Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Planet Es Alternatif Bumi Telah Ditemukan, Jarak 48 Tahun Cahaya

Planet Es Alternatif Bumi Telah Ditemukan, Jarak 48 Tahun Cahaya – Para astronom berhasil menemukan Planet es laik huni sebagai alternatif Bumi dengan jarak hanya 48 tahun cahaya. Berikut penemuannya.

Para astronom berhasil menemukan planet es laik huni sebagai alternatif Bumi dengan jarak cuma 48 tahun cahaya. Berikut penemuannya.

Planet Es Alternatif Bumi Telah Ditemukan, Jarak 48 Tahun Cahaya

Tim yang dipimpin oleh Universite de Montreal telah menunjukkan bahwa Exoplanet Alternatif Bumi di zona laik huni, LHS 1140 b, kemungkinan besar bukanlah Neptunus mini, melainkan sebuah planet kecil yang kaya akan hidrogen dan disebut gas raksasa.

Planet ini terletak sekitar 48 tahun cahaya di rasi bintang Cetus dan merupakan salah satu kandidat planet laik huni yang paling menjanjikan, berpotensi memiliki atmosfer serta lautan.

Penemuan ini tidak terlepas dari data yang dikumpulkan oleh Teleskop Antariksa James Webb (JWST) pada Desember 2023, serta data gabungan dari teleskop antariksa lainnya seperti Spitzer, Hubble, dan TESS. Hasil penelitian ini telah diterima untuk diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters.

“Ini adalah pertama kalinya kami melihat tanda-tanda adanya atmosfer di zona laik huni pada exoplanet berbatu atau kaya es. Mendeteksi atmosfer di planet kecil berbatu merupakan tujuan utama JWST, namun sinyal-sinyal ini jauh lebih sulit dilihat dibanding atmosfer planet raksasa,” kata Ryan MacDonald, NASA Sagan Fellow di Departemen Astronomi Universitas Michigan yang turut serta dalam tim tersebut.

LHS 1140 b adalah salah satu exoplanet kecil di zona laik huni yang mampu mendukung atmosfer yang tebal, dan kita mungkin saja menemukan bukti adanya udara di planet ini,” lanjutnya, mengutip laman resmi Universitas Michigan.

LHS 1140b - A Habitable Super-Earth 39 Light Years Away?

Laik huni

LHS 1140 b merupakan exoplanet yang mengorbit bintang katai merah bermassa rendah, sekitar seperlima massa Matahari. Exoplanet ini juga adalah salah satu yang terdekat dari Tata Surya dan berada di zona laik huni.

Exoplanet yang ditemukan di “Zona Goldilocks” ini memiliki temperatur yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair, yang merupakan elemen penting bagi kehidupan di Bumi.

“Dari semua eksoplanet beriklim sedang yang diketahui saat ini, LHS 1140 b mungkin adalah harapan terbaik kita untuk suatu hari nanti mengkonfirmasi secara tidak langsung keberadaan air dalam bentuk cair di permukaan dunia asing di luar tata surya kita,” ujar Charles Cadieux, penulis utama makalah ilmiah dan mahasiswa doktoral di Université de Montréal.

“Ini akan menjadi tonggak penting dalam pencarian exoplanet yang berpotensi dihuni.”

Hasil pengamatan tim peneliti mengecualikan skenario bahwa planet ini adalah Neptunus mini. Selain itu, bukti-bukti menunjukkan bahwa exoplanet LHS 1140 b adalah planet super Bumi yang mungkin memiliki atmosfer kaya nitrogen seperti Bumi.

Namun, para peneliti mengakui bahwa mereka perlu melakukan pengamatan lebih lanjut dengan JWST untuk mengonfirmasi keberadaan gas nitrogen.

Estimasi berdasarkan data yang terkumpul menunjukkan LHS 1140 b kurang padat dari yang diharapkan untuk planet batuan dengan komposisi seperti Bumi. Ini menunjukkan bahwa 10 hingga 20 persen massanya mungkin terdiri dari air.

Penemuan ini menunjukkan bahwa LHS 1140 b adalah kandidat planet air yang menarik, kemungkinan besar menyerupai bola salju atau planet es dengan potensi lautan cair di titik sub-bintang, yaitu area permukaan planet yang selalu menghadap ke bintang induk karena rotasi planet yang sinkron (seperti bulan di Bumi).

LHS 1140b A Habitable Super-Earth 39 Light Years Away?, 56% OFF

Kemungkinan Keberadaan Atmosfer dan Lautan

Ryan MacDonald melakukan analisis pengambilan atmosfer yang menunjukkan bahwa LHS 1140 b memiliki atmosfer dengan kandungan 78 persen nitrogen, mirip dengan atmosfer Bumi.

Meskipun hasil ini masih sementara, keberadaan atmosfer yang kaya nitrogen menunjukkan bahwa planet ini memiliki atmosfer yang cukup besar, sehingga menciptakan kondisi yang dapat mendukung keberadaan air dalam bentuk cair.

Penemuan ini mendukung skenario dunia air atau bola salju sebagai skenario yang paling masuk akal.

Model yang ada saat ini mengindikasikan bahwa jika LHS 1140 b memiliki atmosfer seperti Bumi, planet ini akan menjadi bola salju dengan samudra berdiameter 4.000 km atau setara dengan setengah luas permukaan Samudra Atlantik. Suhu permukaan di pusat samudra asing ini bahkan bisa mencapai 20 derajat Celcius.

“Ini adalah pandangan pertama kami yang menggiurkan tentang atmosfer di super-Bumi yang berada di zona laik huni. Dibandingkan dengan exoplanet di zona laik huni lainnya yang sudah diketahui, seperti exoplanet di sistem TRAPPIST-1, bintang LHS 1140 tampaknya lebih tenang dan tidak terlalu aktif, sehingga lebih mudah untuk memisahkan atmosfer LHS 1140 b dari sinyal-sinyal bintang yang disebabkan oleh bintik-bintik bintang,” ujar MacDonald.

“Pengamatan awal kami terhadap LHS 1140 b dengan JWST menunjukkan bahwa planet ini merupakan kandidat terbaik di zona laik huni untuk karakterisasi atmosfer. Meskipun kami membutuhkan lebih banyak pengamatan JWST untuk mengonfirmasi atmosfer yang kaya nitrogen dan mencari gas-gas lainnya, ini adalah awal yang sangat menjanjikan,” pungkasnya.

Mengenal Planet Mirip Bumi yang Ditemukan Astronom - Global Liputan6.com

Share: