Boeing 737 Max 8 Hampir Jatuh ke Lautan – Pesawat Boeing kembali menghadapi masalah. Pesawat 737 Max 8 milik Southwest Airlines hampir jatuh ke lautan, Senin (17/6/2024), FAA sedang menyelidiki insiden ini karena salah satu armada Southwest hampir jatuh ke laut, berada dalam jarak 121 meter sebelum akhirnya berhasil menghindarinya.
Boeing 737 Max 8 Hampir Jatuh ke Lautan
Kejadian ini terjadi di lepas pantai sebuah pulau di Hawaii pada 11 Juni, dalam Penerbangan 2786.
Insiden tersebut baru terungkap ke publik pada hari Jumat setelah Bloomberg melaporkan bahwa Southwest mengirimkan memo kepada para pilot mengenai kejadian tersebut.
Menurut Bloomberg, memo itu mengindikasikan bahwa seorang perwira pertama yang “masih baru” secara tidak sengaja mendorong kolom kontrol ke depan.
Data pelacakan penerbangan dari ADS-B Exchange menunjukkan pesawat Boeing 737 Max 8 aturun dengan kecepatan lebih dari 1.219 meter per menit dan terbang serendah 121 meter sebelum akhirnya naik kembali dengan cepat.
“Keselamatan adalah prioritas utama Southwest. Melalui Sistem Manajemen Keselamatan kami yang kuat, kejadian ini ditangani dengan tepat karena kami selalu berusaha untuk melakukan perbaikan berkelanjutan,” ujar maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan singkat. Southwest mengakui insiden tersebut, namun tidak membahas memo terkait atau alasan terjadinya insiden.
Federal Aviation Administration (FAA) menyatakan bahwa mereka telah mengetahui insiden tersebut dan membuka penyelidikan. Asosiasi Pilot Southwest Airlines belum memberikan komentar terkait kejadian ini.
Penerbangan tersebut merupakan penerbangan antar pulau dari bandara utama Honolulu ke bandara Lihue di pulau tetangga, Kauai.
Memo internal menyebutkan bahwa para pilot memutuskan untuk membatalkan pendaratan di Kauai karena cuaca buruk, dan data pelacakan menunjukkan bahwa pesawat kemudian kembali ke Honolulu.
Pada bulan Desember 2022, penerbangan United Airlines dari bandara di Hawaii juga mengalami kejadian serupa, menukik ke arah lautan dalam cuaca buruk dan berada pada jarak 228 meter dari bencana.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyimpulkan bahwa pilot mengalami miskomunikasi tentang pengaturan sayap pesawat. NTSB belum memutuskan apakah mereka akan menyelidiki insiden terbaru ini.