Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2 – Jelang pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) antara Joe Biden dan Donald Trump jilid II, situasinya mulai memanas dengan kedua kandidat saling melempar sindiran dan ejekan satu sama lain.

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2
Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2

Joe Biden, yang saat ini menjabat sebagai Presiden AS, akan mencalonkan diri kembali sebagai capres dari Partai Demokrat dalam Pilpres AS yang dijadwalkan pada November 2024.

Sementara itu, Donald Trump, mantan Presiden AS ke-45, akan menjadi capres dari Partai Republik.

Kedua tokoh ini telah memulai kampanye mereka dengan memberikan pernyataan yang menegaskan kebijakan dan pandangan politik masing-masing.

Trump Sebut Demokrasi AS Bisa Berakhir Kalau Dirinya Kalah

Trump, dalam sebuah acara di Ohio, menyatakan keyakinannya bahwa jika dirinya tidak memenangkan pemilihan presiden pada bulan November mendatang, demokrasi Amerika Serikat berada dalam bahaya.

Dia bahkan menyampaikan klaim tanpa dasar bahwa kekalahan dalam pemilu tahun 2020 terjadi karena kecurangan.

Donald Trump mengatakan hal tersebut di hadapan para pendukungnya, seraya memberikan penghormatan kepada mereka yang saat ini dipenjara karena terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2
Trump Sebut Demokrasi AS Bisa Berakhir Kalau Dirinya Kalah

Dia menyebut mereka ‘patriot’ dan ‘sandera’.

Trump juga menggunakan retorika yang mencekam dalam pidato kampanyenya, dengan mengancam akan terjadi ‘pertumpahan darah’ bagi seluruh negeri jika dia tidak terpilih lagi. Di sisi lain, Biden dan tim kampanyenya juga tidak tinggal diam.

Mereka menanggapi klaim-kalim Trump dengan menegaskan bahwa demokrasi AS akan tetap berjalan dengan baik tanpa perlu ada ancaman atau ketakutan dari pihak manapun.

Biden juga fokus pada memperkenalkan kebijakan-kebijakan baru dan mendukung agenda-agenda yang menurutnya akan membawa perubahan positif bagi negara.

Perdebatan dan saling serang Biden dan Trump menjelang Pilpres AS 2024 menjadi sorotan utama media dan masyarakat Amerika Serikat.

Kedua kandidat tersebut berusaha untuk memenangkan hati para pemilih dengan menonjolkan kelebihan dan menyerang kelemahan lawan politiknya.

Dengan semakin dekatnya tanggal pemilihan, diperkirakan intensitas perang retorika antara keduanya akan semakin meningkat.

Sementara itu, Biden mengolok-olok Trump dengan menyebutnya sebagai individu yang tidak memiliki kesehatan mental yang baik.

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2
Biden Olok-olok Trump

Biden Olok-olok Trump

Dalam acara jamuan makan malam media tahunan, Biden menyinggung tentang Pilpres AS yang akan diikuti oleh dua kandidat, dengan satu di antaranya disebutnya sebagai seseorang yang terlalu tua dan tidak sehat secara mental, yang jelas merujuk kepada Trump.

Biden, seorang politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun, menegaskan bahwa dirinya adalah kandidat yang lain.

Biden, yang saat ini menghadapi kekhawatiran dari para pemilih terkait usianya, telah berusaha mengatasi kekhawatiran tersebut dengan menyoroti kesalahan verbal Trump yang berusia 77 tahun.

Dalam pidatonya, Biden juga mengecam anggota Partai Republik di Kongres yang memulai penyelidikan pemakzulan terhadap urusan bisnis putranya, menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk gagal dalam pemakzulan daripada berhasil dalam hal lain.

Selain itu, Biden juga menyinggung mengenai pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, di mana dia bercanda bahwa Varadkar memesan Guinness tambahan.

Biden kembali mengolok-olok Trump dengan menyebut bahwa kampanye pemilu Partai Demokrat akan membangun kembali perekonomian AS tanpa menyuruh masyarakat untuk menyuntikkan pemutih, mengacu pada insiden ketika Trump mengusulkan penggunaan disinfektan untuk menyembuhkan COVID-19.

Biden menambahkan bahwa Putin sedang melakukan gerakan di Eropa dan bahwa dia tidak akan tunduk pada Putin, serta mengecam klaim palsu Trump tentang kemenangan dalam pemilu 2020 dan penyerangan Capitol pada 6 Januari 2021 oleh pendukungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Biden juga memberikan dukungan kepada jurnalis yang sering kali menjadi sasaran serangan dari Trump, menyatakan bahwa mereka adalah pilar dari masyarakat bebas.

Dalam penampilannya di Gridiron Club, Biden menegaskan bahwa demokrasi dan kebebasan sedang diserang, dan bahwa ia, bersama dengan masyarakat, tidak akan tunduk pada ancaman tersebut.

Saling Lawan Jelang Pilpres Biden Vs Trump Jilid 2
Trump Vs Biden Jilid 2 di Pilpres AS
Share: