7 Jenis Olahraga Ringan dan Mudah untuk Orang Sakit – Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan imun tubuh sehingga terhindar dari penyakit.
Namun, olahraga saat sakit umumnya tidak disarankan karena bisa membuat gejala yang muncul bertambah parah dan waktu pemulihan menjadi lebih lama.
7 Jenis Olahraga Ringan dan Mudah untuk Orang Sakit
Anda yang sedang sakit dan ingin berolahraga diimbau untuk melakukan jenis olahraga yang ringan, seperti jogging dan bersepeda, dan menghindari jenis olahraga dengan intensitas tinggi.
Untuk lebih jelasnya, ketahui jenis olahraga ringan untuk orang sakit yang bisa dicoba dan tips olahraga saat sakit berikut ini.
Olahraga ringan untuk orang sakit yang bisa dicoba
Anda yang memiliki gejala ringan dan dirasakan di area kepala atau di atas leher dapat melakukan olahraga dengan intensitas ringan.
Dilansir dari Health, Anda dapat berolahraga ketika gejala yang dialami muncul di area kepala, seperti batuk kering, sakit kepala ringan, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan bersin.
Meskipun begitu, jenis olahraga yang dilakukan adalah olahraga dengan intensitas ringan dengan periode waktu yang lebih singkat.
Berikut adalah beberapa jenis olahraga ringan untuk orang sakit yang bisa dicoba.
1. Bersepeda
Bersepeda adalah jenis olahraga dengan intensitas sedang yang bisa dilakukan ketika Anda sakit.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk menghindari jenis olahraga ini ketika kualitas udara buruk karena bisa memicu iritasi pada saluran pernapasan dan memperparah gejala yang dialami.
2. Menari
Menari adalah salah satu olahraga kardio yang bisa mengurangi gejala penyakit yang dirasakan karena merangsang produksi hormon endorfin di dalam tubuh.
Hormon endorfin yang diproduksi dapat mengurangi stres dan meningkatkan sistem imun tubuh sehingga Anda bisa cepat sembuh.
3. Jogging
Jogging adalah dekongestan alami yang dapat mengurangi gejala hidung tersumbat dan membuat tubuh menjadi lebih segar.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk memperhatikan intensitas jogging yang dilakukan dan mengurangi durasinya ketika sedang sakit.
4. Latihan kekuatan otot
Latihan kekuatan otot juga dapat mengurangi gejala yang muncul ketika sakit.
Namun, Anda diimbau untuk melakukan jenis olahraga ini di rumah untuk menghindari penyebaran penyakit kepada orang lain, serta mengurangi jumlah beban yang diangkat agar tidak memicu gejala lainnya yang lebih serius.
5. Berenang
Berenang tidak hanya akan membuat tubuh terasa lebih segar, namun juga akan membuka saluran pernapasan.
Anda yang kesulitan bernapas karena hidung tersumbat dan alergi dapat melakukan jenis olahraga ini.
6. Berjalan kaki
Berjalan kaki dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh dan mengurangi gejala selesma yang dirasakan.
Bahkan, berjalan kaki sudah terbukti dapat meningkatkan imun tubuh sehingga gejala dapat berkurang dan durasi sakit yang dialami lebih singkat.
7. Yoga
Yoga tidak hanya dapat menurunkan stres, tetapi juga akan mengurangi inflamasi dan mendukung sistem imun tubuh.
Selain itu, gerakan peregangan yang dilakukan saat yoga dapat mengurangi rasa nyeri dan sakit yang disebabkan oleh demam dan infeksi sinus.
Beberapa jenis olahraga di atas dapat dilakukan, namun Anda tetap diimbau untuk mengurangi intensitas dan durasi olahraga tersebut.
Tips olahraga saat sakit
Olahraga yang dilakukan saat sakit dapat mengurangi gejala yang dirasakan.
Meskipun begitu, Anda yang mengalami gejala pada bagian tubuh di bawah leher, seperti nyeri perut, diimbau untuk beristirahat dan tidak berolahraga hingga sembuh.
Selain itu, menjaga kondisi tubuh ketika berolahraga saat sakit juga diperlukan agar tidak menimbulkan efek samping yang lebih serius.
Melansir Medical News Today, ada beberapa tips olahraga saat sakit yang bisa dilakukan, seperti:
* Menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih lebih banyak.
* Menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh dengan mengonsumsi sport drink atau jenis minuman lain dengan kandungan elektrolit.
* Mengonsumsi makanan yang bernutrisi.
* Menghindari memaksa tubuh untuk berolahraga ketika terasa lemas
* Menghindari berolahraga di gym agar tidak menularkannya pada orang lain.
* Mengetahui kapan harus berhenti berolahraga agar gejala yang dialami tidak bertambah serius.
Anda bisa melakukan beberapa jenis olahraga ringan untuk orang sakit di atas ketika gejala yang dialami tidak terlalu parah dan dialami di area kepala atau atas leher.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk cukup istirahat dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berolahraga saat sakit untuk menghindari masalah medis lainnya yang lebih serius.
Olahraga Saat Sakit, Apakah Baik untuk Tubuh?
Olahraga rutin setiap hari memang disarankan karena baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur bisa mengurangi risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Nah, ketika sudah terbiasa dengan jadwal olahraga harian, kamu mungkin sulit melewatkan aktivitas satu ini, bahkan saat sedang sakit sekali pun.
Pertanyaannya, bolehkah olahraga saat sakit? Apakah olahraga saat sakit akan mempercepat kesembuhan atau malah sebaliknya?.
Kondisi Sakit yang Masih Boleh Berolahraga
Pada dasarnya, olahraga pada saat sakit boleh-boleh saja, asalkan sakit yang diderita tidak terlalu parah.
Jika sakit yang dikeluhkan gejalanya berada di atas leher, maka aman bagi kamu untuk berolahraga saat sakit.
Berikut beberapa kondisi yang masih memungkinkan kamu olahraga ketika sakit:
1. Sakit Telinga
Sakit telinga ringan yang tidak disertai demam dan gangguan keseimbangan, masih boleh melakukan olahraga.
2. Pilek
Pilek ringan juga masih memungkinkan untuk olahraga. Perlu diingat bahwa pilek bisa menular.
Jadi, cegah penyebaran pilek saat berolahraga dengan memperhatikan kebersihan, seperti cuci tangan dan tutup mulut saat batuk atau bersin.
3. Radang Tenggorokan
Olahraga pada saat sakit tenggorokan juga diperbolehkan. Konsumsi air yang cukup saat olahraga untuk bantu meredakan iritasi di tenggorokan, ya!
4. Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat memang bisa membuat tidak nyaman. Namun, bukan berarti kamu dilarang berolahraga.
Faktanya, berolahraga dapat membantu membuka saluran hidung dan membantu kamu bernapas lebih baik.
Hal yang terpenting adalah tidak ada keluhan lain, seperti demam, batuk, atau sesak.
Lakukan olahraga ringan saat sakit yang kamu derita tidak terlalu parah. Jenis olahraga yang bisa kamu pilih, di antaranya jalan santai, joging, sepeda santai, atau aerobik ringan.
Mulailah berolahraga ringan selama 10 menit terlebih dahulu. Jika merasa tidak enak, hentikan aktivitas segera.
Kondisi Sakit yang Dilarang Berolahraga
Olahraga bisa berefek merugikan jika kamu sedang dalam kondisi sakit berat.
Jika keluhan yang kamu rasakan berada di bawah leher, jangan memaksakan untuk olahraga saat sakit.
Kamu bisa dengan mudah mengalami dehidrasi dan memperparah sakit yang dirasakan.
Berikut beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan olahraga sakit:
1. Demam
Jangan olahraga jika kamu merasakan demam, menggigil, dan nyeri badan. Selain gampang dehidrasi, demam juga menurunkan kekuatan dan daya tahan otot sehingga kamu jadi lebih mudah cedera.
2. Batuk Berdahak Terus-menerus
Batuk produktif atau batuk yang berdahak dan terus-menerus dapat membuat kamu sulit mengambil napas dalam, terutama ketika detak jantung meningkat saat berolahraga.
Kamu akan lebih mudah lelah dan berisiko mengalami sesak napas.
3. Influenza
Hindari olahraga ketika kamu mengalami gejala flu, seperti demam, menggigil, nyeri badan, dan sakit kepala.
Olahraga justru dapat memperlambat proses penyembuhan dan penelitian menunjukkan bahwa olahraga intensitas tinggi dapat melemahkan sistem imun.
4. Gangguan Pencernaan
Nyeri perut, mual, muntah, maupun diare akan membuat kamu merasa lemah dan gampang dehidrasi.
Ambil jeda dan biarkan gejala membaik sebelum melanjutkan aktivitas.
Apa Bahaya Memaksakan Olahraga Saat Sakit?
Kamu tidak boleh menganggap enteng kondisi sakit yang terlarang untuk berolahraga. Karena, jika tetap dipaksakan akan meningkatkan risiko timbulnya kondisi yang lebih berat, sepert:
* Dehidrasi: Muntah dan diare bisa membuat kamu kehilangan banyak cairan.
Jika kamu memaksakan olahraga saat sakit, maka cairan tubuh yang keluar akan lebih banyak lagi dan risiko dehidrasi kian meningkat.
* Cedera: Demam dan gangguan pencernaan bisa membuat kamu menjadi lemah, lemas, dan sulit mempertahankan keseimbangan. Akibatnya, kamu jadi mudah mengalami cedera saat tetap ingin berolahraga.
* Pusing: flu, demam, dan batuk bisa membuat kamu merasa pusing dan sakit kepala. Selain membuat kamu sulit melakukan olahraga jenis apa pun, kondisi ini memperbesar risiko cedera.
* Mual: Tetap memaksakan olahraga saat sakit parah bisa memicu mual dan justru memperburuk keadaan.
Banyak orang khawatir cuti berolahraga terlalu lama membuat massa otot hilang atau badan jadi berat ketika diajak aktif lagi.
Karena itu, tidak sedikit orang nekat olahraga saat sakit.
Bagaimanapun penting untuk memberikan waktu pemulihan kepada tubuh kamu setelah sakit.
Saat gejala sudah mereda dan energi sudah mulai terkumpul, cobalah secara bertahap memperkenalkan kembali aktivitas fisik pada tubuh. Lakukan dalam durasi yang cukup dengan intensitas ringan.
Bila lelah, jangan ragu untuk beristirahat atau berhenti. Tak lupa, Jaga Sehatmu dengan selalu mencukupi kebutuhan air saat olahraga.
Jika kondisi sakit lebih parah, sebaiknya istirahat di rumah. Mintalah saran dokter untuk mempercepat pemulihan.