Hansi Flick Resmi Latih Barcelona Hingga Juni 2026 – Barcelona telah secara resmi menunjuk Hansi Flick sebagai pelatih baru mereka, memberinya kontrak dua tahun untuk menangani tim utama klub. Perjanjian tersebut diumumkan melalui pernyataan resmi klub pada Rabu (29/5/2024).
Hansi Flick Resmi Latih Barcelona Hingga Juni 2026
Kehadiran Hansi Flick diharapkan dapat membawa kembali kejayaan bagi Barcelona setelah musim sebelumnya tanpa meraih trofi. Sejarah prestasinya yang cemerlang membuatnya dianggap sebagai pilihan yang tepat.
Pria berusia 59 tahun ini telah sukses menjadi asisten pelatih di Timnas Jerman dan Bayern Munich. Bersama dengan Joachim Loew, ia membantu Jerman meraih Piala Dunia 2014. Kemudian, bersama Niko Kovac, ia menjadi bagian dari kesuksesan Bayern Munich sebagai treble winners pada musim 2019/20.
Namun, kiprahnya bersama Timnas Jerman tidak berjalan mulus. Meskipun berhasil lolos ke Piala Dunia 2022, namun mereka tersingkir di fase grup. Setelahnya, kekalahan yang memalukan dari Jepang membuatnya dipecat dari jabatannya.
Saat ini, Barcelona dan Flick berupaya untuk bangkit bersama-sama. Namun, dengan tantangan finansial yang mereka hadapi, apakah mereka akan mampu meraih kesuksesan bersama?
Pecat Xavi, Barcelona Harus Bayar Kompensasi Rp 114 M
Karena pemecatan Xavi Hernandez dari pos pelatih, Barcelona harus mengeluarkan kompensasi sebesar 6,5 juta Euro atau sekitar 114 miliar Rupiah, yang memperburuk kondisi finansial klub yang sedang mengalami kesulitan.
Pada awalnya, Xavi mengumumkan rencananya untuk mundur di akhir musim pada bulan Januari. Namun, keputusannya berubah pada bulan April setelah disetujui oleh Presiden Joan Laporta. Namun, pada tanggal 24 Mei, klub memutuskan untuk menghentikan Xavi, yang berusia 44 tahun, dari jabatannya.
Xavi sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak ingin memberikan kesulitan kepada Barcelona yang sedang mengalami masalah keuangan. Dia tidak akan menuntut gaji sekitar 11 juta Euro yang seharusnya dia terima pada musim berikutnya sesuai kontraknya yang baru berakhir pada tahun 2025. Namun, kepergiannya tetap memberi dampak besar, seperti dilaporkan oleh The Athletic.
Selain membayar kompensasi kepada Xavi, Barcelona juga harus membayar 4 juta Euro kepada stafnya yang ikut meninggalkan klub bersamanya. Selanjutnya, klub juga harus mengganti 2,5 juta Euro yang diambil Xavi dari saku pribadinya untuk meninggalkan Al Sadd, klub sebelumnya, lebih cepat agar bisa melatih Barcelona pada tahun 2021.
Namun, belum jelas apakah jumlah kompensasi kedua masih harus dibayarkan Barcelona terlepas dari alasan kepergian Xavi dari klub. Bagaimanapun juga, jumlah yang harus dibayar tersebut memberatkan keuangan Barcelona.
Sementara itu, Barcelona sedang berusaha mencari cara untuk mendapatkan 130 juta Euro sebelum 30 Juni agar bisa memenuhi persyaratan batas gaji LaLiga. Jika mereka gagal, mereka tidak akan dapat mendatangkan pemain baru di bursa transfer musim panas mendatang, bahkan dengan cara bebas transfer atau peminjaman dari klub lain.
Gaji Hansi Flick Hanya Separuh Upah Xavi di Barcelona
Barcelona secara resmi mengumumkan pemecatan Xavi Hernandez di akhir musim setelah gagal membawa pulang trofi ke klub selama musim 2023/2024.
Hansi Flick diyakini menjadi pilihan utama Barcelona sebagai pengganti Xavi. Kabar tersebut beredar cepat setelah Los Cules mengonfirmasi pertemuan dan kesepakatan verbal dengan pelatih Jerman tersebut.
Meski belum ditetapkan secara resmi, Blaugrana kabarnya menawarkan kontrak selama dua tahun kepada Flick dengan gaji bersih sekitar 3 juta euro atau setara dengan Rp 53 miliar.
Menurut laporan dari Bild, Flick juga memiliki potensi mendapatkan bonus jika berhasil membawa pulang trofi Liga Champions (1 juta euro) dan LaLiga (750 ribu euro).
Meskipun pendapatan yang ditawarkan kepada Flick jauh lebih rendah daripada Xavi, yang sebelumnya menerima gaji bersih sebesar 6 juta euro atau sekitar Rp 105 miliar dari Barcelona, keputusan ini diduga dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang dihadapi klub.
Xavi sendiri mengungkapkan bahwa situasi finansial yang tidak menguntungkan, terutama aturan Finansial Fair Play LaLiga, merupakan tantangan yang sulit bagi Barcelona. Oleh karena itu, ia memberikan saran kepada suksesornya untuk memahami kondisi sulit yang dihadapi klub.