Inggris Siapkan Rp 5,8 T Bikin Komputer AI Super – Pemerintah Inggris menyiapkan pendanaan untuk membangun dua buah komputer super yang akan dipakai untuk penelitian model kecerdasan buatan (AI).
Inggris Siapkan Rp 5,8 T Bikin Komputer AI Super
Pendanaan untuk proyek bernama “AI Research Resource” tersebut mencapai 300 juta poundsterling atau sekitar Rp 5,8 triliun, naik dari dana yang sudah diumumkan sebelumnya sebesar 100 juta poundsterling, demikian dikutip detikpulsa dari Reuters, Jumat (3/11/2023).
“Model Frontier AI menjadi jauh lebih bertenaga,” kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, lewat postingan di X/Twitter.
“Investasi ini akan memastikan talenta sains Inggris mempunyai alat yang dibutuhkan untuk membuat model AI yang paling canggih,” tambahnya.
Dua komputer super ini masing-masing akan berbasis di Cambridge dan Bristol.
Dengan kehadiran komputer super ini, para peneliti akan mempunyai sumber daya yang 30 kali lebih kencang dibanding kemampuan komputer AI publik paling tinggi yang ada saat ini.
Komputer super yang diperkirakan sudah bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2024 mendatang akan dipakai untuk menganalisa model AI canggih dan menguji fitur keamanan.
Juga dipakai untuk penelitian pencarian obat baru dan energi terbarukan.
Isambard-AI, komputer super yang akan disimpan di Bristol menjalankan 5.000 chip AI dari Nvidia, dan komputer yang dibangun oleh Hewlett Packard Enterprise.
Sementara komputer super di Cambridge dinamai Dawn, yang akan diproduksi oleh DELL dan SME StackHPC dan menggunakan lebih dari 1.000 chip Intel.
Startup Bahasa Inggris Ini Kembangkan AI Percakapan
Dalam era digital ini, pemanfaatan potensi kecerdasan buatan (AI) semakin populer, tak terkecuali untuk dunia pendidikan.
ELSA Speak, salah satu aplikasi Bahasa Inggris yang memanfaatkan teknologi AI, baru saja meluncurkan fitur AI generasi terbarunya yang disebut ELSA AI untuk memungkinkan pengguna mempraktikkan percakapan di dunia nyata.
Perusahaan telah mengembangkan teknologi ini selama bertahun-tahun. Hal ini dianggap sebagai langkah lebih lanjut dalam revolusi pembelajaran Bahasa Inggris.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus melaju, industri pendidikan pun mengalami transformasi di mana peran penting dari kecerdasan buatan harus disebutkan.
AI menawarkan solusi yang inovatif dengan menggunakan teknologi pengenalan suara untuk menyediakan lingkungan yang aman sebagai latihan dan masukan yang cepat.
Algoritma AI juga dapat mengevaluasi gaya belajar dan memodifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan individu, menghasilkan pengalaman belajar yang sukses sekaligus dipersonalisasi.
Menurut laporan terbaru dari Grand View Research, AI global dalam ukuran pasar pendidikan diperkirakan akan mencapai USD 32,3 miliar pada tahun 2030.
Alat yang banyak digunakan yang berhasil mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan harus diikuti oleh aplikasi pembelajaran bahasa.
Salah satu teknologi AI pengenal suara eksklusif untuk belajar berbahasa Inggris yang masuk dalam peringkat 5 besar dunia adalah aplikasi ELSA Speak.
Vu Van, CEO ELSA mengatakan, dengan investasi modal sebesar US$ 27 juta dari perusahaan modal ventura terkemuka di Silicon Valley, Asia Tenggara, dan Jepang, termasuk Google Ventures, ELSA telah menyelesaikan pengembangan produk terbaiknya selama 8 tahun terakhir.
Bulan lalu, perusahaan ini mengumumkan kabar baik bahwa mereka telah berhasil mendapatkan pendanaan Seri C sebesar US$ 23 juta.
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendukung dan mengembangkan platform kami dan memperluas penawaran global perusahaan.
“Pendanaan ini akan digunakan untuk berkembang lebih jauh di Indonesia dan Taiwan dengan investor baru kami, berekspansi ke Timur Tengah dan Turki, membangun kesuksesan kami di Jepang dengan para pelajar, dan meningkatkan fokus kami pada B2B. Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling umum dibutuhkan untuk pekerjaan di seluruh dunia, dan kami ingin memungkinkan lebih banyak orang untuk menjangkau pasar kerja global dengan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik,” tambah Vu.
Bersamaan dengan itu, penggalangan dana ini menjadi dasar bagi ELSA untuk mengembangkan dan meluncurkan fitur baru, yaitu ELSA AI secara global.
Fitur luar biasa ini memungkinkan pengguna aplikasi untuk membuat permainan peran mereka sendiri dan berlatih percakapan Bahasa Inggris dengan topik apa pun.
Inggris Bikin Superkomputer, Pakai 5.000 Chip AI Nvidia
Inggris sangat serius terhadap industri artificial intelligence atau AI. Baru-baru ini, pemerintah Inggris mengumumkan investasi dana 225 juta poundsterling atau sekitar Rp 4,3 triliun untuk membangun superkomputer yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Superkomputer itu disebut sebagai Isambard-AI, diambil dari nama seorang insinyur Inggris abad ke-19, Isambard Brunel.
Menurut pemerintah Inggris, Isambard-AI akan menjadi super komputer yang paling canggih di Inggris.
Ketika superkomputer itu selesai dibangun, kemampuannya diklaim bakal 10 kali lebih cepat dibanding super komputer tercepat di Inggris saat ini.
Kecanggihan itu tak lepas dari peran chip yang bakal menenagai Isambard-AI.
Secara teknis, Isambard-AI akan ditenagai oleh chip AI besutan Nvidia, yakni GH200 Grace Hopper Superchips.
Ini adalah chip AI yang paling gahar saat ini dan mampu menangani tugas-tugas berat dalam mengelola data-data AI generatif.
Nvidia GH200 Grace Hopper Superchips mampu menangani beban kerja AI generatif paling kompleks.
Jumlah chip yang dipakai superkomputer itu bahkan mencapai 5.448 chip.
Dengan chip itu, superkomputer ini bakal mampu memproses lebih dari 21 exaflops perintah AI atau lebih dari 21 triliun operasi floating point per detik untuk AI.
Misalnya untuk melatih model bahasa besar yang dipakai untuk melatih AI.
Superkomputer Isambard-AI rencananya akan dibuat oleh perguruan tinggi Inggris, Universitas Bristol bersama perusahaan teknologi Hewlett Packard (HP).
Superkomputer Isambard-AI juga akan diupayakan bisa terhubung dengan superkomputer bernama Dawn yang ada di Universitas Cambridge.
Adapun Dawn dibangun oleh perusahaan teknologi Dell dan StackPC. Agak berbeda dengan Isambard-AI, Dawn ditenagai oleh 1.000 chip bikinan Intel.
Superkomputer ini juga menggunakan sistem pendingin berbasis air guna mengurangi konsumsi daya.
Dengan gabungan dua superkomputer itu, pemerintah Inggris berharap bisa berinovasi dalam hal energi fusi, layanan kesehatan hingga pemodelan iklim guna memahami dan memprediksi perubahan iklim di masa depan.
Kembali ke Isambard-AI, superkomputer ini akan ditempatkan di Pusat Komposit Nasional (National Composites Center) Bristol.
Selanjutnya, Isambard-AI ditargetkan mulai beroperasi pada musim panas tahun depan atau sekitar bulan Juni-Agustus 2024.
Pemerintah Inggris mengatakan, Isambard-AI bakal membantu para peneliti menganalisis model AI canggih untuk menguji fitur keselamatan dan mendorong penemuan obat serta energi yang ramah lingkungan, Jumat (3/11/2023).