3 Tentara AS Tewas Akibat Serangan Drone Misterius – Pentagon telah mengumumkan identitas tiga anggota militer Amerika Serikat (AS) yang tewas dalam serangan drone di sebuah pangkalan di timur laut Yordania pada Minggu (28/1/2024).
3 Tentara AS Tewas Akibat Serangan Drone Misterius
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (29/1), Kementerian Pertahanan AS menyatakan bahwa Sersan William Jerome Rivers (46), berasal dari Carrollton, Georgia; Spc. Kennedy Ladon Sanders (24), berasal dari Waycross, Georgia; dan Spc. Breonna Alexsondria Moffett (23), berasal dari Savannah, Georgia, gugur pada 28 Januari 2024 di Yordania. Demikian seperti dilaporkan oleh CBS News, Selasa (30/1).
Pentagon mengungkapkan bahwa serangan menggunakan sistem udara tak berawak satu arah (OWUAS) yang terjadi pada Minggu dini hari berdampak pada unit rumah kontainer para prajurit.
Diduga Gunakan Drone Pabrikan Iran
Singh menyalahkan milisi yang didukung oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran atas serangan drone tersebut. AS menyatakan bahwa kelompok tersebut beroperasi di Suriah dan Irak.
Menurut Singh, serangan drone menunjukkan “jejak” Kataib Hizbullah, tetapi dia menegaskan bahwa penilaian akhir belum dibuat dan masih dalam tahap penyelidikan.
Dalam penegasan terhadap pernyataan Presiden Joe Biden, Singh menambahkan bahwa pasukan AS akan menanggapi serangan tersebut pada waktu dan tempat yang mereka pilih.
Pada Senin malam, seorang pejabat AS menduga bahwa drone yang digunakan dalam serangan adalah jenis drone Shahed Iran, sebuah drone serangan satu arah yang telah disediakan Iran untuk Rusia.
Serangan drone terjadi di pos terdepan yang dikenal sebagai Tower 22, di mana sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS ditempatkan.
Paling Mematikan Sejak 2021
Komando Pusat AS menyatakan pada Minggu malam bahwa setidaknya 34 orang mengalami luka dalam serangan drone, namun pada Senin, Singh mengakui bahwa jumlahnya sekarang melebihi 40.
Seorang pejabat pertahanan memberitahu CBS News bahwa delapan anggota militer yang terluka telah dievakuasi. Beberapa dari mereka dalam kondisi kritis, namun semuanya saat ini stabil.
Serangan drone pada Minggu dini hari dipandang sebagai serangan paling mematikan terhadap anggota militer AS sejak 13 warga AS tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kabul saat AS menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2021.