Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Mohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik Iran

Mohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik Iran – Iran memamerkan peralatan militernya dalam parade militer di jalanan Teheran, ibu kota Iran, dalam rangka peringatan perang tahun 1980-an dengan Irak.

Mohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik IranMohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik Iran

Peralatan yang dipamerkan mencakup ‘drone dengan jangkauan terjauh di dunia’ bersama rudal-rudal balistik dan hipersonik.

Laporan media pemerintah Iran menyebut drone itu ‘diungkapkan’ dalam parade di Teheran pada Jumat (22/9) waktu setempat, yang disiarkan secara langsung oleh televisi setempat.

Beberapa drone Iran yang dipamerkan dalam parade itu disebut bernama Mohajer.

Mohajer adalah seri drone pengintai yang dikembangkan oleh Iran. Drone ini digunakan oleh Angkatan Bersenjata Iran dan beberapa negara lainnya.

Mohajer pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan telah mengalami beberapa versi dan peningkatan selama bertahun-tahun.

Berikut adalah beberapa ciri umum dari drone Mohajer:

Pengintai:

Drone Mohajer dirancang untuk pengintaian dan pemantauan. Mereka dilengkapi dengan kamera dan sensor yang dapat mengumpulkan informasi di medan perang atau area yang berpotensi berbahaya.

Ukuran Sedang:

Mohajer biasanya merupakan drone berukuran sedang dengan sayap tetap. Mereka memiliki rentang terbang yang moderat dan dapat mengumpulkan data dari ketinggian tertentu.

Penggunaan Militer:

Drone Mohajer digunakan oleh Angkatan Bersenjata Iran untuk pengawasan dan pengintaian, serta bisa digunakan untuk tujuan serangan, tergantung pada varian dan peralatannya.

Peningkatan Terus-Menerus:

Selama bertahun-tahun, Iran telah mengembangkan berbagai versi Mohajer dengan peningkatan dalam jarak terbang, kemampuan operasi, dan teknologi penginderaan. Ini mencakup Mohajer 2, Mohajer 4, dan varian-varian lainnya.

Mohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik Iran
Ekspor ke Negara Lain:

Iran telah mengekspor drone Mohajer ke beberapa negara di Timur Tengah dan Asia, meskipun beberapa negara Barat telah mengkritik penjualan senjata dan teknologi militer oleh Iran.

Drone Mohajer adalah salah satu dari berbagai jenis sistem drone yang digunakan oleh negara-negara di seluruh dunia untuk tujuan militer dan keamanan.

Iran telah membangun drone buatan sendiri yang canggih bernama Mohajer-10 dengan jangkauan dan durasi penerbangan yang ditingkatkan serta muatan yang lebih besar, media pemerintah Iran melaporkan pada Selasa, (22/8/2023).

Dilansir Reuters, drone tersebut memiliki jangkauan operasional 2.000 km dan dapat terbang hingga 24 jam, kata media.

Muatannya bisa mencapai 300 kg, dua kali lipat kapasitas drone “Mohajer-6”. Jangkauan operasional Mohajer-10 berarti drone ini bisa menjangkau musuh bebuyutan Iran, Israel.

Mohajer” berarti “imigran” dalam bahasa Farsi dan telah menjadi jenis drone yang diproduksi oleh Republik Islam itu sejak 1985.

Republik Islam Iran mengatakan, bulan lalu, bahwa mereka telah merakit drone canggih bernama Mohajer-10 yang diklaim memiliki jangkauan dan durasi penerbangan yang ditingkatkan, serta mampu membawa muatan yang lebih besar.

“Hari ini, kita dapat dengan tegas memperkenalkan Iran sebagai negara maju dan berteknologi kepada dunia,” kata Raisi yang menyaksikan drone itu, dalam komentar yang ditayangkan di televisi pemerintah, sebagaimana dilansir Associated Press.

“Kemarin kita dianggap sebagai negara konsumen yang membutuhkan bantuan pihak lain.

Hari ini kita dipandang sebagai negara produsen yang sangat dihormati dalam industri militer dan pertahanan,” tandasnya.

Sebuah video yang dirilis pada Selasa oleh media Iran menampilkan drone tersebut di antara perangkat keras militer lainnya, dengan teks bertuliskan “siapkan tempat perlindungan Anda” dalam bahasa Ibrani dan Persia.

Mohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik Iran
Amerika Serikat (AS) menuduh Iran memasok drone Mohajer-6, di antara kendaraan udara tak berawak (UAV) lainnya, ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.

Pada Selasa (19/9) waktu setempat, Washington memperluas sanksi terkait Iran, dengan alasan ‘proliferasi UAV yang disengaja dan berkelanjutan’ yang dilakukan Teheran telah memampukan Rusia, proxy-nya di Timur Tengah, dan aktor-aktor destabilisasi lainnya’.

Iran membantah telah memasok drone ke Rusia untuk digunakan dalam konflik di Ukraina.

“Pasukan kita menjamin keamanan di kawasan dan Teluk Persia. Kita bisa mengajarkan masyarakat di kawasan ini bahwa perlawanan adalah cara yang dilakukan saat ini.

Apa yang memaksa musuh untuk mundur bukanlah ketundukan dan keraguan, tapi perlawanan,” sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam parade itu.

Rentetan sanksi terbaru yang dijatuhkan AS untuk Iran itu menargetkan banyak orang dan entitas di Iran, Rusia, China dan Turki atas pengembangan drone dan pesawat militer Teheran.

Perang antara Iran dan Irak pecah pada 22 September 1980 silam, ketika pasukan Presiden Irak saat itu Saddam Hussein menyerbu wilayah Iran.

Perang itu berdampak buruk secara ekonomi dan menewaskan sedikitnya setengah juta orang, hingga berakhir dengan jalan buntu pada Agustus 1988.

Mohajer-10 Drone Canggih Terjauh Milik Iran

Share: