Israel Segera Bebaskan 300 Warga Palestina – Israel menyatakan akan membebaskan sejumlah warga Palestina yang mereka tahan karena berbagai tuduhan kriminal.
Israel Segera Bebaskan 300 Warga Palestina
Hal itu dilakukan seiring terjadinya kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dengan Hamas.
Dilansir AFP, Rabu (22/11/2023), Israel merilis nama-nama warga Palestina yang akan dibebaskan.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, tahap pertama Hamas akan membebaskan 50 sandera selama empat hari.
Lalu Israel akan membebaskan 150 tahanan sebagai tanggapannya. Rasio pembebasan sandera sekitar 3 banding 1.
Warga Palestina yang akan dibebaskan terdiri dari 33 perempuan, 123 laki-laki di bawah 18 tahun, 144 laki-laki berusia 18 tahun.
Sandera termuda yang akan dilepas yakni Adam Abuda Hassan Gheit. Dia berusia 14 tahun dari Yerusalem Timur.
Diketahui, Adam ditangkap karena ‘aktivitas sabotase yang bermusuhan, menyerang seorang petugas polisi dan melempar batu’.
Sementara itu, sandera tertua adalah seorang wanita berusia 59 tahun bernama Hanan Salah Abdallah Barghuti.
Hanan ditangkap pada bulan September karena ‘aktivitas Hamas, termasuk transfer uang’.
Israel mengidentifikasi para tahanan itu terdiri dari 49 orang anggota Hamas, 60 orang anggota Fatah, dan 17 orang yang berafiliasi dengan Front Pembebasan Palestina (PFLP). Sisanya tidak memiliki afiliasi.
Dari nama-nama tersebut, nama Israa Jaabis (38) yang paling menonjol. Dia dihukum karena meledakkan tabung gas di mobilnya di sebuah pos pemeriksaan pada tahun 2015.
Dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara. Kelompok hak asasi manusia Israel HaMoked menyambut baik kesepakatan tersebut.
“Menahan orang sebagai sandera itu sendiri adalah tindakan ilegal, merupakan kejahatan perang, dan Hamas harus membebaskan semua sandera tanpa syarat,” kata direktur eksekutif HaMoked, Jessica Montell dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa ‘Pantas jika Israel membebaskan tahanan untuk mencapai tujuan ini’.
Sebagian besar dari warga Palestina yang akan dibebaskan adalah ‘tahanan yang masih menunggu persidangan, atas tuduhan mulai dari penghasutan, pelemparan batu, hingga percobaan pembunuhan’.
“Orang-orang ini juga seharusnya dibebaskan tanpa syarat, jadi kesepakatan untuk membebaskan sandera Israel dan tahanan administratif Palestina disambutbaik,”katanya.
Hamas-Israel Sepakat Hentikan Perang 4 Hari, 50 Sandera Ditukar 150 Tawanan Palestina
Israel mengumumkan kesepakatan terkait pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Kesepakatan ini disampaikan oleh kantor PM Benjamin Netanyahu yang menyebutkan bahwa 50 sandera yang terdiri dari perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari dan selama itu akan ada jeda dalam pertempuran.
Dikutip dari laman Voice of America, pembebasan pertama para sandera diperkirakan akan dilakukan pada Kamis, 23 November.
Pemberlakuan kesepakatan itu harus menunggu 24 jam untuk memberi kesempatan kepada warga Israel untuk meminta Mahkamah Agung Israel memblokir pembebasan tahanan Palestina, kata sejumlah laporan.
Sejauh ini, Hamas baru membebaskan empat sandera: warga negara AS Judith Raanan (59 tahun) dan putrinya, Natalie Raanan (17 tahun), pada 20 Oktober, dengan “alasan kemanusiaan,” dan warga negara Israel Nurit Cooper (79 tahun) dan Yocheved Lifshitz (85 tahun) pada 23 Oktober.
Dikutip dari laman BBC, Rabu (22/11/2023) berikut fakta-fakta terkait kesepakatan Israel dan Hamas:
* Para pejabat Israel mengatakan, 50 sandera yang akan dibebaskan semuanya adalah perempuan dan anak-anak.
* Jeda dalam pertempuran bisa berlangsung selama lebih dari empat hari. Israel mengatakan bahwa untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan selain 50 sandera awal, jeda tersebut akan diperpanjang satu hari.
* Israel juga menegaskan bahwa ini bukanlah akhir dari perang. Artinya, akan terus berlanjut untuk memulangkan semua sandera, melanjutkan upaya pemusnahan Hamas dan memastikan tidak ada ancaman baru terhadap Israel dari Gaza.
* Hamas mengatakan, 50 sandera akan dibebaskan dan ditukar dengan 150 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel.
* Qatar yang memediasi perjanjian tersebut mengatakan ratusan truk yang membawa bantuan, pasokan medis dan bahan bakar akan diizinkan memasuki Gaza, yang sedang menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.
* Masih belum jelas kapan jeda akan dimulai.
* Qatar mengatakan hal ini akan diumumkan dalam 24 jam ke depan.
Kekejaman Israel Terus Terjadi
Ketika perhatian terfokus pada kesepakatan pembebasan sandera, pertempuran di lapangan terus berkecamuk.
Pejabat otoritas kesehatan Gaza Mounir Al-Barsh mengatakan kepada Al Jazeera TV bahwa militer Israel memerintahkan evakuasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
Israel, sebut Al-Barsh, menuduh militan beroperasi dari Rumah Sakit Indonesia dan mengancam akan mengambil tindakan terhadap mereka dalam waktu empat jam.
Sebelumnya, Israel telah mengepung dan menyerang Rumah Sakit Al-Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.
Mereka membuat klaim senada bahwa Hamas mendirikan pos komando militer di sana, tuduhan yang telah dibantah manajemen rumah sakit dan Hamas sendiri.
Selain rumah sakit, Israel mengaku telah mengepung kamp pengungsi Jabalia.
Kantor berita Palestina WAFA pada Selasa melaporkan bahwa 33 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel Jabalia.
Di Gaza selatan, media yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan 10 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel terhadap sebuah apartemen di Khan Younis.