Ada Lubang Hitam Dekat Dengan Bumi, Mampu Telan 10 Matahari – Sebuah penelitian baru menunjukkan lubang hitam yang paling dekat dengan Bumi jaraknya hanya triliunan kilometer.
Ada Lubang Hitam Dekat Dengan Bumi, Mampu Telan 10 Matahari
Temuan jarak lubang hitam terdekat dengan Bumi ini didapatkan setelah tim astronom menyelidiki sejarah kosmik keluarga bintang terdekat yang disebut gugus Hyades.
Itu merupakan gugus bintang terdekat dengan Bumi yang berisi ratusan bintang dengan umur, komposisi kimia, dan pola pergerakan yang sama.
Dengan menggunakan data dari satelit Gaia yang digunakan Badan Antariksa Eropa (ESA), tim melakukan simulasi evolusi gugus bintang selama 650 juta tahun terakhir.
Mereka menemukan bahwa penjelasan terbaik untuk distribusi bintang di gugus tersebut bergantung pada keberadaan setidaknya dua atau tiga lubang hitam kecil yang tersembunyi di tengah-tengah Hyades, yang secara halus memandu pergerakan bintang-bintang dengan pengaruh gravitasinya yang kuat.
“Simulasi kami hanya dapat mencocokkan massa dan ukuran Hyades secara bersamaan jika ada beberapa lubang hitam di pusat gugus saat ini,” papar Stefano Torniamenti, penulis utama studi dari Universitas Padua di Italia.
Lubang hitam terdekat dari Bumi mungkin jaraknya lebih dekat dari yang diperkirakan sebelumnya. Bukti baru menunjukkan, lubang hitam dekat Bumi yang ada di gugus Hyades jaraknya hanya 150 tahun cahaya dari planet ini.
Kamis (14/9/2023), astronom menemukan, lubang hitam yang paling dekat dengan Bumi diperkirakan 10 kali lebih dekat dari yang diduga.
Studi baru yang diterbitkan di jurnal Monthly Notices of Royal Astronomical Society pada September 2023, tim astronom menyelidiki sejarah kosmik dari keluarga bintang yang disebut gugus Hyades.
Gugus Hyades adalah gugus bintang terdekat dari planet Bumi yang terdiri dari ratusan bintang yang memiliki usia, komposisi kimia dan pola pergerakan yang hampir sama.
Peneliti menggunakan data dari satelit Gaia milik European Space Agency (ESA), yang memetakan bintang-bintang untuk mengamati jarak lubang hitam yang paling dekat dengan Planet Bumi.
Lubang hitam tersembunyi Mereka melakukan simulasi evolusi gugus bintang tersebut dalam kurun waktu 650 juta tahun, dan menemukan penjelasan terkait distribusi bintang di gugus bintang tersebut yang bergantung pada setidaknya dua atau tiga lubang hitam kecil yang tersembunyi di tengah-tengah Hyades.
“Simulasi kami hanya bisa secara simultan mencocokkan massa dan ukuran Hyades jika ada beberapa lubang hitam di pusat gugus saat ini (atau sampai saat ini),” kata penulis utama studi Stefano Torniamenti, peneliti pascadoktoral di University of Padua di Italia, dalam sebuah pernyataan.
Jika dikonfirmasi, lubang hitam yang tersembunyi di gugus bintang ini akan menjadi lubang hitam terdekat dari Bumi yang pernah terdeteksi.
Para ilmuwan kemudian membandingkan hasil simulasi ini dengan pengamatan langsung yang dilakukan sebelumnya terhadap kecepatan dan posisi populasi bintang di gugus terbuka.
Kumpulan data terakhir berasal dari teleskop luar angkasa Gaia.
“Simulasi kami hanya dapat mencocokkan massa dan ukuran Hyades secara bersamaan jika ada beberapa lubang hitam di pusat cluster saat ini,” kata Torniamenti, Selasa, 12 September 2023.
Torniamenti dan rekannya menemukan, model yang paling sesuai dengan pengamatan Hyades adalah model yang menyertakan dua atau tiga lubang hitam di dalam gugus bintang.
Selain itu, simulasi yang melibatkan lubang hitam di gugus bintang yang secara teoritis terlontar 150 juta tahun yang lalu, juga cocok dengan data Gaia.
Tim peneliti menjelaskan, jika lubang hitam tersebut terlempar dengan keras dari Hyades ketika gugus tersebut berusia sekitar seperempat dari usianya saat ini, sekitar 625 juta tahun, maka bukti adanya lubang hitam masih bisa terlihat.
Bahkan, jika lubang hitam tersebut saat ini sudah berada di luar Hyades, ia akan tetap menjadi lubang hitam terdekat dengan Bumi, meskipun berstatus nakal.
Hal ini sesuai dengan simulasi yang menunjukkan bahwa jika lubang hitam saat ini tidak berada di Hyades, maka ia masih berada di dekatnya.
Sebelumnya, lubang hitam pemegang rekor terdekat dengan Bumi adalah Gaia BH1 dan Gaia BH2. Keduanya baru ditemukan menggunakan data Gaia pada tahun 2023 ini.
Gaia BH1 terletak 1.560 tahun cahaya dari Bumi, sedangkan Gaia BH2 terletak sekitar 3.800 tahun cahaya.
Meskipun ini berarti kedua lubang hitam tersebut terletak di halaman belakang Bumi (istilah kosmik), jarak keduanya masih 10 dan 20 kali lebih jauh dari gugus Hyades dengan kemungkinan 2 atau 3 lubang hitamnya.
Penelitian baru ini maupun penemuan Gaia BH1 dan BH2 sebelumnya memberikan contoh bagaimana Gaia, yang diluncurkan pada 2013, telah mengubah bentuk astronomi.
Teleskop luar angkasa memungkinkan para astronom mempelajari posisi dan kecepatan masing-masing bintang dalam gugus seperti Hyades untuk pertama kalinya.
Jarak lubang hitam terdekat Bumi Kamis (14/9/2023) jika simulasi tersebut benar, lubang hitam tersembunyi itu akan menjadi lubang hitam terdekat dengan Bumi yang pernah terdeteksi.
Lubang hitam itu letaknya hanya 150 tahun cahaya (sekitar 900 triliun mil) dari Bumi. Jarak lubang hitam tersebut sekitar 10 kali lebih dekat dengan Bumi dibandingkan dengan kandidat terdekat lainnya yang mengorbit bintang Gaia BH1 yang berjarak sekitar 1500 tahun cahaya.
Lubang hitam di gugus bintang Hyades sendiri semuanya adalah lubang hitam bermassa bintang yang berukuran sekitar lima hingga 10 kali massa Matahari.
Ketika lubang hitam dekat Bumi ini tidak aktif mencari makan dengan menarik materi dari piringan akresi yang bersinar terang, ukurannya yang kecil membuat lubang hitam tersebut hampir tidak terlihat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menemukan lubang hitam itu adalah dengan mengukur pengaruhnya terhadap pergerakan bintang di dekatnya.
Jadi, dalam penelitian baru mereka, tim mensimulasikan evolusi seumur hidup dari 724 bintang anggota gugus Hyades selama ratusan juta tahun.
Tim membandingkan hasil simulasi mereka dengan data Gaia mengenai posisi dan kecepatan bintang Hyades yang diketahui.
Hasilnya, tim menemukan untuk mencapai kondisi saat ini, bintang-bintang Hyades hampir pasti hidup di bawah pengaruh gravitasi setidaknya dua lubang hitam bermassa bintang yang jaraknya dekat dengan Bumi.
Berhubung lubang hitam yang dimaksud tidak berukuran besar dan tidak aktif memakan materi, memastikan keberadaannya menjadi hal yang rumit.
Namun penggunaan model distribusi bintang seperti yang digunakan dalam penelitian menjadi cara terbaik saat ini untuk mengetahuinya.
Metode serupa juga dapat digunakan untuk mencari potensi lubang hitam di gugus bintang lain yang dekat dengan Bumi.
Penelitian ini bukan hanya tentang gugus bintang Hyades. Ini memiliki implikasi penting untuk mendeteksi lubang hitam di kelompok bintang lainnya juga.
Para ahli percaya kita dapat menentukan apakah ada lebih banyak lubang hitam dalam sebuah gugus bintang dengan melihat seberapa padat gugus tersebut.
“Observasi ini membantu kita memahami bagaimana kehadiran lubang hitam memengaruhi evolusi gugus bintang dan bagaimana gugus bintang, pada gilirannya, berkontribusi pada sumber gelombang gravitasi“.