Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa – Fenomena bediding tengah melanda Pulau Jawa, menyebabkan udara dingin yang belakangan terasa di sana. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa. Apakah detikers tahu, apa yang dimaksud dengan bediding?

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa
Suhu Dingin hingga 16,2 Derajat

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa

Apa Itu Fenomena Bediding?

Fenomena bediding adalah kondisi di mana suhu terasa dingin saat musim kemarau. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Jawa, “bedhidhing,” yang berarti terasa dingin.

Bediding bukanlah fenomena baru. Dari sudut pandang klimatologi, fenomena ini berhubungan dengan kondisi atmosfer.

Apa Penyebab Cuaca Dingin ‘Bediding‘?

Fenomena bediding terjadi karena pada musim kemarau biasanya jarang terjadi hujan dan tutupan awan berkurang.

Oleh sebab itu, panas permukaan bumi yang disebabkan oleh radiasi matahari dilepaskan kembali ke atmosfer lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak berupa radiasi balik gelombang panjang.

Kemudian, rendahnya curah hujan berarti kelembapan udara juga rendah, sehingga uap air di dekat permukaan bumi pun sedikit.

Mengutip dari Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, bersamaan dengan kondisi langit yang cenderung bersih dari awan, panas radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosfer luar.

Inilah yang menyebabkan udara di dekat permukaan terasa lebih dingin, khususnya pada malam hingga pagi hari.

Kondisi ini umum terjadi di wilayah Indonesia yang dekat dengan khatulistiwa hingga bagian utara. Di wilayah ini, meskipun pagi hari lebih dingin.

Siang hari udara terasa lebih panas karena ketiadaan awan dan kurangnya uap air ketika kemarau menyebabkan radiasi langsung matahari lebih banyak mencapai permukaan bumi.

Namun, di wilayah selatan Indonesia seperti Sumatera Selatan, Jawa bagian selatan hingga Bali, NTT, dan NTB, suhu udara siang hari akan lebih rendah dibandingkan dengan periode bulan lainnya.

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa
Cuaca Dingin ‘Bediding’

Kapan Terjadinya Bediding?

Fenomena bediding cukup terasa pada bulan Juli ketika angin timuran atau monsun Australia yang kering mengalir melewati wilayah-wilayah tersebut.

Juli juga merupakan puncak musim dingin di Australia, sehingga udara dingin masuk ke wilayah Jawa bagian selatan sampai Bali, NTT, dan NTB.

Akibatnya, meskipun pada musim kemarau siang hari Matahari bersinar tanpa hambatan awan, udara dingin dari monsun Australia lebih dominan mempengaruhi penurunan suhu udara pada siang hari.

Selain itu, posisi Matahari saat ini berada di titik terjauh dari Bumi. Hal ini disebut aphelion dalam siklus revolusi bumi mengitari Matahari.

Meskipun demikian, hal ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap fenomena atmosfer di dekat permukaan bumi.

Ini Wilayah Pulau Jawa yang Alami Suhu Dingin Bediding

Sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini dilanda suhu dingin ‘bediding’. Banyak masyarakat yang merasakan suhu dingin dari pagi hingga malam hari.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa suhu dingin ini adalah fenomena alamiah yang umumnya terjadi pada puncak musim kemarau, yaitu antara Juni hingga September.

Kondisi suhu dingin ini disebabkan oleh Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudra Hindia, yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih rendah (dingin).

Angin Monsun Australia dikenal bersifat kering dan membawa sedikit uap air, sehingga memengaruhi musim kemarau di Indonesia.

“Suhu terdingin akan terjadi pada puncak musim kemarau yang diprediksi pada bulan Juli hingga Agustus,” kata Dwikorita saat dihubungi oleh detikcom, Selasa (16/7/2024).

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa
Gunung Semeru

Wilayah Pulau Jawa yang Mengalami Suhu Dingin

Dalam kesempatan berbeda, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena suhu dingin ini akan dirasakan di wilayah selatan ekuator atau khatulistiwa, seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Wilayah tersebut akan mengalami suhu yang terasa lebih dingin dari biasanya.

Namun, Pulau Jawa diperkirakan akan terasa lebih dingin daripada wilayah lainnya, karena topografi wilayah tersebut.

Berikut adalah wilayah dataran tinggi di Pulau Jawa yang mengalami suhu dingin lebih dari biasanya:

– Banjarnegara, Jawa Tengah: Kawasan Dieng
– Lumajang hingga Pasuruan, Jawa Timur: Sekitar Gunung Semeru dan Gunung Bromo
– Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah: Kawasan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing
– Lembang, Bandung, Jawa Barat

“Orang Jawa menyebutnya Mbedhidhing,” ujar Guswanto, Selasa (16/7).

Heboh Fenomena Bediding yang Sedang Terjadi di Jawa
Fenomena Bediding
Share: