Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Aurora akibat Dampak Badai Matahari Ekstrem 2024

Aurora akibat Dampak Badai Matahari Ekstrem 2024 – Badai Matahari ekstrem, yang merupakan yang terkuat dalam dua dekade terakhir, telah menyerang Bumi sejak Jumat (10/5), menyebabkan pemadaman listrik dan menghasilkan pemandangan langit malam yang menakjubkan.

6 Dampak Badai Matahari 2025 Pada Bumi, Bisa Sebabkan Kiamat Internet - Akurat

Aurora akibat Dampak Badai Matahari Ekstrem 2024

Menurut Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) di Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), badai Matahari ini dipicu oleh lontaran massa koronal (CME) yang terjadi tepat setelah pukul 16.00 GMT (23.00 WIB).

CME itu merupakan pelepasan plasma dan medan magnet dari Matahari. NOAA menyatakan bahwa kondisi ekstrem (G5) mencapai Bumi pada pukul 18.54 EDT (05.54 WIB). Peristiwa ekstrem (G5) terakhir terjadi saat Badai Halloween pada Oktober 2003.

Menurut laporan SWPC NOAA, Badai Matahari ini berasal dari Bintik Matahari raksasa yang diberi nama AR3664.

Bintik gelap raksasa ini telah mengalami pembengkakan dalam beberapa hari terakhir, menjadi salah satu bintik Matahari terbesar dan paling aktif dalam siklus Matahari ini.

“Wilayah 3664 berkembang pesat dan menjadi jauh lebih kompleks secara magnetis,” demikian laporan SWPC NOAA, yang menambahkan bahwa hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya letusan matahari dalam beberapa hari ke depan.

Fenomena ini telah memicu sejumlah dampak, baik positif maupun negatif. Berikut adalah daftar beberapa dampak tersebut:

Badai Matahari Dahsyat Picu Fenomena Aurora di Seluruh Dunia

Arurora borealis

Badai Matahari ini telah menyebabkan munculnya fenomena cahaya utara atau Aurora Borealis di belahan Bumi utara, serta cahaya selatan atau aurora australis di belahan Bumi selatan.

Fenomena ini dipicu oleh partikel energik yang bergerak menuju kutub Bumi dan bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer Bumi.

Kemunculan aurora dilaporkan oleh beberapa negara. Sebagai contoh, Benjamin Williamson mengunggah foto aurora dari mercusuar di Portland, Maine, AS, dan menyatakan kekagumannya terhadap keindahan alam tersebut.

Para warganet juga berbondong-bondong membagikan foto aurora, termasuk dari Eropa bagian utara dan Australia.

Iain Mansfield dari Hertford, Inggris, mengungkapkan kekagumannya terhadap cahaya utara yang terlihat dengan jelas di taman belakangnya, sementara fotografer Sean O’ Riordan menyebut langit yang terlihat seperti dalam alkitab di Tasmania pada pukul 4 pagi.

Ahli meteorologi Chad Myers memperkirakan bahwa fenomena aurora ini akan berlangsung selama tiga malam.

Ahli astrofisika Janna Levin menjelaskan bahwa partikel berenergi yang menyebabkan aurora saat ini bergerak lebih lambat, sehingga memperpanjang durasi fenomena tersebut hingga akhir pekan.

Menurutnya, beberapa dari lontaran massal ini bahkan mencapai triliunan kilogram, menyebabkan aurora berlangsung berjam-jam, bahkan mungkin puluhan jam.

KRL dan MRT Lumpuh, Lalu Lintas Kacau Balau, Begini Suasana Saat Mati Lampu di Pulau Jawa - Serambinews.com

Listrik padam

Menurut NOAA, fenomena tersebut telah menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan kerusakan infrastruktur listrik di Afrika Selatan.

Hal ini diprediksi akan lebih sering terjadi dalam beberapa hari mendatang di berbagai wilayah di Bumi.

Pemadaman listrik terjadi karena fluktuasi medan magnet yang terkait dengan badai geomagnetik, yang menghasilkan arus pada kabel panjang, termasuk saluran listrik.

Selain itu, jaringan pipa yang panjang juga dapat teraliri listrik, menyebabkan masalah teknis yang serius.

Bill Nye, yang dikenal sebagai the Science Guy, menyatakan bahwa Badai Matahari yang sangat besar dapat menghadirkan “bahaya yang nyata,” terutama karena kebergantungan dunia modern pada listrik.

Meskipun insiden saat ini belum sebanding dengan fenomena Carrington pada tahun 1859, namun dampaknya masih signifikan karena ketergantungan masyarakat saat ini pada listrik dan teknologi elektronik.

Nye menyoroti bahwa ada upaya untuk meminimalkan dampak fenomena ini, tetapi masih ada kekurangan dalam sistem tersebut.

Dia menekankan bahwa tidak semua trafo dilengkapi untuk menahan peristiwa Matahari seperti ini, yang bergantung pada kekuatan peristiwa dan kesiapan infrastruktur untuk menghadapi hal semacam itu.

Siap-Siap! Festival Literasi Digital Guncang Bumi Nusra Pekan Depan

Gangguan komunikasi

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas Matahari dan lontaran massa koronal (CME) berpotensi mengganggu komunikasi di Bumi hingga akhir pekan karena dampaknya pada ionosfer, bagian atas atmosfer Bumi.

Akibat dari Badai Matahari tersebut, terjadi pemadaman radio gelombang pendek di seluruh Eropa dan Afrika.

Pada peristiwa serupa pada tahun 1859, kelebihan arus akibat Badai Matahari menyebabkan gangguan serius pada jalur telegraf, bahkan menimbulkan sengatan listrik pada teknisi dan kerusakan peralatan telegraf.

Pemadaman jaringan radio saat ini disebabkan oleh radiasi sinar X dan ultraviolet ekstrem yang dipancarkan selama lontaran massa koronal (CME).

Radiasi tersebut bergerak dengan kecepatan cahaya dan mengionisasi bagian atas atmosfer Bumi, yang berdampak pada navigasi sinyal radio gelombang pendek frekuensi tinggi yang mendukung komunikasi jarak jauh.

Interaksi gelombang radio dengan elektron yang diionisasi di lapisan atmosfer menyebabkan kehilangan energi karena tumbukan yang lebih sering, yang dapat mengakibatkan degradasi atau penyerapan sinyal radio secara keseluruhan, menurut NOAA.

Tiongkok Siap Lampaui Kecanggihan Teknologi Antariksa dengan Amerika - Koran-Jakarta.com

Teknologi antariksa

Partikel energik yang dilepaskan oleh Matahari juga memiliki potensi untuk mengganggu perangkat elektronik di pesawat antariksa dan dapat mempengaruhi astronaut tanpa perlindungan yang memadai selama periode waktu yang bervariasi antara 20 menit hingga beberapa jam.

Sama halnya, pesawat luar angkasa berisiko terpapar radiasi dosis tinggi yang tidak dapat disaring oleh atmosfer Bumi.

Namun, NASA telah menyiapkan tim khusus yang bertanggung jawab atas keselamatan para astronaut dan dapat meminta mereka yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk berpindah ke area dengan perlindungan lebih baik jika diperlukan.

Dampak dari Badai Matahari juga dirasakan oleh konstelasi satelit Starlink. Pimpinan SpaceX, perusahaan yang mengoperasikan Starlink, Elon Musk, mengakui bahwa “satelit-satelit Starlink dihadapkan pada tekanan yang besar akibat Badai Matahari, meskipun mereka masih bertahan.”

Prediksi dan Dampak Badai Matahari pada Bumi, Muncul Lebih Cepat - Tangsel Life

Share: