Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone atau pesawat tak berawak Amerika Serikat di wilayah lepas pantai negara Semenanjung Arab tersebut.

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

Houthi menyebut drone itu dikerahkan AS untuk mendukung Israel.

“Pertahanan udara kami mampu menjatuhkan sebuah MQ-9 Amerika saat itu (drone AS) melakukan aktivitas pengintaian dan spionase di wilayah perairan Yaman sebagai bagian dari dukungan militer Amerika untuk Israel,” kata kelompok tersebut, yang bersekutu dengan Iran, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Arabiya dan AFP, Kamis (9/11/2023).

Para pejabat AS mengkonfirmasi bahwa sebuah drone MQ-9 Amerika ditembak jatuh ketika berada di wilayah udara internasional di lepas pantai Yaman, tetapi tidak mengaitkan serangan itu dengan pihak mana pun.

Houthi adalah bagian dari “poros perlawanan” kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran dan menentang Israel.

Mereka mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan drone dan rudal terhadap Israel selama perang antara Hamas-Israel di Jalur Gaza.

Perang di Gaza tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, kata para pejabat Israel.

Israel menanggapi serangan Hamas itu dengan kampanye bombardir dan invasi darat tanpa henti di Gaza, yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas.

Menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, serangan-serangan Israel itu telah menewaskan lebih dari 10.500 orang, sebagian besar warga sipil.

“Aktivitas permusuhan tidak akan menghalangi angkatan bersenjata Yaman untuk melakukan operasi militer melawan entitas Israel dan penindasannya terhadap rakyat Palestina,” kata pernyataan Houthi.

Kelompok Houthi, yang memberontak terhadap pasukan pemerintah di Yaman, berhasil menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, pada tahun 2014.

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

Pakar PBB: Bombardir Israel di Gaza adalah Kejahatan Perang

Israel terus melancarkan serangan-serangan di Jalur Gaza. Seorang pakar independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bombardir yang meluas dan sistematis terhadap perumahan dan infrastruktur sipil di Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza selama sebulan ini, telah menghancurkan atau merusak 45 persen dari seluruh unit perumahan di wilayah Palestina itu, kata pakar independen PBB itu, Balakrishnan Rajagopal.

Dia memperingatkan bahwa kehancuran tersebut menimbulkan “harga yang sangat besar bagi nyawa manusia”.

Pelapor khusus PBB soal hak atas perumahan yang layak tersebut, menekankan bahwa bombardir yang sistematis dan meluas terhadap perumahan, obyek-obyek sipil dan infrastruktur, dilarang keras berdasarkan hukum internasional.

“Melakukan permusuhan dengan pengetahuan bahwa itu akan secara sistematis menghancurkan dan merusak perumahan dan infrastruktur sipil, menjadikan seluruh kota – seperti Kota Gaza – tidak dapat dihuni oleh warga sipil adalah kejahatan perang,” kata Rajagopal, seperti dikutip AFP dan Channel News Asia, Kamis (9/11/023).

Ketika tindakan seperti itu “ditujukan terhadap penduduk sipil, maka tindakan tersebut juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan”, ujarnya.

Israel melancarkan bombardir besar-besaran di Jalur Gaza setelah kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober.

Menurut para pejabat Israel, Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang, dalam serangan itu.

Hampir 2.500 orang lainnya, lebih dari separuhnya adalah anak-anak, dilaporkan hilang dan kemungkinan besar terjebak di bawah reruntuhan.

Rajagopal, seorang ahli independen yang ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB namun tidak berbicara atas nama PBB.

Sejauh ini, menurut angka PBB, sekitar 1,5 juta orang telah mengungsi di Gaza di tengah kehancuran dan seruan Israel untuk mengevakuasi seluruh wilayah utara.

Rajagopal menekankan bahwa perumahan warga sipil di Israel juga bukan merupakan objek militer, dan memperingatkan bahwa peluncuran roket tanpa pandang bulu yang terus dilakukan Hamas dari Gaza dan tempat lain juga merupakan “kejahatan perang“.

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

PBB Sorot Korban di Gaza, Ingatkan untuk Bedakan Hamas-Rakyat Palestina

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa jumlah warga sipil yang tewas di Jalur Gaza, menunjukkan ada sesuatu yang “jelas salah” dalam operasi militer Israel terhadap Hamas.

“Ada pelanggaran yang dilakukan Hamas ketika mereka memiliki perisai manusia. Namun, ketika kita melihat jumlah warga sipil yang terbunuh dalam operasi militer tersebut, ada sesuatu yang jelas salah,” kata Sekjen PBB tersebut pada konferensi Reuters NEXT, sebagaimana dilansir Reuters dan Channel News Asia, Kamis (9/11/2023).

Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas, setelah kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu membunuh 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan 7 Oktober.

Israel hingga kini terus menyerang Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan invasi darat.

Para pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang telah terbunuh di Gaza akibat serangan Israel, 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

Meski mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel, Guterres mengatakan bahwa “kita perlu membedakannya – Hamas adalah satu hal, rakyat Palestina adalah hal lain”.

“Jika kita tidak membuat perbedaan, saya pikir kemanusiaan itu sendiri yang akan kehilangan maknanya,” ujar pemimpin badan dunia itu.

Guterres membandingkan jumlah anak-anak yang tewas di Gaza dengan jumlah korban konflik di seluruh dunia yang ia laporkan setiap tahun kepada Dewan Keamanan PBB.

Pada hari Senin lalu, dia mengatakan Gaza menjadi “kuburan bagi anak-anak”.

H0uthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

Share: