapat berdampak negatif pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Ketika tubuh mencerna daging, ada senyawa tertentu yang dilepaskan dan dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

Oleh karena itu, mengonsumsi terlalu banyak daging merah dapat menyebabkan peningkatan senyawa-senyawa berbahaya tersebut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

Sebagai alternatif yang lebih sehat, disarankan untuk mengonsumsi jenis daging yang lebih rendah lemak, seperti ayam atau ikan.

Jika memang ingin mengonsumsi daging merah, sebaiknya memilih potongan yang memiliki kandungan lemak yang lebih rendah, seperti daging sirloin bagian atas.

Dengan memilih pilihan daging yang lebih sehat, Anda dapat membantu menjaga tekanan darah Anda tetap stabil dan mengurangi risiko gangguan kesehatan terkait.

3. Makanan tinggi gula

Makanan yang tinggi gula, terutama yang mengandung pemanis buatan, termasuk dalam daftar makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi.

Gula atau fruktosa dapat menghambat produksi nitrogen monoksida (NO) dalam tubuh. Nitrogen monoksida merupakan zat yang sangat penting bagi elastisitas pembuluh darah.

Jika produksi NO terganggu atau menurun, maka dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Dengan demikian, menghindari konsumsi makanan tinggi gula, terutama pemanis buatan, dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengendalikan tekanan darah.

4. Makanan beku

Makanan beku atau frozen food memang sering memiliki rasa yang lezat dan menjadi pilihan praktis untuk dimasak. Namun, bagi penderita diabetes, sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi makanan tersebut.

Makanan beku cenderung mengandung tingkat garam, gula, dan lemak jenuh yang tinggi. Menurut laporan dari New York Post, beberapa makanan beku bisa mengandung hingga 1.000 miligram (mg) garam.

Padahal, jumlah garam yang disarankan untuk dikonsumsi per hari adalah 2.300 mg. Jika seseorang mengonsumsi makanan beku secara rutin.

Khususnya tiga kali sehari, maka tingkat garam dan natrium dalam tubuh dapat meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya dapat memicu hipertensi.

Pakar diet dan nutrisi, Kaleigh McMordie, menyatakan bahwa tingginya kadar garam, terutama dari makanan beku atau makanan kemasan, merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan konsumsi makanan beku dan memilih opsi makanan yang lebih sehat untuk menjaga kesehatan mereka.

5. Gorengan

Gorengan telah menjadi bagian dari konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Indonesia sebagai camilan favorit.

Namun, perlu diketahui bahwa kudapan yang lezat ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah kardiovaskular lainnya.

Biasanya, gorengan dimasak dengan menggunakan minyak hidrogenasi. Jenis minyak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL atau yang sering disebut sebagai ‘kolesterol jahat’ dalam tubuh.

Tingginya kadar kolesterol LDL dapat menyebabkan penumpukan pada dinding pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi.

Oleh karena itu, bagi mereka yang menderita hipertensi, sebaiknya menghindari konsumsi gorengan agar tekanan darah tetap terkontrol dan risiko masalah kesehatan yang berkaitan dengan hipertensi dapat dikurangi.

6 Makanan tinggi lemak jenuh

Pengidap hipertensi perlu memperhatikan makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh. Lemak jenuh memiliki potensi meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh.

Yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.

Umumnya, makanan olahan atau kemasan mengandung tinggi lemak jenuh. Namun, lemak jenuh juga dapat ditemukan dalam makanan sehari-hari seperti kue, roti, mentega, dan beberapa produk susu.

Oleh karena itu, penting bagi penderita hipertensi untuk mengontrol konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh guna menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan kondisi tersebut.