Lebih dari 50 Orang Dipecat Google Usai Demo Israel – Jumlah Pegawai Google yang dipecat setelah terlibat dalam demonstrasi mengenai kontrak Google dengan Israel kembali bertambah, dengan tambahan 20 orang yang baru-baru ini dipecat.
Lebih dari 50 Orang Dipecat Google Usai Demo Israel
Kelompok aktivis yang mewakili pegawai Google melaporkan bahwa jumlah total pegawai yang dipecat telah mencapai lebih dari 50 orang.
Pemecatan 50 Pegawai Google ini dikonfirmasi oleh juru bicara Google setelah melakukan investigasi terhadap aksi protes pada 16 April yang melibatkan pendudukan kantor Google di New York City dan Sunnyvale.
CEO Google, Sundar Pichai, sebelumnya telah menjelaskan alasan di balik pemecatan tersebut, menyatakan bahwa pegawai dilarang menggunakan platform perusahaan untuk kepentingan pribadi atau untuk memprotes isu-isu yang bersifat disruptif atau politis.
Namun, menurut juru bicara dari No Tech for Apartheid, pemecatan tersebut dipandang sebagai upaya untuk membungkam para pegawai dan mengukuhkan kekuasaan perusahaan terhadap mereka.
Meskipun Google menuduh bahwa pegawai yang dipecat terlibat dalam aksi protes yang mengganggu aktivitas kerja dengan menduduki kantor.
Pihak pegawai yang dipecat membantah tudingan tersebut, menyatakan bahwa banyak dari mereka bahkan tidak ikut serta dalam demonstrasi tersebut.
Google, yang dikenal dengan budaya kerja terbuka dan kolaboratif, sebelumnya telah beberapa kali memecat pegawai yang mengkritik kebijakan perusahaan, namun kali ini pemecatan tersebut dilakukan secara massal.
Meskipun Google mendorong pegawainya untuk mempertanyakan keputusan manajemen.
Pichai menegaskan bahwa keterbukaan tersebut hanya berlaku untuk topik-topik terkait pekerjaan, bukan politik.
Aksi demonstrasi tersebut menyoroti Project Nimbus yang telah menjadi sasaran protes selama bertahun-tahun, melibatkan Google dan Amazon dalam menyediakan infrastruktur cloud computing untuk berbagai badan pemerintahan Israel.
Termasuk Israel Defense Forces, meskipun sebelumnya telah ada larangan penggunaan teknologi ini untuk keperluan militer dalam kontrak mereka.