- Ini 8 Fakta Mengerikan Tornado Melanda Rancaekek
- 1. Tornado bisa terjadi di mana saja
- 2. Tornado bisa berlangsung sampai beberapa jam
- 3. AS dilanda 1.000 tornado per tahun
- 4. Tornado paling mematikan
- 5. Tornado berentetan yang mengerikan
- 6. Berasal dari badai hebat
- 7. Gang tornado di AS
- 8. Tornado bisa sangat merusak
- BRIN Sebut Angin Kencang di Rancaekek Identik dengan Tornado di Amerika Serikat
Ini 8 Fakta Mengerikan Tornado Melanda Rancaekek – Pada Rabu (21/2) sore, kawasan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat dilanda badai tornado yang mengakibatkan kerusakan cukup parah.
Saat kejadian, netizen berhasil mengabadikan momen terbentuknya pusaran angin yang menggemparkan, sehingga istilah ‘tornado’ dan ‘rancaekek’ menjadi trending topic di Twitter Indonesia hingga Kamis (22/2/2024) pagi.
Ini 8 Fakta Mengerikan Tornado Melanda Rancaekek
Menurut Dr. Erma Yulihastin, seorang pakar klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peristiwa yang terjadi di Rancaekek tersebut adalah badai tornado, bukan puting beliung.
Penjelasan ini disampaikan melalui akun pribadinya di platform X, memberikan gambaran lebih jelas tentang fenomena alam yang terjadi di wilayah tersebut.
Berikut beberapa fakta mengerikan mengenai tornado:
1. Tornado bisa terjadi di mana saja
Tornado memiliki potensi untuk terjadi di berbagai belahan dunia, namun belum ada catatan resmi mengenai keberadaan tornado di Antartika, meskipun kemungkinannya tetap ada.
Menurut John Lavin, seorang direktur di AccuWeather, terbentuknya tornado memerlukan kondisi iklim yang lembab dan hangat.
Kondisi seperti itu jarang terjadi di Antartika, mengingat sudut matahari yang rendah dan suhu yang sangat dingin di wilayah tersebut.
Tornado terjadi ketika kondisi cuaca menciptakan lingkungan yang sesuai, dan sekitar 75% dari semua tornado tercatat terjadi di Amerika Serikat.
Di AS, tornado paling sering muncul di dataran tengah, terutama di sebelah timur Pegunungan Rocky dan sebelah barat Pegunungan Appalachian.
Ini adalah daerah yang sering mengalami perubahan cuaca ekstrem dan memiliki kondisi yang mendukung terjadinya tornado.
2. Tornado bisa berlangsung sampai beberapa jam
Menurut National Severe Storms Laboratory di Amerika Serikat, lembaga yang secara khusus meneliti cuaca ekstrem seperti tornado, durasi keberlangsungan tornado bisa sangat bervariasi.
Tornado memiliki rentang waktu yang luas dalam hal durasi, yang bisa berkisar dari hanya beberapa menit hingga beberapa jam.
Durasi sebuah tornado dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi atmosfer, intensitas angin, dan dinamika cuaca yang terjadi di wilayah tertentu saat tornado terbentuk dan berkembang.
Misalnya, tornado yang terbentuk dalam badai besar dengan energi atmosfer yang tinggi cenderung memiliki kecenderungan untuk bertahan lebih lama daripada tornado yang terbentuk dalam kondisi atmosfer yang kurang mendukung.
Meskipun sebagian besar tornado memiliki durasi yang relatif singkat, biasanya hanya berlangsung beberapa menit, beberapa tornado besar telah tercatat bertahan selama berjam-jam.
Tornado-tornado seperti itu dapat menyebabkan kerusakan yang luas dan serius serta mengancam keselamatan jiwa manusia dan harta benda yang berada di jalur lintasannya.
Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang perilaku dan durasi tornado sangat penting dalam upaya mitigasi risiko dan perlindungan masyarakat terhadap ancaman cuaca ekstrem seperti tornado.
3. AS dilanda 1.000 tornado per tahun
Memang benar bahwa tornado adalah fenomena alam yang sering terjadi di wilayah Amerika Serikat. Menurut data dari lembaga Insurance Information Institute, rata-rata terjadi sekitar seribu tornado setiap tahunnya di negara tersebut.
Meskipun jumlahnya cukup besar, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar dari tornado-tornado tersebut bersifat ringan dan tidak menyebabkan banyak kerusakan.
Tornado-tornado ringan umumnya memiliki kekuatan angin yang relatif rendah dan jarang menyebabkan kerusakan yang signifikan pada properti atau ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.
Namun demikian, tetap diperlukan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi tornado, terutama karena kondisi cuaca yang berubah dengan cepat dapat menyebabkan tornado berkembang menjadi lebih kuat dan berbahaya.
Meskipun sebagian besar tornado bersifat ringan, masih ada beberapa tornado yang lebih besar dan lebih kuat yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan mengancam keselamatan masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi warga di wilayah yang rentan terhadap tornado untuk memiliki rencana darurat dan memantau perkembangan cuaca secara teratur agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat saat terjadi ancaman tornado.
4. Tornado paling mematikan
Pada tanggal 18 Maret 1925, sebuah tornado mengawali jalur kehancurannya di tenggara Missouri, kemudian melintasi selatan Illinois dan Indiana.
Tornado tersebut memperlihatkan kekuatannya dengan menempuh jarak sekitar 352 kilometer dalam rentang waktu hanya tiga jam. Tornado ini dikenal sebagai salah satu tornado terlama yang pernah tercatat dalam sejarah.
Dampak dari tornado ini sangat merusak dan memilukan. Hampir 700 orang dilaporkan tewas akibat kejadian ini, dan ribuan lainnya mengalami luka-luka serta kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka.
Kejadian ini menjadi salah satu peristiwa paling mematikan dalam sejarah tornado di Amerika Serikat.
Tornado tahun 1925 ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik yang besar, tetapi juga meninggalkan trauma yang mendalam bagi banyak orang yang selamat.
Peristiwa ini juga menjadi peringatan akan kekuatan alam yang luar biasa dan pentingnya kewaspadaan serta kesiapan dalam menghadapi bencana alam seperti tornado.
5. Tornado berentetan yang mengerikan
Di tengah wabah tornado yang mengguncang Ujung Selatan AS pada tanggal 25-28 April 2011, 207 tornado dilaporkan terjadi hanya pada tanggal 27 April.
Menurut John Lavin, peristiwa ini merupakan salah satu dari kejadian terburuk dalam hal kematian akibat tornado dalam satu hari.
Tornado-tornado pada tanggal 27 April tersebut melanda beberapa negara bagian di antaranya Mississippi, Alabama, Tennessee, Georgia, dan Virginia.
Mereka merenggut nyawa 319 orang dan melukai 2.839 lainnya. Dari lebih dari 200 tornado yang terjadi pada tanggal tersebut, empat di antaranya dinilai sebagai tornado kategori EF5, yang merupakan tornado terkuat dalam Skala Fujita.
Kejadian ini meninggalkan luka yang mendalam dan kerusakan yang parah di banyak daerah yang terkena dampaknya.
6. Berasal dari badai hebat
Tornado umumnya terbentuk dalam kondisi cuaca yang sangat berpotensi untuk badai, terutama selama badai petir yang kuat.
Ketika udara panas dari daratan bertemu dengan udara dingin dari atmosfer atas, ini menciptakan kondisi yang sangat tidak stabil di atmosfer.
Badai petir dapat menyebabkan kolom udara naik secara vertikal dengan cepat, membentuk apa yang disebut sebagai supercell.
Supercell adalah badai yang memiliki struktur yang sangat terorganisir dan dapat memicu pembentukan tornado.
Di dalam supercell, angin bertiup dalam arah yang berbeda pada berbagai ketinggian, menciptakan putaran horizontal dan vertikal yang kuat.
Pada titik-titik di mana angin tersebut bertemu dan berinteraksi dengan cara tertentu, kekuatan rotasi dapat berkembang menjadi tornado.
Kecepatan angin dalam tornado bisa sangat bervariasi, mulai dari sekitar 16 hingga 32 kilometer per jam untuk tornado yang lebih lemah, hingga melebihi 483 kilometer per jam untuk tornado yang sangat kuat, seperti tornado EF5.
Kecepatan ini membuat tornado menjadi salah satu fenomena alam yang paling merusak dan berbahaya.
Dalam kondisi yang tepat, tornado bisa bergerak dengan kecepatan yang cukup lambat, hanya beberapa kilometer per jam.
Namun, ada juga tornado yang bisa bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi, terutama jika didorong oleh arus udara yang kuat di atmosfer.
Oleh karena itu, tornado merupakan ancaman serius bagi keamanan dan keselamatan di daerah yang terkena dampaknya.
7. Gang tornado di AS
Gang Tornado atau Tornado Alley merupakan istilah yang merujuk kepada wilayah di Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada di mana tornado paling sering terjadi.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 sebagai judul proyek penelitian yang bertujuan untuk mempelajari fenomena cuaca buruk di wilayah Texas, Louisiana, Oklahoma, Kansas, South Dakota, Iowa, dan Nebraska.
Wilayah Tornado Alley menjadi pusat perhatian bagi para peneliti cuaca karena kecenderungan tingginya frekuensi terjadinya tornado di sana.
Faktor geografis, topografi, dan perbedaan suhu antara udara panas dan dingin dari berbagai arah berkontribusi terhadap pembentukan badai supercell yang sering menghasilkan tornado.
Meskipun istilah “Tornado Alley” lebih umum terkait dengan wilayah AS bagian tengah, tetapi fenomena serupa juga terjadi di beberapa wilayah Kanada.
Keberadaan Tornado Alley menjadi fokus bagi para ilmuwan cuaca untuk memahami pola dan perilaku tornado serta meningkatkan kemampuan peringatan dini dan mitigasi bencana terkait cuaca ekstrem.
8. Tornado bisa sangat merusak
Tornado adalah fenomena alam yang mengeluarkan angin kencang yang mampu menimbulkan kerusakan yang luas. Dampak yang dihasilkan termasuk menumbangkan pohon, meratakan bangunan, dan menghancurkan jalan.
Salah satu kontributor utama terhadap kekuatan merusak tornado adalah puing-puing yang menjadi proyektil saat badai melanda.
Ketika tornado melintasi daerah berpenduduk, corong angin tersebut mengambil dan membawa jutaan benda kecil dan besar.
Ini termasuk pohon, batu, truk, bagian-bagian rumah, serta pecahan kaca. Semua proyektil ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan sebanding dengan ukuran dan kecepatannya saat bertabrakan dengan bangunan atau rumah, atau ketika jatuh ke tanah.
Karena kecepatan dan gaya angin yang dimiliki tornado, bahkan benda-benda kecil seperti ranting atau batu dapat menjadi sangat berbahaya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengambil langkah-langkah pencegahan dan keselamatan saat menghadapi ancaman tornado, termasuk mencari tempat perlindungan yang aman dan mengikuti peringatan dini dari otoritas terkait.
BRIN Sebut Angin Kencang di Rancaekek Identik dengan Tornado di Amerika Serikat
Angin kencang yang disertai hujan deras melanda kawasan Rancaekek-Jatinangor, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024), sekitar pukul 15.30 WIB.
Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan memicu kekhawatiran akan kemungkinan tornado pertama di Indonesia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat bahwa angin puting beliung tersebut telah melanda pemukiman warga, pabrik, dan pusat perbelanjaan di sekitar perbatasan Jatinangor-Rancaekek.
Sedikitnya 10 unit rumah di Kampung Situbuntu, Kecamatan Cimanggung, terdampak dan mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Kejadian angin kencang ini menimbulkan spekulasi bahwa fenomena tersebut mirip dengan tornado yang umum terjadi di Amerika Serikat.
Pandangan ini disampaikan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Erma Yuliastian. Menurut penjelasannya, Erma menyoroti aspek struktur, durasi, dan efek dari angin kencang Rancaekek.
Secara struktural, tornado di Rancaekek dinilai memiliki kesamaan dengan tornado di Amerika Serikat.
Angin tersebut membentuk spiral dan disertai dengan penurunan gumpalan awan yang menyerupai corong, menggambarkan kemungkinan adanya tornado pada kejadian tersebut.
“Struktur tornado di Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang umum terjadi di belahan bumi utara, seperti di Amerika Serikat, memiliki kemiripan sebesar 99,99 persen,” ungkap Erma melalui cuitan di akun X, pada Kamis (22/4/2024).
Erma juga membahas mengenai durasi kejadian tersebut. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, Erma menyatakan bahwa kejadian tersebut biasanya berlangsung hanya sekitar 5-10 menit.
Namun, tornado di Rancaekek diperkirakan memiliki durasi yang lebih lama dari waktu tersebut.
“Ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada tahun 2021,” tambahnya.
Selain itu, Erma menjelaskan bahwa efek yang ditimbulkan akibat tornado diperkirakan bisa lebih merusak karena kekuatan angin tornado lebih tinggi dan memiliki radius yang lebih luas dibandingkan dengan angin puting beliung.
“Efek tornado berbeda dengan puting beliung. Tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih tinggi dan radius yang lebih luas. Angin tornado memiliki kecepatan minimal mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat mencapai 56 km/jam,” jelasnya.
Meskipun demikian, Erma menyatakan bahwa tim periset dari BRIN akan melakukan investigasi terkait kejadian di Rancaekek.
“Kami, tim periset dari BRIN, akan segera melakukan rekonstruksi dan investigasi terhadap tornado di Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan peristiwa ekstrem yang tercatat sebagai tornado pertama ini,” tegasnya.