Hotman Paris Tolak Tuduhan Terima Rp7 M dari Bupati Cirebon – Pengacara Hotman Paris membantah tuduhan menerima uang Rp7 miliar dari Bupati Cirebon. Hotman tidak secara jelas menyebutkan kasus apa yang terkait dengan tuduhan tersebut, namun sebelumnya nama anak Bupati Cirebon sempat dikaitkan dengan kasus pembunuhan Vina. Hotman diketahui sebagai kuasa hukum keluarga Vina.
Hotman Paris Tolak Tuduhan Terima Rp7 M dari Bupati Cirebon
Hotman bahkan mengadakan Sayembara dengan hadiah sebesar Rp70 miliar bagi siapa saja yang bisa membuktikan tuduhan tersebut.
“Persaingan pilkada! Para pengecut! Hadiah Rp70 miliar bagi yang bisa membuktikan! Ayo para juru kampanye yang hanya dapat uang kecil! Ini hadiah 70 miliar rupiah tunai!” kata Hotman dalam unggahannya di Instagram, Kamis (20/6).
“Hotman bukan seperti Mr Birahi yang membayar seks dengan jaminan KTP dan Aspri disuruh *****,” lanjutnya.
Dalam foto yang diunggah Hotman, terlihat tampilan unggahan akun Bjorkanisme di TikTok. Dalam foto itu, Hotman tampak berdiri di depan mobil berwarna hijau.
Ada tulisan “Selamat kepada dajjal Hotman Paris telah menerima transfer 7M DARI BUPATI CIREBON” yang kemudian dicoret dengan tanda silang dan diberi keterangan “Hoax”.
Sebelumnya, anak mantan Bupati Cirebon, Ramadhani Purwadi Sastra Sunjaya, membantah terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Risky Rudiana (Eky) di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 lalu.
Ramadhani menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ia masih duduk di kelas lima Sekolah Dasar (SD).
“Saya lahir pada 15 Oktober 2004, dan kejadian itu terjadi pada 2016. Berarti saat itu saya masih berusia sekitar 11 tahun, dan masih di bangku kelas lima SD,” kata Ramadhani dalam tayangan CNN Indonesia TV, Selasa (28/5).
“Jadi jika saya dibilang terlibat dalam kasus ini sangat tidak mungkin,” lanjutnya.
Sementara itu, kakak sulung Ramadhani, Satria Robi Saputra, menilai tuduhan tersebut muncul karena nama adiknya memiliki kesamaan dengan salah satu terduga pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
Kasus pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 kembali menjadi sorotan publik. Delapan orang telah diadili dan dijatuhi hukuman.
Baru-baru ini, polisi menangkap Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan setelah buron selama delapan tahun. Ia diyakini sebagai salah satu pelaku utama dalam pembunuhan Vina dan Eky.
Kini, Pegi terancam hukuman mati. Polisi menerapkan pasal berlapis kepada Pegi, yaitu Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dan Pasal 81 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Namun, Pegi membantah terlibat dalam pembunuhan Vina dan mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut.
Kartini, ibu Pegi, juga yakin bahwa polisi salah tangkap. Menurut Kartini, saat kejadian, Pegi berada di Bandung.
