Kuil Suci di Jepang Dicoret-coret, 2 Pelaku Pamerkan Aksinya di Medsos – Polisi Jepang tengah mencari tersangka yang melakukan tindakan vandalisme dengan mengecat kata “toilet” di salah satu kuil suci di Kota Tokyo.
Kuil Suci di Jepang Dicoret-coret, 2 Pelaku Pamerkan Aksinya di Medsos
Tindakan vandalisme ini terjadi di Kuil Yasukuni, tempat yang didirikan untuk mengenang korban perang di Jepang.
Meskipun demikian, aksi ini tidak hanya dianggap sebagai tindakan kejahatan, melainkan juga sebagai bentuk protes.
Sebuah video yang diunggah di media sosial China memperlihatkan seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Iron Head.
Dia mengkritik keputusan pemerintah Jepang yang memperbolehkan pembuangan air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut.
Dalam video tersebut, Iron Head menanyakan apakah kita dapat melakukan sesuatu terkait hal tersebut.
Ketika tidak menemukan jawaban, dia memutuskan untuk memberi warna kepada pihak yang bertanggung jawab agar masalah ini menjadi lebih mencolok.
Di bagian lain dari video yang diambil pada malam hari, seseorang terlihat sedang melakukan kejahatan dengan buang air kecil di salah satu pilar dan menggunakan cat semprot untuk menuliskan kata “toilet” dalam bahasa Inggris.
Menurut laporan media Jepang, termasuk NHK dan Berita Kyodo, Kepolisian Tokyo sedang melakukan penyelidikan terhadap setidaknya dua tersangka terkait insiden tersebut, satu orang yang muncul dalam video dan satu lagi yang merekamnya.
Polisi meyakini bahwa insiden tersebut terjadi pada Jumat (7/6) malam, setelah waktu operasional kuil berakhir, dan pelaku diduga telah meninggalkan Jepang.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Kuil Yasukuni menyatakan bahwa grafiti tersebut sangat disesalkan dan merupakan tindakan yang merendahkan martabat kuil.
Pihak kuil juga menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan patroli agar pengunjung dapat memberikan penghormatan di lingkungan yang tenang seperti di dalam kuil.
Mereka menolak memberikan komentar lebih lanjut dan menyatakan bahwa mereka telah melaporkan kerusakan tersebut kepada polisi, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak telah mendapat penentangan dari kelompok nelayan dan negara-negara tetangga, terutama China.
China telah memberlakukan larangan terhadap semua impor makanan laut dari Jepang segera setelah pelepasan tersebut dimulai pada bulan Agustus 2023.
Larangan ini terutama berdampak pada petani kerang Jepang dan eksportir ke China.
