Tragedi Tabrakan 2 Kereta Api di Cicalengka – Berita duka datang dari industri kereta api Indonesia. Pagi ini, sekitar pukul 06.03 WIB, telah terjadi kecelakaan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Tragedi Tabrakan 2 Kereta Api di Cicalengka
Informasi yang diterima, kecelakaan terjadi di Petak Jalan Haurpugur – Cicalengka terjadi sekitar pukul 06.30 WIB.
Dari video yang diterima Detikpulsa, kondisi kerta api ini kecelakaan dengan adu banteng. Terlihat lokomotif kereta api ringsek.
Saking parahnya, gerbong penumpang hingga terpental masuk ke area persawahan yang ada di pinggir rel kereta api.
“Saat ini tim dari KAI sedang melakukan pemeriksaan di lapangan,” tegas Joni.
Kronologi Awal Tabrakan Adu Banteng KA Turangga dengan KA Bandung Raya di Cicalengka
Pemerintah Jawa Barat menyiagakan enam rumah sakit terdekat usai terjadinya tabrakan kereta di jalur petak stasiun Cicalengka-Haurpugur antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuter Line Bandung Raya pada pukul 06.30 WIB.
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, sebanyak 287 penumpang KA Turangga dan 191 penumpang Commuter Line Bandung Raya dinyatakan selamat.
Namun seorang pramugara KA dilaporkan meninggal dunia. Hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.
“Dan kami dibawah Kadinkes (Kepada Dinas Kesehatan) telap menyiapkan enam rumah sakit yaitu RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, Rumah Sakit AMC, Rumah Sakit Harapan Keluarga dan Rumah Sakit RSKK,” ujar Bey, Bandung, Jumat (5/1/2024).
Bey menambahkan dari seluruh penumpang dua KA yang tabrakan itu, sebanyak 24 mengalami luka ringan.
Mereka kini tengah dirawat di RSUD Cicalengka, dua orang di Puskesmas Cicalengka dan dua orang lagi di RSKK.
“Sedangkan petugas pramugara KA wafat saat mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit,” kata Bey.
Lintas instansi saat ini tengah melakukan evaksuai rangkaian dua KA yang tabrakan tersebut.
Sedangkan untuk pemicu kecelakaan tengah menunggu hasil dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kronologi Awal
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) tengah melakukan evakuasi dua rangkaian kereta yang tabrakan di jalur petak stasiun Cicalengka-Haurpugur antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuter Line Bandung Raya.
Menurut VP Public Relations KAI Joni Martinus, perjalanan sejumlah KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur – Cicalengka.
KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
“Karena jalur ini untuk sementara waktu belum bisa dilalui jadi semua KA yang berjalan dari Bandung menuju ke arah Selatan yaitu Bandung, Tasikmalaya kemudian Banjar itu perjalanannya selama ini belum bisa kita evakuasi dengan pola operasi memutar,” ujar Joni, Bandung, Jumat, 5 Januari 2024.
Artinya kata Joni, seluruh KA tersebut akan memutar ke arah Utara dari Bandung menuju Cikampek, Cirebon, Purwokerto dan ke Kroya.
Joni berharap proses evakuasi gabungan dari PT KAI dan lintas instansi lainnya akan berjalan lancar cepat.
“Informasi sementara korban jiwa itu baru satu, pramugara kereta. Nanti kita akan upodate lagi,” kata Joni.
Sementara itu, juru bicara PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Ayep Hanapi, menjelaskan terdapat enam KA yang dialihkan operasinya dari jalur semula
“Dampak pada KA, beberapa KA yang ke arah timur harus memutar Bandung – Cikampek – Cirebon – Purwokerto – Kroya,” sebut Ayep.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, berikut kronologi awal kecelakan KKA PLB 65A (Turangga) dengan KA 350 (CL Bandung Raya):
1. Pukul 05.46 WIB PPKP Menetapkan Persilangan Ka 350 (CL Bandung Raya) dengan Plb 65 (Turangga) di Stasiun Haurpugur ke PPKA Cicalengka.
2. Pukul 05.49 WIB PPKA Cicalengka meminta aman blok ke Haurpugur menggunakan telepon antar stasiun, tetapi tidak diangkat, tetapi diberikan aman blok untuk Plb 65A (Turangga).
3. Pukul 05.55 WIB Ppka Haurpugur, setelah melihat arah Panah blok Ke Cicalengka aman (Ppka Haurpugur) dan Pemberangkatan KA 350 05.56 WIB tepat. Setelah memberangkatkan belum laporan ke PPKP.
4. Pukul 06.01 WIB PPKA Cicalengka melaporkan lewat Radio WS untuk Plb 65A (Turangga) langsung Cicalengka.
5. Pukul 06.03 WIB menerima laporan ASP Plb 65A (Turangga) terjadi tabrakan dengan KA 350 (CL Bandung Raya) di Km 181+700.
Berikut daftar KA yang operasionalnya diputar jalurnya:
– KA Lodaya (92) relasi Bandung – Solo Balapan keberangkatan Bandung pukul 06.55 WIB.
– KA Argo Wilis (6) relasi Bandung – Surabaya Gubeng keberangkatan Bandung pukul 07.40 WIB.
– KA Baturaden Ekspres (182) Bandung – Purwokerto keberangkatan Bandung pukul 08.10 WIB.
KA Jarak Jauh terdekat yang rencananya akan memutar
– KA Pasundan (240) relasi Kiaracondong – Surabaya Gubeng keberangkatan Stasiun Kiaracondong pukul 10.15 WIB.
– KA Lodaya Tambahan (7024a) relasi Bandung – Solo Balapan keberangkatan Stasiun Bandung pukul 10.20 WIB.
– KA Serayu (252) relasi Pasar Senen – Purwokerto berangkat Stasiun Pasar Senen Pukul 09.25 WIB.
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, menegaskan langkah KAI selanjutnya usai evaksuai adalah melakukan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
“Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA yang mengalami musibah tersebut,” kata Agus Dwinanto Budiadji.
Agus mengatakan bagi perjalanan sejumlah KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur – Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
Agus menjelaskan KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
“PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuter Line Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB,” ujar Agus.
Kronologi Awal
Rangkaian KA yang Terganggu
1. Plb 65A (Turangga)
Langsir Nagreg 05.48 WIB terlambat 11 menit
Langsir Cicalengka 05.59 WIB terlambat 9 menit
2. KA 350 (CL Bandung Raya)
Keberangkatan Rancaekek 05.41 WIB terlambat satu menit
Kedatangan Haurpugur 05.51 WIB terlambat 4 menit
Keberangkatan Haurpugur 05.56 WIB tepat.
7 Fakta Ngeri Tabrakan Kereta di Cicalengka Bandung: Kronologi-Jumlah Korban
Kereta Api (KA) Turungga dan KA Lokal Bandung Raya tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar). Empat orang tewas dalam kecelakaan ini.
Insiden maut itu terjadi di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB. Akibat kecelakaan itu, beberapa perjalanan kereta api dialihkan.
Dirangkum detikpulsa, Sabtu (6/1/2024), berikut 7 fakta ngeri tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung
1. Kronologi Tabrakan Kereta di Cicalengka
KA Turangga diketahui berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Bandung.
Sedangkangkan KA Commuter Line Bandung Raya berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
Keduanya lalu terlibat tabrakan di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB. Kecelakaan menyebabkan bagian depan kereta mengalami rusak berat.
“Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan turut prihatin dan berduka cita atas korban terdampak akibat insiden di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam keterangannya dilansir detikpulsa, Jumat (5/1).
2. Empat Orang Tewas
Sebanyak empat orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini, terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti.
Adapun korban meninggal dunia bernama Julian Dwi Setiyono, Ponisam, Ardiansyah, dan Enjang Yudi.
“KAI sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugas KA, terdiri atas masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti akibat peristiwa kecelakaan kereta api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuter Line Bandung Raya,” tulis PT KAI dalam situs resminya, dilansir detikpulsa, Jumat (5/1).
Sementara itu, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya empat petugas KA dalam kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Jawa Barat.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan,” ucapnya.
3. Korban Luka: 42 Orang
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menyampaikan sampai saat ini jumlah korban luka sebanyak 42 orang dan dua di antaranya mengalami luka berat. Ibrahim memastikan tidak ada lagi korban di dalam gerbong dan telah dievakuasi.
“Hasil pengecekan ke seluruh gerbong sudah tidak ditemukan lagi korban di TKP. Mayat yang terakhir sudah dievakuasi, jadi sudah tidak ada lagi korban di TKP,” jelasnya.
4. Masinis Terjepit
Seorang masinis terjepit dalam insiden kecelakaan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat.
Petugas Basarnas, TNI Polri, PT KAI, PMI, dan unsur relawan sedang melakukan evakuasi korban yang masih terjebak di kereta.
“Masinis ini terjepit dan masih belum ada respons, sementara kita masih lakukan (proses evakuasi) ini,” kata Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, seperti dilansir detikpulsa, Jumat (5/1).
“(Yang terjepit) masinis KA Turangga,” ujar Kusworo.
5. Sempat Terdengar Ledakan
Tini, salah satu pemilik warung di sekitar lokasi tabrakan, mengaku mendengar suara ledakan yang kencang saat kejadian.
Bahkan, ia merasakan getaran cukup keras akibat tabrakan tersebut. “Ledakannya keras banget. Terus getarannya kayak gempa,” kata Tini.
Tini mengetahui peristiwa tersebut saat akan berangkat ke pasar sekitar pukul 06.30 WIB.
Dia pun langsung melihat ke gerbong kereta tersebut. “Pas mau ke pasar. Taunya kereta tabrakan. Warga langsung pada keluar aja, kaget,” imbuhnya.
Tak lama berselang, Tini melanjutkan, beberapa penumpang terlihat berhamburan keluar gerbong.
“Saya lihat penumpangnya para loncat dari gerbong. Mungkin mereka juga panik,” pungkasnya.
6. Suara Klakson-Rem Terdengar Nyaring
Dilansir detikpulsa, salah seorang warga, Iwan, mengaku mendengar samar suara rem dan klakson di dekat lokasi.
Namun, saat itu Iwan tidak menyangka suara itu merupakan pertanda kecelakaan.
“Saya kira ada kereta yang sedang menurunkan batu, kan ini lagi ada pembangunan track,” kata Iwan, Jumat (5/1).
Iwan mengaku kaget ketika melihat keluar ada dua kereta yang bertabrakan. Dia mendengar suara tangisan dan melihat sejumlah penumpang yang bergegas turun dari kereta.
“Pada keluar warga, menjerit, kaget. Tabrakan, tabrakan, itu yang pertama saya dengar. Setelah itu ada juga suara tangisan dari penumpang yang terpaksa turun,” ungkapnya.
7. Seperti Suara Ban Meletus
Warga lainnya bernama Elis menjelaskan momen yang didengarnya sebelum terjadinya tabrakan dua kereta di lokasi. Elis mengaku mendengar seperti suara ban meletus.
“Lagi jalan dari rumah teman, dengar letusan kaya ban meletus, kereta masih jalan, dari jauh kelihatan kayak ada benda disapu angin berterbangan, kok ada kereta ke sawah, ternyata tabrakan. Saya lihat salah satu korban yang penuh darah,” ujar Elis.