Halal Bihalal PBNU 2024, Prabowo-Gibran Hadir Sebagai Keluarga Besar NU – Pada acara Halal Bihalal di Kantor PBNU, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, secara rinci menjelaskan alasan mengundang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Halal Bihalal PBNU 2024, Prabowo-Gibran Hadir Sebagai Keluarga Besar NU
Gus Yahya menegaskan bahwa kehadiran keduanya adalah karena mereka merupakan bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), sehingga dianggap sebagai anggota keluarga yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Meskipun konteks kehadiran Prabowo dan Gibran memiliki kekhususan tersendiri, namun Gus Yahya menegaskan bahwa mereka diundang sebagai bagian dari keluarga NU.
Selain itu, Gus Yahya juga menyampaikan alasan mengapa acara tersebut diadakan di kantor pusat PBNU.
Menurutnya, meskipun mungkin ada yang bertanya mengapa acara tersebut tidak diadakan di tempat yang lebih mewah, namun ia menegaskan bahwa kantor PBNU merupakan rumah bagi keluarga NU.
Gus Yahya menekankan bahwa baik atau buruknya tempat tersebut, kantor PBNU adalah tempat yang dimiliki oleh keluarga NU.
Dengan menggelar acara halal bihalal di kantor pusat PBNU, ini dianggap sebagai pertemuan keluarga di rumah sendiri di antara anggota keluarga yang hadir.
Prabowo-Gibran Hadiri Halal Bihalal PBNU
Presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo-Gibran, menghadiri acara halal bihalal di Kantor PBNU pada Minggu (28/4/2024) pukul 13.00 WIB.
Prabowo dan Gibran menghadiri acara tersebut setelah ditetapkan sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).
Penetapan ini berdasarkan Berita Acara Nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, menyatakan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2024-2029 dalam rapat pleno di Gedung KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/4/2024).
Hasyim juga merinci bahwa Prabowo-Gibran memperoleh suara mayoritas nasional sebanyak 96.214.691 suara atau setara dengan 58,59 persen dari total suara sah nasional, dan juga memenuhi syarat minimal 20 persen suara dari setiap provinsi di Indonesia.
Dengan penetapan tersebut, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi diumumkan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Ketum PBNU: NU Tidak Akan Pernah Tak Bersama Prabowo-Gibran
Dalam acara Halalbihalal PBNU yang diselenggarakan di Jakarta Pusat pada Minggu (28/4/2024), Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, dengan jelas menyatakan dukungan PBNU terhadap pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di masa mendatang.
Gus Yahya menegaskan komitmen PBNU untuk mendukung pemerintahan yang akan datang hingga akhir masa jabatan mereka.
Penegasan ini dilandasi oleh hasil survei dari berbagai lembaga seperti LSI Denny JA dan Indikator Politik yang menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari NU.
Gus Yahya memberikan perincian hasil survei yang bervariasi, di mana persentase tersebut berkisar antara 51% hingga 61%, yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia mengklaim diri sebagai bagian dari NU.
Pendapat ini menjadi dasar utama bagi PBNU untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Gus Yahya menjelaskan bahwa NU melihat peranannya dalam membantu pemerintah untuk memastikan bahwa agenda-agenda yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat benar-benar terwujud.
Oleh karena itu, PBNU telah memutuskan untuk terus bersama-sama dengan Presiden Joko Widodo hingga akhir masa jabatannya.
Pernyataan Gus Yahya menggambarkan bahwa PBNU tidak melihat alasan untuk tidak mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, karena hal ini sejalan dengan keyakinan bahwa PBNU harus turut serta dalam memastikan keberhasilan agenda-agenda pemerintah demi kesejahteraan rakyat.
Dengan demikian, komitmen PBNU untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran adalah refleksi dari kesadaran akan peran dan tanggung jawab organisasi terhadap masyarakat.