Pengguna Usulkan Free Fire Wajib Pake Rating Umur 13+ – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi perbincangan seputar dampak game Free Fire (FF) yang tengah viral di media sosial.
Pengguna Usulkan Free Fire Wajib Pake Rating Umur 13+
Keluhan terkait game Free Fire tersebut mengenai konten kekerasan yang dinilai berpotensi memberikan dampak buruk kepada anak-anak.
Pesan mengenai potensi dampak negatif game ini tersebar melalui akun Twitter @txtdarigajelas.
Video yang diposting menampilkan fenomena ‘bocil epep’, istilah untuk anak-anak yang aktif bermain Free Fire.
Menkominfo menilai bahwa permasalahan game seperti Free Fire sebanding dengan film, di mana keduanya memiliki sistem rating berdasarkan usia.
Dia menegaskan pentingnya Rating Umur tersebut untuk mengontrol akses anak-anak terhadap konten yang sesuai dengan usia mereka.
“Seperti halnya film, game juga harus memiliki rating yang sesuai dengan kontennya. Sama seperti film yang memiliki rating untuk berbagai kelompok usia, game juga harus dilengkapi dengan rating yang jelas,” ungkapnya.
Budi Arie Setiadi melihat bahwa kompilasi perilaku ‘bocil epep’ dalam game menjadi salah satu contoh dampak negatif yang muncul.
Oleh karena itu, dia berkomitmen untuk melakukan penertiban terhadap ruang digital di Indonesia guna menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak.
“Jika diperlukan, kita akan mengambil langkah pemblokiran,” tambahnya.
Dia mengakui bahwa kemungkinan Free Fire akan diblokir di Indonesia bukanlah hal yang tidak mungkin.
Ini merupakan konsekuensi dari perkembangan digitalisasi dan komunikasi di ruang digital.
“Ada kemungkinan (untuk pemblokiran). Perkembangan digitalisasi dan komunikasi di ruang digital membawa dampak positif, tetapi juga memiliki sisa-sisa atau tindakan berlebihan. Di setiap kemajuan, pasti ada dampak berlebihan. Kami setuju untuk mengantisipasi dampak berlebihan tersebut,” jelasnya.
Selain peran pemerintah, Budi Arie juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengurangi perilaku ‘bocil epep’.
Dia mengajak orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak mengakses konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.
“Orang tua juga perlu bertanggung jawab dalam mengawasi konten yang diakses oleh anak-anak,” ujar Budi.
“Kami tidak mengusulkan untuk melarang semua film, bukan begitu? Kami mengajak orang tua atau pemirsa untuk mengambil kebijakan terhadap konten yang sesuai dengan usia anak-anak,” tambahnya.