Harta Karun 2000 Tahun di Kazakhstan Ungkap Peradaban Kuno Misterius – Para peneliti telah menemukan Harta Karun berupa perhiasan emas, mata panah, dan cermin perunggu besar di sebuah makam berusia 2.000 tahun di wilayah Turkistan, Kazakhstan.
Harta Karun 2000 Tahun di Kazakhstan Ungkap Peradaban Kuno Misterius
Berdasarkan terjemahan pernyataan resmi dari pers Turkistan, penemuan ini menunjukkan adanya hubungan antara wilayah Kangju dan beberapa daerah lainnya.
Artefak-artefak ini dibuat pada masa pemerintahan negara Kangju yang diperkirakan menguasai wilayah tersebut dari abad kelima Sebelum Masehi hingga abad ke-4 Masehi.
Peradaban Kuno Kangju ini sendiri masih belum banyak diketahui oleh para arkeolog.
Aleksandr Podushkin, pemimpin ekspedisi sekaligus arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengungkapkan bahwa Kangju merupakan gabungan dari berbagai masyarakat, termasuk kelompok-kelompok nomaden.
Contohnya adalah bangsa Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (orang Skit/Scythians).
Lokasi kota Kangju yang berada di jalur utama Jalur Sutra Besar antara China dan Mediterania menunjukkan bahwa kota-kota tersebut memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan seluruh dunia kuno.
Menurut keterangan pers pada Kamis (23/5), “Pemeriksaan terhadap artefak yang ditemukan mengungkapkan bahwa negara Kangju memiliki hubungan erat dengan berbagai kekaisaran. Roma, Bizantium, Kekaisaran Kushan, dan China memiliki hubungan diplomatik yang setara dengan Kangju, yang terus berdagang dengan Barat dan Timur, serta berkembang di kota-kota besar yang terletak di pusat Jalur Sutra Besar.”
Hal ini terlihat dari beberapa harta yang berbentuk bundar dengan desain delapan sisi yang melengkung di bagian belakang serta lubang di tengah untuk benang.
Juga ditemukan cermin perunggu besar yang diyakini berasal dari China pada masa Dinasti Han yang berkuasa dari tahun 206 SM hingga 220 M.
Selain itu, menurut pernyataan pers dari Turkistan, artefak harta karun tersebut sangat dihargai di Eurasia, terutama untuk cermin yang menjadi penanda bahwa pemilik harta karun tersebut adalah seseorang yang kaya dan berpengaruh.
“Melihat peninggalan sejarah ini, kita dapat mengetahui apakah orang yang meninggal tersebut memegang posisi tinggi,” demikian disebutkan dalam pernyataan itu.
Melansir dari LiveScience, penggalian dilakukan pada tiga gundukan kuburan di distrik Ordabasinsky, Turkistan, oleh tim peneliti dari Universitas Ozbekali Zhanibekov di Kazakhstan bersama beberapa arkeolog pemerintah setempat.
Namun, dua dari tiga gundukan tersebut telah dijarah pada zaman kuno. Beruntung, gundukan ketiga masih lengkap berisi harta karun yang berharga.
Di antara harta karun tersebut, peneliti menemukan bros bergaya Romawi yang disebut fibula, manik-manik besar dan kecil, kendi tembikar, sepatu, ikat pinggang, mata panah yang dirancang untuk berburu burung, serta dua anting emas yang diperkirakan berasal dari abad ke-1 SM.
Untuk saat ini, seluruh artefak tersebut akan dipajang di Museum Nasional Republik Kazakhstan di kota Astana.
“Kepala ekspedisi arkeologi, Doktor Ilmu Sejarah, Profesor Alexander Podushkin, mencatat bahwa artefak-artefak ini akan dipindahkan ke Museum Nasional tergantung pada nilai historisnya,” demikian pernyataan dari Turkistan itu.
