Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15 – Makan Ketupat telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dalam perayaan Idulfitri di Indonesia.

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15
Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15

Setiap tahun, masyarakat Indonesia menjadikan ketupat sebagai hidangan utama dalam menyambut hari lebaran.

Ketupat seringkali disantap bersama dengan Hidangan Khas Lebaran lainnya, seperti rendang, opor ayam, dan berbagai masakan berkuah lainnya.

Namun, ketupat memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar makanan lezat. Di balik kelezatannya, terdapat sejarah dan makna yang kental dalam tradisi lebaran.

Sejarah masa lampau telah memberi warna pada tradisi menyajikan ketupat di hari raya, menjadikannya lebih dari sekadar sajian biasa. Bagi umat Islam di Jawa, ketupat memiliki makna simbolis yang mendalam.

Ketupat tidak hanya menjadi lambang kelezatan yang disantap bersama keluarga, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan ketulusan dalam berbagi kebahagiaan di momen yang sakral ini.

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15
Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15

Sejarah Ketupat

Idulfitri identik dengan Ketupat yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran sejak zaman Kerajaan Demak pada abad ke-15.

Bentuk ketupat pada masa itu sudah mirip dengan yang kita kenal sekarang, yaitu ketupat yang direbus dan dibungkus dengan anyaman daun kelapa.

Pentingnya ketupat dalam konteks penyebaran agama Islam di Jawa dapat dilihat dari peran Sunan Kalijaga.

Beliau menggunakan ketupat sebagai salah satu alat dakwah karena keberadaannya yang sangat dekat dengan kebudayaan dan filosofi Jawa saat itu, yang masih dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional.

Ketupat menjadi lambang keislaman yang erat kaitannya dengan budaya dan kearifan lokal Jawa.

Hal ini membuatnya lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat saat itu, yang mayoritas masih menganut kepercayaan tradisional atau Kejawen.

Seiring dengan berkembangnya agama Islam dan diterimanya secara luas oleh masyarakat, ketupat menjadi semakin terkait dengan perayaan-perayaan Islam, khususnya Idulfitri.

Kini, ketupat bukan hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15
Makna Ketupat

Makna Ketupat Lebaran

Bermula sejak abad ke-15, ketupat ternyata memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa yang terkait dengan bentuknya yang khas.

Makna dari ketupat diinterpretasikan sebagai “laku papat,” yang mengandung simbolisme dari keempat sisi ketupat itu sendiri.

“Laku papat” juga memiliki implikasi tindakan, yang terdiri dari Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan, masing-masing memiliki arti tersendiri.

Lebaran, sebagai bagian dari “laku papat,” mengandung makna tindakan yang telah selesai dilakukan, diambil dari kata “lebar,” yang menandakan bahwa umat Islam telah menyelesaikan ibadah puasa mereka.

Luberan, dalam konteks ini, menjadi simbol untuk melakukan sedekah dengan ikhlas, sebagaimana air yang melimpah dan mengalir dari wadahnya dengan leluasa.

Leburan, sebagai unsur penting dalam “laku papat,” menggambarkan bahwa pada hari Idulfitri, semua dosa dapat dilunturkan melalui proses saling memaafkan dan bermaaf-maafan.

Laburan, yang maknanya mirip dengan kapur putih, merujuk pada Idulfitri sebagai hari kemenangan, di mana hati seseorang menjadi suci dan bersih setelah menjalani ibadah di bulan Ramadan.

Tradisi makan ketupat saat lebaran memang memiliki variasi dan keunikan tersendiri di setiap daerah di Indonesia.

Misalnya, di Kudus, lebaran ketupat dirayakan dengan prosesi Kirab Gunungan Seribu Ketupat, di mana ribuan ketupat dibentuk menjadi gunungan dan diarak oleh masyarakat menuju Masjid Sunan Muria.

Tradisi ini memiliki makna penting dalam mensyukuri kelancaran puasa Ramadan.

Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri Sejak Abad 15
Sejarah dan Makna Ketupat Jadi Sajian Khas Idulfitri
Share: