Contoh China, Semprot Air ke Udara, Naikkan Partikel PM 2,5

Contoh China, Semprot Air ke Udara, Naikkan Partikel PM 2,5 – Upaya pemerintah dalam menangani polusi udara di kawasan Jakarta hingga Tangerang. Memang, upaya penyemprotan air sebagai metode pengendalian polusi udara pernah diimplementasikan di berbagai tempat, tetapi dampaknya dapat bervariasi dan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.

Dalam hal ini, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan polisi dalam hal pengecekan kendaraan traktor air cannon dan penyemprotan jalan adalah langkah-langkah proaktif untuk mengurangi polusi udara dan menjaga kualitas udara yang lebih baik. Namun, penting untuk memperhatikan pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman China.

Penyemprotan air yang berlebihan atau tidak terkontrol dapat memiliki efek negatif. Penyemprotan air yang tidak tepat dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi partikel-partikel PM2.5, terutama jika partikel-partikel tersebut bereaksi dengan air dan berubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan sulit untuk diendus. Ini dapat memperburuk kualitas udara dan berdampak negatif pada kesehatan manusia.

Penting juga untuk memahami bahwa polusi udara memiliki sumber yang beragam, termasuk kendaraan bermotor, industri, pembakaran biomassa, dan lain-lain. Oleh karena itu, upaya pengendalian polusi udara harus holistik dan mencakup berbagai aspek, seperti mengurangi emisi kendaraan, membatasi aktivitas industri tertentu, mempromosikan penggunaan energi bersih, dan mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kualitas udara.

Dalam mengambil keputusan terkait upaya pengendalian polusi udara, penting untuk melibatkan berbagai ahli, ilmuwan lingkungan, dan institusi terkait untuk menghindari dampak negatif yang tidak diinginkan. Upaya tersebut juga sebaiknya didasarkan pada data dan penelitian yang solid agar dampaknya benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Contoh China

Selain itu, studi yang dilakukan di Tiongkok menunjukkan bahwa menyemprot jalan dengan air justru meningkatkan, bukan menurunkan, konsentrasi PM2.5. Alhasil, tindakan itu malah menciptakan sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara.

Penelitian lain menemukan penyemprotan air ke jalan memperlihatkan dampak kepada partikel PM10, yaitu dapat menghilangkan partikel dari permukaan jalan dan mengurangi konsentrasinya di lingkungan jalan, ecara lebih menyeluruh.

Malah Naikkan Partikel PM 2,5

PM2.5 terbentuk dari emisi pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu. Sedangkan PM10 dari tempat pembangunan pembuangan sampah, kebakaran hutan, debu, dan lain-lain. “Semoga dapat dipahami,” harap dia.

Sebelumnya Erlina sempat jelaskan, PM 2.5 sendiri artinya partikel debu yang berukuran 2.5 mikron, dan dianggap sebagai partikel berbahaya, karena amat mudah masuk ke sistem pernapasan. PM 2.5 ini tidak tersaring pada sistem pernapasan bagian atas, dan langsung menempel pada gelembung paru. “Amat berbahaya,” sambung dr Erlina.

Partikel halus (PM2.5) saat ini dapat mengendap jauh di dalam paru-paru. Partikel mikroskopis ini dapat terakumulasi dari waktu ke waktu, merusak fungsi paru-paru dan mempersulit paru-paru untuk menukar oksigen dan karbon dioksida secara efisien.

Ada risiko gangguan kesehatan sebagai dampak hirup polusi udara. Di antaranya, penurunan fungsi paru secara bertahap, peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), pneumonia, dan bronkitis karena melemahnya kekebalan dan serangan asma lebih sering dan parah.

Paparan polusi tingkat tinggi dengan jangka waktu panjang dikaitkan dengan perkembangan penyakit paru-paru kronis seperti COPD atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Kemudian penyemprotan yang dilakukan secara terus menerus setiap hari, menghasilkan efek kumulatif terhadap polusi udara.

Semprot Air ke Udara

Hasil penelitian juga menunjukkan menyemprot jalan dengan air meningkatkan, bukan menurunkan, konsentrasi PM2.5.Ini juga bisa menjadi sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara.

Menurut peneliti kandungan uap yang lebih tinggi dan kelembapan yang dihasilkan bisa menciptakan kondisi meteorologi yang tidak menguntungkan untuk udara di musim gugur dan musim dingin dengan suhu rendah.

Mereka mengatakan air yang disemprot dapat menghasilkan aerosol antropogenik baru atau partikel halus yang tidak terlihat dan dengan demikian menjadi sumber polusi udara baru.

Peningkatan aerosol antropogenik, bersama dengan suhu rendah di musim gugur dan musim dingin, mendorong terbentuknya kondisi meteorologi dengan kelembapan tinggi.

Kondisi itu dinilai Tan tidak menguntungkan bagi difusi polutan udara, dan menjadi penyebab utama terjadinya polusi udara parah pada cuaca bersuhu rendah.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengerahkan empat unit water canon untuk menyemprot jalan protokol dalam rangka mengurangi dampak polusi udara di Jakarta.

Penyemprotan ini dilakukan dari Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Sudirman hingga Patung Pemuda Senayan pada kedua sisinya pada Rabu (23/8).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut langkah ini diambil lantaran polusi udara di Jakarta kini telah menjadi perhatian masyarakat.

“Maka itu Polri, khususnya Polda Metro Jaya melakukan kesiapan dengan pengecekan kendaraan taktis water canon dan kemudian melakukan penyemprotan jalan protokol guna mengurangi dampak polusi udara di Jakarta,” kata Trunoyudo.