Radia Pesawat Terbesar di Dunia Rilis 2027, Mampu Angkut Turbin Raksasa – Semakin besar turbin angin, semakin besar pula jumlah energi yang dihasilkan.
Akan tetapi, karena komponennya memiliki dimensi yang besar, turbin angin raksasa lebih sering dipasang di lepas pantai daripada di darat.
Radia Pesawat Terbesar di Dunia Rilis 2027, Mampu Angkut Turbin Raksasa
Hal ini dikarenakan transportasi komponen turbin angin ke lokasi pemasangan menjadi sangat sulit, terutama jika harus melalui jalan-jalan yang sempit atau infrastruktur yang tidak memadai.
Bayangkan saja, satu bilah turbin angin raksasa saja bisa memiliki ukuran sebesar lapangan sepakbola.
Sebuah perusahaan startup yang bernama Radia tengah mengembangkan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Mereka sedang mengembangkan pesawat terbesar yang pernah dibuat di dunia, yang dirancang khusus untuk membawa bilah turbin angin terbesar ke ladang dengan menggunakan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
Startup yang didirikan pada tahun 2016 ini telah merancang desain akhir untuk pesawat tersebut, dengan mencoba sebisa mungkin mengandalkan komponen standar yang sudah diproduksi massal.
Model skala 1/42 dari ukuran akhirnya telah diuji di terowongan angin, dan perusahaan mulai bekerja sama dengan pabrik dan pemasok untuk merencanakan produksi. Mereka berharap dapat memulai produksi komersial pada akhir tahun 2027.
Pesawat ini memiliki panjang 108 meter dan akan memiliki volume 12 kali lipat dari pesawat Boeing 747.
Meskipun begitu besar, pesawat ini hanya dapat mengangkut satu bilah turbin angin saja dalam satu penerbangan.
Saat ini, produsen turbin angin biasanya memiliki pabrik di dekat perairan sehingga bilah-bilahnya dapat diangkut dengan kapal.
Namun, pesawat ini akan memungkinkan pengiriman bilah yang lebih kecil yang sulit diangkut melalui jalan darat.
Dengan panjang hanya 21 meter, pesawat ini mampu memuat empat bilah kecil dalam satu penerbangan.
Selain itu, pesawat ini dirancang agar dapat mendarat di landasan pacu tanah yang relatif pendek dengan panjang sekitar 6.000 kaki.
Meskipun belum beroperasi, pesawat Radia telah memiliki kontrak untuk mengirimkan turbin ke ladang angin berukuran gigawatt.
Mark Lundstrom, pendiri Radia, menyatakan bahwa jumlah turbin yang diperlukan dalam 25 tahun ke depan untuk mencapai tujuan Paris mungkin mencapai 6 juta hingga 7 juta bilah.
Setiap bilah turbin tersebut akan menempuh perjalanan sejauh 1.000 kilometer dari pabrik ke ladang, sehingga terdapat tantangan logistik yang besar namun juga peluang besar untuk dikembangkan.
