Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza – Ketegangan Hamas-Israel telah berlangsung selama sepekan.

Konflik ini bermula ketika kelompok Hamas melancarkan ribuan serangan roket ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Sirene peringatan bahaya pun menggema di sejumlah wilayah Israel. Hamas mengeklaim, “Operasi Badai Al-Aqsa” ini merupakan respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Merespons serangan Hamas, Israel langsung mendeklarasikan perang pada Minggu (8/10/2023) dan membombardir wilayah Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta warga Palestina.

Tak hanya itu, Israel juga menghentikan pasokan listrik, air, dan listrik sepenuhnya ke Gaza sejak Senin (9/10/2023).

Hingga kini, ketegangan Hamas-Israel mengakibatkan lebih dari 3.000 orang meninggal dunia. Sebanyak 1.900 orang dari Palestina dan 1.300 orang dari Israel.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Israel Jatuhkan 6.000 Bom di Gaza dalam 6 Hari, Setara Bom AS Setahun di Afghanistan

Angkatan Udara Israel (IAF) mengatakan, mereka telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom yang menargetkan Hamas di Gaza sejak perang Israel dan Hamas terjadi pada Sabtu akhir pekan lalu.

Jumlah tersebut hampir menyamai jumlah bom yang digunakan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dalam satu tahun.

The Washington Post, mengutip seorang penasihat militer di organisasi Belanda PAX for Peace, Marc Garlasco, melaporkan bahwa dalam waktu kurang dari sepekan Israel telah menjatuhkan apa yang dijatuhkan AS selama setahun di Afghanistan.

“… ke wilayah yang jauh lebih kecil, area yang jauh lebih padat penduduk, di mana adanya kesalahan akan menimbulkan konsekuensi yang luar biasa,” lanjutnya, dikutip dari Antara, Jumat 13 Oktober 2023.

Garlasco, yang juga mantan penyelidik PBB untuk kejahatan perang di Libya, mengatakan kepada harian itu, mengutip catatan dari Komando Pusat Angkatan Udara AS, bahwa jumlah bom terbanyak yang dijatuhkan dalam setahun untuk perang di Afghanistan hanya sekitar 7.423.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Menurut PBB, selama perang di Libya, NATO melaporkan menjatuhkan lebih dari 7.600 bom dan rudal dari pesawat, harian tersebut melaporkan.

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, yang sedang dikepung oleh militer, telah meningkat menjadi 1.537 orang, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza pada Kamis.

Korban-korban tewas termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita, serta 6.612 orang luka-luka.

Sebelumnya pada Kamis 12 Oktober, IAF mengatakan dalam media sosial X bahwa “puluhan jet tempur dan helikopter telah dikerahkan untuk menargetkan para teroris Hamas di seluruh Jalur Gaza.

“Sejauh ini, IAF telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom terhadap Hamas,” tambahnya.

Peneliti senior dan direktur Program Ekstremisme dan Kontraterorisme Charles Lister di Middle East Institute mengaku terkejut dengan angka tersebut.

“WOW 6.000 bom dalam 6 hari di (area) 365km2 di Gaza,” cuit Lister di X.

“Sebagai perbandingan, koalisi internasional anti-ISIS menjatuhkan rata-rata 2.500 bom per bulan, di area seluas 46.000 km2 di Suriah dan Irak,” tulisnya.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Israel Minta Warga Sipil Palestina Tinggalkan Gaza

Militer Israel pada Jumat menyerukan semua warga sipil di Kota Gaza, yang berjumlah lebih dari 1 juta orang, agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.

Peringatan itu disampaikan pada saat militer Israel mengumpulkan tank-tank miliknya menjelang invasi darat yang diperkirakan bakal segera dilancarkan setelah serangan dahsyat yang dilakukan Hamas akhir pekan lalu.

“Sekarang saatnya perang,” kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis.

Saat bersamaan, pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas akhir pekan lalu yang merenggut lebih dari 1.300 warga Israel yang sebagian besar warga sipil.

Militer Israel menyatakan akan melancarkan operasi besar-besaran di Kota Gaza dalam beberapa hari ke depan dan warga sipil Gaza hanya boleh kembali ke kota ketika sudah dibolehkan oleh militer Israel.

Sudah lebih dari 1.500 warga Palestina tewas akibat serangan balasan Israel.

“Warga sipil Kota Gaza, mengungsilah ke selatan demi keselamatan kalian sendiri dan keluarga kalian, jauhkan diri kalian dari Hamas yang memanfaatkan kalian sebagai tameng manusia,” kata militer Israel seraya melabeli Hamas dengan predikat teroris.

“Teroris-teroris Hamas bersembunyi di Kota Gaza di dalam terowongan-terowongan di bawah rumah dan di dalam gedung-gedung yang dihuni warga sipil Gaza yang tidak bersalah,” sambung militer Israel.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Hamas Minta Warga Gaza Tidak Tertipu

Hamas mendesak warga Gaza agar tidak tertipu oleh apa yang mereka sebut sebagai “propaganda palsu” itu.

Sayap militer Hamas kemudian mengungkapkan bahwa 13 orang sandera Israel ikut tewas akibat serangan udara Israel.

Duta Besar Palestina untuk Jepang menuduh Israel berusaha menghancurkan Gaza sepenuhnya, sementara PBB menyatakan pemindahan warga sipil Gaza mustahil bisa dilakukan “tanpa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan”.

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyebut respons PBB terhadap peringatan dini Israel kepada penduduk Gaza itu sebagai tindakan yang memalukan.

Israel sudah berikrar akan memusnahkan Hamas yang memimpin serangan Sabtu pekan lalu itu.

Israel menyatakan terowongan-terowongan Hamas, kompleks militer, tempat tinggal para agen senior dan gudang penyimpanan senjata milik Hamas, yang termasuk di antara 750 sasaran militer yang diserang semalam.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Ancam Bunuh Sandera Israel

Invasi darat ke Jalur Gaza yang sempit dan padat penduduk karena dihuni 2,3 juta orang, menimbulkan risiko serius. Hamas mengancam akan membunuh semua sandera Israel.

Namun, beberapa jam setelah seruan Israel agar penduduk Gaza mengungsi, tidak ada tanda-tanda penduduk kota ini meninggalkan Kota Gaza.

Di kota ini pula puluhan orang berkumpul di Rumah Sakit al-Shifa, dan bersumpah tak akan menyingkir.

Gelombang unjuk rasa mendukung Palestina diperkirakan pecah di seluruh dunia dan Amerika Serikat, sedangkan para pemimpin kawasan berencana menggelar pertemuan di tengah kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas.

Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) mengungkapkan lebih dari 400.000 orang meninggalkan rumah mereka di Gaza dan 23 pekerja bantuan tewas.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Palestina: PBB mengatakan Israel memerintahkan penduduk Gaza di utara pindah ke selatan untuk persiapan serangan darat

Israel mengatakan siapa pun yang berada di Gaza bagian utara – sekitar 1,1 juta orang – untuk segera pindah ke bagian selatan dalam waktu 24 jam, menurut laporan PBB.

Militer Israel mengatakan secara langsung kepada penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan wilayah bagian utara demi “keamanan dan perlindungan” mereka, saat pasukan Tel Aviv berkumpul menjelang serangan darat.

Sementara itu, PBB telah meminta Israel untuk menarik perintah tersebut. Alasannya, “mustahil” bagi warga Palestina untuk sepenuhnya mematuhi. PBB juga memperingatkan seruan ini akan ada “konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan”.

Dalam satu ulasan, Kepala Koresponden Internasional BBC di Israel Selatan, Lyse Doucet mengatakan mustahil untuk memindahkan lebih dari satu juta orang dalam waktu sehari.

Hal ini mengingat kondisi jalanan rusak, bom masih berjatuhan, rumah-rumah hancur, sementara lansia dan orang-orang yang terluka masih membutuhkan pertolongan.

Dalam sebuah konferensi pers, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari belum bisa memastikan apakah akan menambah perpanjangan waktu untuk proses relokasi tersebut.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

“Ini adalah zona perang, kami berusaha memberikan mereka waktu dan kami melakukan banyak upaya, dan kami memahami bahwa ini tidak akan memakan waktu 24 jam,” ujarnya menanggapi pertanyaan BBC pada sebuah konferensi pers mengenai jangka waktu yang dibutuhkan Israel.

Ketika didesak apakah ia mengatakan bahwa IDF memahami akan membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk mengevakuasi warga Gaza, Hagari menjawab: “Kami memahami bahwa ini akan memakan waktu. Hanya itu yang bisa saya katakan.”

Di sisi lain, pihak Hamas mengatakan agar warga jangan pindah. Seorang pejabatnya menggambarkan perintah Israel agar warga pindah ke bagian selatan sebagai “propaganda palsu”, dan mendesak warga di sana untuk mengabaikannya.

Dalam perkembangan terbaru, Hamas disebut telah menculik 150 warga Israel, dan disandera di Gaza. Selama serangan mematikan ke Israel yang dimulai Sabtu lalu, sebanyak 1.300 orang Israel tewas.

Jumlah ini termasuk 260 orang yang sedang menghadiri festival musik Supernova di kawasan gurun di Israel selatan.

Sementara itu, lebih dari 1.400 orang juga tewas di Gaza sejak Israel meluncurkan serangan udara, kata otoritas kesehatan Palestina.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Potret warga berkemas

Foto warga Gaza sedang berkemas pagi tadi. Mereka bersiap meninggalkan wilayah utara Gaza ke bagian selatan, menyusul perintah Israel.

Warga sipil di daerah tersebut kini terjebak di antara peringatan Israel – menjelang serangan darat yang diperkirakan akan terjadi di Gaza – dan pernyataan Hamas yang meminta warga untuk mengabaikannya.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Tuduhan bom fosfor

Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, dalam rangkaian aksi pengeboman di Jalur Gaza dan Libanon.

Bahan kimia yang sangat mudah terbakar ini terkadang digunakan oleh militer untuk menandai suatu wilayah.

Namun senjata ini juga dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan sangat berbahaya bila digunakan sebagai senjata, terutama jika diluncurkan ke tempat ramai.

Militer Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka “saat ini tidak mengetahui penggunaan senjata yang mengandung fosfor putih di Gaza”. Mereka tidak mengomentari Libanon.

Israel mengatakan mereka telah menjatuhkan 6.000 bom seberat 4.000 ton ke sasaran Hamas di Gaza selama enam hari.

Angkatan udara Israel mengatakan serangan udara telah menghantam lebih dari 3.600 sasaran.

HRW mengatakan telah memperoleh dan menganalisis video di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan ledakan peluru artileri fosfor putih. HRW juga menyoroti foto kantor berita AFP di Gaza yang menunjukkan garis-garis putih di langit.

Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan asap putih pekat.

“Penggunaan fosfor putih di Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, memperbesar risiko terhadap warga sipil dan melanggar larangan hukum humaniter internasional yang menempatkan warga sipil pada risiko yang tidak perlu,” kata organisasi hak asasi manusia tersebut dalam sebuah pernyataan.

Fosfor putih tidak dilarang berdasarkan hukum internasional karena memiliki kegunaan yang sah, namun karena dampak berbahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia, penggunaannya diatur dengan ketat.

Angkatan bersenjata Israel menggunakan fosfor putih sebagai tabir asap saat menyerang Gaza tahun 2008-2009. Kala itu, beberapa kelompok hak asasi manusia menuduh Israel melakukan kejahatan perang.

Militer Israel mengatakan pada tahun 2013 bahwa mereka akan menghentikan penggunaan bahan kimia tersebut sebagai kamuflase.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Ratusan ribu warga Palestina mengungsi

Lebih dari 338.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi imbas dari gempuran serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kini muncul seruan untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik, di mana banyak rumah telah dibom dan dihancurkan oleh serangan udara.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan pasokan makanan, bahan bakar dan air harus diperbolehkan menjangkau warga sipil di Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.

“Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan,” kata Antonio Guterres.

Sejak serangan Hamas pada akhir pekan lalu, Israel telah mengepung Gaza, memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang dan air.

Pasokan listrik utama di Gaza padam setelah satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan ratusan ribu pasukannya sudah berada di dekat perbatasan jalur Gaza “siap melaksanakan misi yang telah diberikan”.

IDF juga mengirim “pasukan infanteri, tentara bersenjata, korps artileri”, ditambah 300.000 pasukan cadangan, dekat perbatasan Gaza.

Mereka “berada di dekat Jalur Gaza untuk bersiap-siap melaksanakan misi yang diperintahkan pemerintah Israel – dan ini untuk memastikan Hamas pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer apa pun yang dapat digunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel”.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

‘Kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik’

Warga Gaza, Kamal Mashharawi, berbicara kepada BBC dari ruang bawah tanah yang menampung 45 orang.

“Ini sangat sulit – kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik,” katanya.

Anak-anaknya terluka dan paru-parunya sakit. Kamal telah kehilangan beberapa anggota keluarganya tetapi tidak dapat menghubungi yang lain karena koneksi internet mati.

“Kami mencoba melakukan perjalanan darat ke supermarket terdekat tetapi tidak aman karena ledakan tersebut,” katanya kepada program Newshour.

Melalui sambungan telepon, Kamal mengatakan jantungnya berdebar kencang ketika dia mempersiapkan diri untuk serangan berikutnya, sambil berpikir “apakah saya orang berikutnya?”

“Saya pikir warga sipil tidak pantas meninggal – mereka harusnya tidak terlibat dalam konflik ini,” katanya.

“Saya tidak bisa menyalahkan Hamas, saya tidak bisa menyalahkan Israel, tapi saya katakan bahwa kami, warga sipil, terkena dampaknya.

“Kami adalah orang-orang yang bukan bagian dari konflik ini dan kami membayarnya.”

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Bagaimana ‘Pengepungan total’ Gaza berawal?

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan “pengepungan total” di Jalur Gaza: “Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar.”

Seperti diketahui – Israel berkuasa atas ruang udara di langit Gaza dan garis pantainya, serta memiliki otoritas atas keluar dan masuknya orang dan barang melalui perbatasannya.

Demikian pula, Mesir mengendalikan siapa yang masuk dan keluar dari perbatasannya dengan Gaza.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

KBRI Amman: Tidak ada WNI jadi korban serangan Israel ke wilayah Gaza

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, mengatakan hingga kini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban akibat serangan yang dilakukan Israel di wilayah Gaza.

Dalam catatan KBRI, terdapat 13 orang WNI yang berdomisili di wilayah Gaza.

“Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Kairo di Mesir dan KBRI Lebanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza,” dalam keterangan pers dari KBRI Amman, yang diterima BBC News Indonesia pada Minggu (08/10).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut 256 warganya tewas, termasuk 20 anak-anak, akibat serangan balik yang dilakukan oleh Israel sejak Sabtu (07/10). Selain itu, sekitar 1.788 orang juga dilaporkan terluka.

Israel melakukan serangan ke wilayah Gaza setelah sekelompok milisi Hamas menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan besar secara mendadak.

Beberapa warga Israel juga dilaporkan telah dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Hamas adalah organisasi di Palestina yang melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Tentara Israel telah meminta warga di tujuh wilayah berbeda di Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat kota atau berlindung di tempat penampungan.

Kementerian Luar Negeri Thailand melaporkan sebanyak 12 warga Thailand tewas dan 11 lainnya diculik dan disandera oleh kelompok milisi Hamas.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Bagaimana konflik ini berawal?

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel sedang “berperang” dan bersumpah bahwa Hamas, penguasa Gaza, akan “membayar harga yang belum pernah diketahui”.

“Pagi ini Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya,” kata Netanyahu dalam pidatonya.

Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.

Serangan kelompok milisi Palestina Hamas dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar, Sabtu (07/10).

Pada saat yang sama, rentetan roket diluncurkan dari Gaza – beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.

Serangan udara Israel juga menyasar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, menewaskan satu staf medis yang sedang berada di dekat rumah sakit tersebut.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Relawan MER-C, Farid, mengatakan tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh sangat dekat dengan lokasi para relawan medis, dan menghancurkan mobil operasional MER-C.

“Abu Romzi, staf local MER-C yang tengah berada di ambulans menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia,” ujar Farid.

Serangan juga membuat kerusakan di wisma tempat tinggal relawan yang berada di area RS Indonesia.

Rentetan serangan roket dari Gaza – aksi serangan terbesar Hamas terhadap Israel selama beberapa tahun terakhir – dimulai tepat setelah fajar pada Sabtu (07/10), yang bertepatan dengan hari Sabat Yahudi serta hari perayaan Simchat Torah.

Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa “teroris” telah menyusup ke wilayah Israel “di sejumlah lokasi berbeda”.

IDF meminta semua warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk bergegas menuju tempat penampungan di wilayah sekitar Gaza.

Rekaman video yang diunggah ke dunia maya menunjukkan sekelompok milisi Palestina bersenjata lengkap mengenakan seragam hitam berkeliling Sderot menggunakan truk pikap.

Dalam salah satu video, para milisi itu terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di jalan-jalan Kota Sderot, yang hanya berjarak 1,6 km dari Gaza.

Perang Hamas-Israel 6.000 Bom Jatuh di Gaza

Share: