7 Tanda Ada Ular di Halaman Rumah Anda

7 Tanda Ada Ular di Halaman Rumah Anda – Meskipun ular seringkali menimbulkan rasa takut pada banyak orang, sebagian besar dari mereka sebenarnya adalah hewan yang damai dan tidak berbahaya.

7 Tanda Ada Ular di Halaman Rumah Anda

Sering Kali kita temui Ular di sekitar rumah, baik di perkotaan, pinggiran kota, atau pedesaan, cenderung bersifat jinak dan tidak akan menyerang manusia.

Namun, tetaplah berhati-hati dan waspada, terutama terhadap jenis ular seperti ular derik dan Copperhead yang berbisa dan dapat menyebabkan bahaya.

Jika Anda menemukan Ular di halaman rumah, kemungkinan besar dia hanya mencari tempat berlindung atau sedang melewati saja.

Ular lebih suka menjauh dan tidak menyerang manusia, karena mereka lebih suka memangsa hewan pengerat, burung, atau katak daripada melawan manusia.

Dengan menjaga jarak dari ular yang tidak dikenal, Anda akan aman karena sebagian besar ular tidak akan menyerang manusia tanpa alasan yang jelas.

Namun, hindarilah mengganggu atau menakuti ular, terutama yang berbisa, karena mereka mungkin menggigit sebagai respons terhadap ancaman.

Meskipun gigitan ular jarang terjadi, risiko untuk meninggal akibatnya juga sangat kecil.

Di Amerika Serikat, sebagian besar ular yang ditemui adalah ular Garter dan Ular Air, yang cenderung tidak berbahaya dan tidak berbisa.

Ular-ular ini bermanfaat karena selain memangsa hewan-hewan kecil yang mengganggu, mereka juga membantu mengendalikan populasi serangga yang merugikan.

Ular Garter memiliki variasi warna dan corak yang menarik, sementara Ular Air biasanya berbintik-bintik coklat atau hitam.

Jadi, meskipun mungkin Anda belum pernah melihat ular secara langsung, penting untuk tetap waspada dan mengetahui tanda-tanda keberadaan mereka di sekitar halaman Anda.

1. Kulit Ular

Apabila Anda menemukan kulit ular yang transparan yang dibuang di halaman Anda, itu menjadi petunjuk pasti bahwa ada ular, atau bahkan beberapa ekor, yang berkeliaran di properti Anda.

Semua ular mengalami proses pergantian kulit secara teratur saat mereka tumbuh, dan seringkali mereka bersembunyi di dekat tempat di mana mereka melepas kulit tersebut.

Proses pergantian kulit ular terjadi sekitar setiap dua bulan, bergantung pada jenisnya, dan mereka sering menggunakan pepohonan dan semak-semak untuk membantu dalam proses pengelupasan kulit tersebut.

Meskipun ular dapat mengalami pergantian kulit di mana saja, biasanya mereka melakukannya di sekitar tempat persembunyian mereka.

2. Jejak Tapak Merayap

Di halaman Anda, Anda mungkin akan menemukan jalan setapak yang dibuat oleh Hewan ular yang merayap di tanah.

Ketika tanah di halaman Anda lunak, Anda mungkin bisa melihat berbagai pola pergerakan yang berbeda.

Setiap spesies ular memiliki pola pergerakan khas yang dapat dikenali, menunjukkan jejak atau jalur yang dapat Anda ikuti.

Terdapat empat jenis gerakan utama yang biasa dilakukan: gerakan konsertina, gerakan bergelombang lateral, gerakan bujursangkar, dan dorongan geser.

Ular menggunakan gerakan konsertina dengan membungkuk dan memanjangkan tubuhnya, menghasilkan jejak yang mudah dikenali pada permukaan atas dan bawah.

Tipe gerakan ini umumnya digunakan saat ular masuk ke lubang atau terowongan kecil. Sementara itu, undulasi lateral, yang ditandai oleh pola gelombang di tanah, adalah bentuk pergerakan ular yang paling sering terjadi.

Pola-pola tersebut menjadi terlihat jelas saat ular secara energik mendorong untuk mengatasi rintangan di lingkungan sekitarnya, seperti batu, pohon, dan tanaman.

Sebaliknya, gerakan bujur sangkar melibatkan dorongan untuk mendorong ular maju, menghasilkan jejak yang lurus daripada bergelombang.

Akhirnya, dorongan geser melibatkan gelombang yang lebih lebar saat ular bergerak menuju tujuan. Pola yang ditinggalkan bisa memberikan gambaran tentang ukuran dan kecepatan pergerakan ular.

3. Suara

Ular umumnya tenang, tetapi kadang-kadang beberapa bunyi mungkin memperingatkan Anda akan keberadaannya.

Ular tidak suka diperhatikan dan seringkali bersembunyi di bawah dedaunan, di semak-semak atau tumpukan kayu, dan di tempat gelap dan tenang lainnya.

Karena itu, Anda mungkin mendengar suara gemeretak atau gemerisik dedaunan, dan bahkan mendengar mendesis, gemeretak, atau mendengus jika Anda mendekat.

Mendesis adalah suara yang paling mudah dikenali yang dihasilkan oleh ular, tetapi mereka juga bisa menggerakkan ekor, bersiul, atau membuat suara letupan untuk mengusir predator.

Bunyi-bunyi alam tersebut bisa saja berasal dari berbagai hewan liar yang mungkin juga berada di halaman Anda, tetapi juga bisa menunjukkan adanya ular.

Ular juga cenderung masuk ke dalam rumah, jadi Anda mungkin menemukannya di garasi, ruang bawah tanah, atau loteng yang dapat menghasilkan gangguan suara.

4. Bau Khas

Ular biasanya tidak memiliki aroma khas, tetapi beberapa spesies tertentu dapat mengeluarkan aroma tertentu di lingkungan tertentu.

Sebagai contoh, ular tikus dapat menyebarkan aroma yang tajam, sementara sarang dan lubangnya juga dapat memancarkan aroma tersebut.

Seperti Cottonmouth dan Ular Air, mengeluarkan bau musk yang bisa diidentifikasi oleh beberapa orang sebagai bau sigung.

Pengamat harus memperhatikan dengan seksama untuk mengenali aroma khas dari berbagai jenis ular, terutama mengingat keanekaragaman flora dan fauna yang ada di sebagian besar area halaman.

5. Menggali lubang

Meskipun ular tidak mampu menggali lubang sendiri, mereka cenderung mendiami lubang yang sudah ada di dalam tanah, sering kali lubang-lubang ini merupakan bekas sarang yang ditinggalkan oleh tikus atau tikus tanah, atau mereka bersembunyi di bawah rumput, tanah, pasir, atau di bawah tumpukan kayu atau ranting.

Bukaan lubang sering berbentuk lingkaran, namun memiliki ukuran kedalaman dan diameter yang bervariasi.

Jika Anda melihat kulit ular atau kotoran di sekitar lubang, itu bisa menjadi indikasi bahwa ada ular yang tinggal di sana.

Identifikasi lubang ular bisa cukup sulit karena ular dapat merayap ke dalam celah-celah kecil dan bahkan di antara bebatuan.

Perlu diingat bahwa jika Anda menemukan satu lubang ular, kemungkinan ada lubang lain di sekitarnya.

Ketika mencari tumpukan daun, tanah, kayu, atau rumput, berhati-hatilah karena banyaknya lubang ular bisa menandakan keberadaan banyak ular atau ular yang berpindah-pindah dari satu lubang ke lubang lainnya untuk menghindari predator.

Selalu periksa lubang ular untuk melihat apakah ada ular yang ada di dalamnya. Jika Anda yakin bahwa lubang ular tidak dihuni, Anda dapat menutupnya dengan tanah atau menutupnya dengan jaring, kawat, atau kain goni, pastikan bahwa pengisinya merata dan sejajar dengan permukaan tanah.

6. Kotoran

Mengidentifikasi kotoran ular bukanlah hal yang mudah karena ular jarang sekali buang air besar.

Ini karena mereka memakan mangsanya secara utuh dalam satu waktu dan membutuhkan waktu untuk mencerna seluruh hewan seperti tikus atau burung.

Namun, ketika mereka akhirnya buang air besar, hasilnya adalah campuran urin dan feses yang dapat menghasilkan bau busuk karena bahan-bahan yang tidak tercerna dan proses fermentasi.

Cairan ini biasanya menetes langsung ke tanah. Meskipun kotoran ular seringkali sulit dikenali, ada beberapa ciri khas yang membedakannya dari kotoran hewan liar lainnya.

Kotoran ular biasanya memiliki ukuran yang sebanding dengan tubuh ular itu sendiri. Dalam kotoran tersebut, Anda mungkin melihat sisa-sisa tulang, rambut, bulu, atau sisik, seringkali dengan ujung berwarna putih, yang serupa dengan kotoran hewan reptil atau kadal.

Biasanya, kotoran ini memiliki warna coklat tua yang bergantian dengan warna putih di ujungnya.

Lokasi kotoran juga bisa memberikan petunjuk tentang di mana ular tersebut mungkin berada sebelumnya dan ke mana mungkin mereka pergi selanjutnya.

7. Tidak Ada Hewan Pengerat

Meskipun sebagian besar individu menikmati kehadiran satwa liar di halaman depan dan belakang rumah mereka, seperti burung-burung dan serangga, tidak jarang keberadaan ular dapat mengurangi populasi makhluk kecil seperti tikus, telur burung, dan serangga lainnya.

Ular cenderung memakan tikus secara utuh, sehingga jika Anda melihat penurunan jumlah hewan pengerat, bisa jadi itu disebabkan oleh keberadaan ular di sekitar.

Meskipun kurangnya hewan pengerat bisa saja menjadi tanda adanya kucing atau predator lain di lingkungan sekitar, keberadaan ular juga bisa menjadi penyebabnya.