Indonesia Segera Impor 1600 Dosis Vaksin Cacar Monyet dari Denmark – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa pemerintah akan mendatangkan 1.600 dosis vaksin cacar monyet (Mpox) dari Denmark ke Indonesia. Vaksin tersebut diperkirakan tiba minggu ini.
Indonesia Segera Impor 1600 Dosis Vaksin Cacar Monyet dari Denmark
Sebelumnya, Indonesia telah memesan 1.000 dosis Vaksin Cacar Monyet, dan kini hanya tersisa 40 dosis yang akan didistribusikan ke Bali untuk kelompok berisiko tinggi, seperti petugas laboratorium, tenaga kesehatan, dan kelompok tertentu.
Selain itu, pemerintah juga sedang berusaha mendapatkan vaksin Mpox dari Jepang, meskipun ada tantangan karena Jepang belum bersedia mengekspor vaksin tersebut.
Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk mendekati pemerintah Jepang guna memperoleh lebih banyak vaksin.
Budi menjelaskan bahwa vaksin Mpox saat ini tidak ditujukan untuk masyarakat umum, melainkan untuk kelompok tertentu dan tenaga medis yang berada di garis depan.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan stok vaksin dan biaya yang cukup tinggi, yaitu sekitar Rp3,5 juta per dosis.
Ia juga menekankan bahwa penularan Mpox berbeda dari Covid-19, dengan 95 persen penularan terjadi melalui kontak seksual, mirip dengan HIV.
Menkes: Vaksin Mpox Bukan untuk Masyarakat Umum
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa vaksin cacar monyet (Mpox) saat ini tidak ditujukan untuk masyarakat umum.
Vaksin ini hanya diberikan kepada kelompok tertentu, termasuk tenaga medis yang berada di garis depan, mengingat ketersediaannya yang masih terbatas dan harganya yang cukup mahal, sekitar Rp3,5 juta per dosis.
Budi menjelaskan bahwa penularan Mpox berbeda dengan Covid-19, di mana 95 persen penularannya terjadi melalui kontak seksual, mirip dengan HIV. Kebijakan ini mengikuti standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mempertimbangkan keterbatasan jumlah vaksin yang tersedia.
Pemerintah Indonesia berencana mendatangkan 1.600 dosis vaksin Mpox dari Denmark, yang dijadwalkan tiba minggu ini dan akan segera didistribusikan. Selain itu, Indonesia masih memiliki sisa 40 dosis dari 1.000 dosis vaksin yang dipesan tahun lalu, yang akan diprioritaskan untuk wilayah Bali, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti petugas laboratorium dan tenaga kesehatan.
Pemerintah juga berupaya memperoleh lebih banyak vaksin Mpox dari Jepang, meskipun saat ini Jepang belum bersedia mengekspor vaksin tersebut. Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk mendekati pemerintah Jepang guna mendapatkan pasokan tambahan.
WHO pada 14 Agustus 2024 telah menetapkan Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) setelah peningkatan kasus di Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara di Afrika. Hingga Agustus 2024, Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat 88 kasus konfirmasi Mpox, dengan mayoritas kasus berada di Jakarta, disusul Jawa Barat dan Banten.