Polri Bongkar Situs Judi Online Bola Omset Rp 481 M – Polri membongkar judi online dengan situs SBOTOP yang memiliki lokasi server di Filipina. Situs judi online tersebut diperkirakan memiliki perputaran uang mencapai Rp 481 miliar.
Polri Bongkar Situs Judi Online Bola Omset Rp 481 M
“Pengungkapan situs rumah judi, SBOTOP, saya kira ini juga sudah dikenal, karena perputaran uangnya ini mencapai ratusan miliar, lokasi servernya berada di Filipina dan diikuti hampir 43 ribu member, baik yang tersebar di berbagai negara maupun Indonesia,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Kemudian, Jenderal Sigit juga memastikan pihaknya telah bekerja sama dengan PPATK untuk mengungkap perjudian online tersebut. Dia menegaskan pengungkapan ini bukan yang terakhir.
“Ini kita juga kerja sama dengan PPATK untuk kemudian menelusuri, memblokir, dan melakukan tracing terkait perputaran uang yang ada. Ini bukan akhir dari kegiatan tapi akan terus kita lanjutkan sebagai komitmen kita untuk memberantas match fixing atau permainan judi yang akan memengaruhi kompetisi bola,” ujar dia.
Sementara itu, Kasatgas Anti Mafia Bola Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan secara rinci terkait pembongkaran situs judi online tersebut.
Dia menyebut sebanyak 4 orang ditetapkan sebagai tersangka atas berbagai peran, yakni S (27), DR (26), L (32), dan TRR (32).
“Deposit dari hasil praktik perjudian selama setahun ini mencapai Rp 481 miliar, dari hasil penyidikan yang kami dapat, server situs SBOTOP diduga berada di Filipina. Kemudian berdasarkan hasil penyelidikan, situs SBOTOP ini diduga mensponsori salah satu klub sepakbola di Indonesia, terkait perkara SBOTOP kami telah memeriksa sebanyak 16 saksi, 2 ahli saksi ITE, 2 ahli saksi pidana, serta 1 ahli transaksi keuangan dari PPATK,” kata Wakabareskrim ini.
“Kami juga telah menangkap sebanyak 4 orang tersangka dengan inisial S, DR, L, dan TRR,” imbuhnya,
Irjen Asep pun menyampaikan kini pihaknya masih mengejar 3 orang lainnya. Salah satunya Direktur PT Kanal Teknologi Indonesia sebagai penyedia payment gateway situs SBOTOP.
Seperti diketahui, Satgas Antimafia Bola Polri ini dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Pembentukan satgas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia.
Kapolri Ajak Masyarakat Jadi Whistleblower demi Berantas Mafia Bola
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan terus memberantas kasus pengaturan skor atau match fixing.
Pihaknya juga membuka peluang bagi masyarakat untuk melaporkan kasus dugaan match fixing.
“Sebagai komitmen kita untuk memberantas match fixing ataupun permainan-permainan judi yang akan mempengaruhi kompetisi bola. Jadi ini tentunya akan terus kita lakukan,” kata kata Sigit dalam jumpa pers bersama PSSI dan Satgas Antimafia Bola di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Rabu (13/12/2023).
Jumpa pers ini juga dihadiri Ketum PSSI Erick Thohir. Selain itu, Jenderal Sigit menyampaikan tentang perkembangan kasus match fixing dan judi online bola.
Oleh karena itu, pihaknya membuka saluran whistleblower bagi masyarakat yang ingin melaporkan dugaan match fixing.
Adapun hotline Satgas Anti Mafia Bola ada di nomor 081399878731.
“Kita juga membuka kesempatan kepada masyarakat atau siapa pun yang ingin memberikan informasi ataupun menjadi whistleblower untuk menginformasikan kepada Satgas Mafia Bola dan akan kita tindaklanjuti,” ujar Sigit.
Satgas Antimafia Bola Polri ini dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Pembentukan satgas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia.
“Ini adalah bentuk komitmen kita untuk betul-betul mewujudkan apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden, apa yang utamanya menjadi kebijakan dan program Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk menciptakan kompetisi bola yang berkualitas,” katanya.
Polri dan PSSI Teken MoU
Polri dan PSSI meneken nota kesepahaman atau MoU terkait persepakbolaan Tanah Air. MoU PSSI dan Polri itu sepakat menciptakan iklim sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa cita-cita besar sebagai bangsa yang ingin memiliki sepakbola Indonesia bersih dan berprestasi sudah dilakukan terus menerus.
Menurutnya, ketika terjadi kesepakatan Presiden Joko Widodo dan Presiden FIFA Gianni Infantino yang percaya bahwa sepak bola Indonesia bisa menjadi salah yang terbaik di Asia Tenggara, Asia bahkan juga dunia.
“Ketika kesepakatan itu terjadi kami dari PSSI tentu bersama jajaran Polri yang dipimpin oleh Kapolri langsung membentuk satgas yang memang diinisiasi oleh Kapolri langsung untuk mendorong transformasi sepak bola Indonesia. Tidak cukup di situ, Pak Kapolri dan saya sepakat perlu adanya satgas independen, karena itu dibentuklah satgas independen, yang tidak lain ini sebagai pendampingan secara menyeluruh,” kata Erick di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Kapolri Ungkap Aktor Intelektual Match Fixing Ditangkap, Lama Tak Tersentuh
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan satu dari delapan tersangka kasus pengaturan skor dalam pertandingan di Liga 2 merupakan pemain lama.
Tersangka berinisial VW (60) sudah dikenal sejak 2008.
Jenderal Sigit awalnya meneken nota kesepahaman atau MoU dengan PSSI terkait pengamanan kompetisi sepakbola nasional. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Mabes Polri, Rabu (13/12/2023).
Sigit menerangkan penandatangan kerja sama itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi yang ingin membangun iklim sepakbola lebih baik dan kompetisi yang fair.
Penandatanganan ini sekaligus memperkuat sinergisitas Polri dan PSSI dalam memberantas mafia bola.
Dalam pengusutan kasus tersebut telah dibentuk Satgas Anti Mafia Bola sejak Maret 2023.
Hasil penyelidikan menunjukkan telah ditetapkan delapan orang tersangka, salah satunya berinisial VW (60).
Sigit mengatakan VW merupakan aktor intelektual kasus pengaturan skor yang sudah dikenal sejak 2008. Dia mengatakan VW tak pernah tersentuh hukum.
“Ada salah satu aktor intelektual pengaturan skor yang mungkin namanya cukup malang melintang di dunia persepakbolaan dengan inisial VW, ini sudah dikenal dari tahun 2008 dan tak tersentuh hukum. Alhamdulillah ini bisa kita ungkap,” kata Sigit.
VW berperan sebagai perantara pengatur skor dan pemberi suap. Sigit mengatakan pengungkapan dan penahanan tersangka kasus match fixing Liga 2 ini hasil data intelijen yang diberikan PSSI.
“Kita temukan ada upaya pengaturan skor agar klub yang akan terdegradasi lolos dan ini sudah didalami secara khusus,” paparnya.
Berikut delapan tersangka yang sudah ditangkap:
– RP (44 tahun) selaku wasit utama, berperan sebagai penerima suap.
– K (35 tahun) selaku asisten wasit, berperan sebagai penerima suap.
– R (45 tahun) selaku asisten wasit, berperan sebagai penerima suap.
– AS (37 tahun) selaku wasit cadangan, berperan sebagai penerima suap.
– DRN (37 tahun) selaku asisten manajer, berperan sebagai pemberi suap
– VW (60 tahun) selaku perantara pengatur skor, berperan sebagai pemberi suap.
– KM (47 tahun) selaku LO wasit, berperan sebagai pemberi suap.
– GAS (39 tahun) selaku penghubung antara LO wasit dengan tersangka VW, berperan sebagai pemberi suap (saat ini berstatus DPO).