Mahfud Segera Mundur dari Kabinet Jokowi Jilid-2 – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD telah mengonfirmasi niatnya untuk mengundurkan diri dari posisinya di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes sekaligus kritik moral.
Mahfud Segera Mundur dari Kabinet Jokowi Jilid-2
Cawapres nomor urut 3 tersebut dengan terus terang mengungkapkan rencananya untuk mundur ketika ditanya oleh seorang warga di Semarang dalam acara ‘Tabrak Prof!’ pada hari Selasa (23/1/2024).
Warga tersebut mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi negara yang dianggap tidak baik, dengan adanya indikasi penyimpangan kekuasaan dan ketidaknetralan negara dalam penyelenggaraan pemilu. Ia juga menyoroti pengerahan aparat dan tindakan Presiden, serta mobilisasi perangkat desa.
Pertanyaan tersebut terkait dengan saran Ganjar Pranowo, calon Presiden nomor urut 3, agar Mahfud menghindari konflik kepentingan dan mundur dari kabinet Jokowi Jilid-2. Warga tersebut ingin melihat ketegasan sikap Mahfud dalam menanggapi saran tersebut.
Mahfud memberikan jawaban yang tegas, menyatakan bahwa apa yang disampaikan Ganjar ke publik adalah kesepakatan bersama sejak awal.
“Pada saat yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” ujarnya.
Mahfud berusaha memberikan contoh agar pejabat negara tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye. Namun, upaya percontohan tersebut tidak membuahkan hasil.
Oleh karena itu, Mahfud memutuskan untuk mengundurkan diri, dengan tetap memastikan masa transisi berlangsung dengan baik.
Mahfud juga mengajak peserta Tabrak Prof! untuk mengingat apa yang telah disampaikannya seusai Debat ke-4.
Setelah debat cawapres pada Minggu (21/01), Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyatakan bahwa dirinya telah belajar banyak dari Jokowi.
“Saya ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi cawapres yang masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan untuk memanfaatkan fasilitas negara? Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara.”
Mahfud juga meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak menjemput dan melayani dirinya ketika berkunjung ke daerah. Ia menegaskan tidak ingin menggunakan jabatannya untuk menikmati fasilitas pemerintah saat kampanye.
“Pihak lain terlihat menggunakan jabatan, bahkan menteri-menteri yang tak ada kaitannya dengan politik malah ikut tim sukses,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Mahfud mengatakan, “saya kira percontohan saya tinggal menunggu momentum karena ada tugas negara yang harus saya jaga dalam rangka transisi.”
“Saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya empat setengah tahun yang lalu dengan ketulusan. Dan berdasar ketulusan itu pula saya akan meneruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo,” kata Mahfud.
“Karena itu mari kita jadikan tanggal 14 Februari sebagai pengadilan rakyat, pilihlah pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan tidak juga menyebut fasilitas negara itu sebagai pemberian personal, karena itu adalah milik negara,” ia memungkasi.
Mahfud Md Akan Mundur Jadi Menko Polhukam, Jokowi: Itu Hak dan Saya Hargai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan penghargaan terhadap keputusan setiap menteri yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi yang dipegangnya.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Mahfud Md yang akan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
“Keputusan itu merupakan hak mereka dan saya sangat menghargainya,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Sebelumnya, Mahfud Md, calon wakil presiden, telah mengonfirmasi niatnya untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Keputusan ini diambil setelah Ganjar Pranowo meminta Mahfud untuk mengundurkan diri.
“Pernyataan yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore hari adalah hasil kesepakatan saya dengan beliau bahwa saya akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik pada waktu yang tepat. Jadi tidak ada konflik dalam pernyataan Pak Ganjar tersebut,” ujar Mahfud dalam acara ‘Tabrak Prof!’ yang disiarkan di YouTube Mahfud MD official pada Selasa (23/1/2024).
Mahfud menjelaskan bahwa pada penutupan debat cawapres pada 21 Januari 2024, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberinya kepercayaan selama empat setengah tahun menjabat sebagai Menko Polhukam.
Mahfud meyakini bahwa Jokowi memiliki niat baik terhadap rakyat ketika mengangkatnya sebagai Menko Polhukam.
“Dalam membantu beliau saat ini, saya siap bersama Mas Ganjar melanjutkan tugas-tugas saya, karena menurut saya Pak Ganjar adalah calon presiden,” kata Mahfud.
Sebagai informasi, Ganjar Pranowo menyarankan Mahfud untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam untuk menjaga agar pemilu berlangsung jujur dan adil serta menghindari konflik kepentingan.
Mahfud Md menyatakan bahwa menurut peraturan, tidak ada kewajiban bagi menteri yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum untuk mengundurkan diri.
Menurutnya, peraturan tersebut sudah ada sejak lama dan kini ditambahkan dengan pengecualian untuk Walikota yang tidak diharuskan mundur dari jabatannya.
“Aturannya seperti itu, ditambah lagi, padahal itu aturan lama yang hanya mencakup menteri dan pejabat tertentu tapi tidak masalah,” ujarnya.
Selanjutnya, Mahfud ingin memberikan contoh bahwa sebagai calon wakil presiden yang masih merangkap jabatan, ia tidak menggunakan kedudukannya untuk memanfaatkan fasilitas negara. Ia menegaskan bahwa tidak pernah menggunakan fasilitas negara.
“Saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Saya masih bekerja di Polhukam dengan melakukan semua tugas dan menyelesaikan semua surat yang masuk secara rutin, meskipun saya cawapres,” ungkap Mahfud.
Pada penutupan debat cawapres pada 21 Januari 2024, Mahfud menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya sebagai Menko Polhukam selama empat setengah tahun. Ia meyakini bahwa Jokowi memiliki niat baik untuk rakyat ketika mengangkatnya.
“Saya membantu beliau sekarang. Saya bersedia bersama Mas Ganjar melanjutkan tugas-tugas karena menurut saya Pak Ganjar adalah calon presiden,” kata Mahfud.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyarankan Mahfud untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam agar pemilu berlangsung jujur dan adil serta menghindari konflik kepentingan.
Ganjar menekankan perlunya kehati-hatian agar pejabat publik tidak menyalahgunakan fasilitas negara dalam kegiatan Pilpres 2024 dan atau pun kegiatan lain yang serupa.