Anak Angg0ta DPR Aniaya Pacar Hingga Tewas – Seorang perempuan berinisial DSA (29) tewas diduga seusai dianiaya di salah satu klub malam di Jalan Mayjen Jonosewojo, Surabaya. Pelaku penganiayaan diduga merupakan kekasihnya berinisial RT, yang merupakan anak anggota DPR RI.
Anak Angg0ta DPR Aniaya Pacar Hingga Tewas
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura Alfarauq pun telah melaporkan RT ke Polrestabes Surabaya, atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa DSA.
“Kami sudah melakukan upaya hukum di polrestabes Surabaya. R ini adalah masih jadi pacar atau teman dekat Dini. R ini anak salah satu pejabat dewan DPR RI,” kata Dimas, Jumat (6/10/2023).
Dimas menjelaskan, dugaan penganiayaan bermula saat saudara RT dan DSA datang ke salah satu klub malam di Surabaya.
Di sana kemudian sempat terjadi perselisihan kecil antara keduanya.
“Namun, di Black Hole KTV tersebut, sudah terjadi penganiayaan berat terhadap Dini. Terbukti, pada saat itu Dini tergeletak di basement Lenmarc mal,” ujar Dimas.
Dimas mengaku pihaknya belum menerima hasil autopsi jenazah DSA. Namun, ia memiliki gambaran beberapa luka yang terdapat di tubuh perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat tersebut.
Di mana terdapat luka lebam di bagian paha, kaki, tangan, dada, dan muka.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukomono mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa sekitar 15 saksi untuk melakukan pendalaman atas kasus tersebut.
Namun, dari sejumlah saksi yang diperiksa, belum ada yang sampai ditetapkan menjadi tersangka.
“Kami periksa beberapa saksi, baik rekan korban, security di lokasi, dan saksi-saksi yang (melihat) korban meninggal dunia,” ujarnya.
Hendro melanjutkan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hendro menyebut ada lima titik CCTV yang diperiksa.
“Antara lain di lokasi hiburan malam, lobi hiburan malam, parkiran mal, apartemen korban, dan rumah sakit. “Ini masih kami dalami,” ujarnya.
Ronald Anak Anggota DPR Lindas Dini Pakai Mobil hingga Terseret 5 Meter
Dini Sera Afrianti alias Andini (27) tewas dianiaya kekasihnya, Gregorius Ronald Tannur, yang merupakan anak anggota DPR RI F-PKB, Edward Tannur. Ronald memukul kepala Dini dengan botol hingga melindas korban.
Dilansir detikpulsa, salah satu penganiayaan tersangka kepada korban dimulai sejak keluar dari ruang karaoke. Korban mulai mendapat penganiayaan sejak di lift.
“Pukul 00.10 WIB korban DSA dan tersangka GR (Gregorius Ronald) disaksikan sekuriti Blackhole pulang lewat lift dan ada percekcokan dan penendangan ke arah kaki korban DSA. Korban DSA terjatuh sampai posisi duduk,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce saat rilis kasus, Jumat (6/10/2023).
Tersangka kemudian memukul lagi dengan botol tequila. Selanjutnya, tersangka melindas korban dengan mobil dan terseret hingga 5 meter.
“DSA (korban) keluar lift sambil main handphone di depan mobil Innova abu-abu metalik milik GR (tersangka), kemudian korban DSA terduduk sandar duduk sisi sebelah kiri,” papar Pasma.
“Posisi GR (tersangka) masuk mobil dijalankan, (lalu) GR parkir kanan, padahal posisi korban duduk di sebelah kiri sehingga korban terlindas sehingga terseret kurang lebih 5 meter,” ujar Pasma.
Setelah melindas korban, tersangka kemudian didatangi sekuriti. Tersangka kemudian turun dan mengangkat tubuh korban ke dalam mobil dan membawanya ke apartemen.
Ini Tampang Ronald Anak Anggota DPR RI yang Aniaya Dini Hingga Tewas
Anak anggota DPR RI Fraksi PKB Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur (31) jadi tersangka kasus tewasnya Dini Sera Afrianti alias Andini (27) di Blackhole KTV Surabaya. Pelaku menjadi kekasih korban selama 5 bulan.
Saat ditunjukkan polisi, Ronald berbaju oren dan berkacamata itu hanya tertunduk lesu.
Dia bungkam seribu bahasa saat polisi mengungkap detail kasusnya di Gedung Pesat Gatra Polrestabes Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce mengungkapkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan Tim Satreskrim terkait penganiayaan terhadap Andini hingga tewas oleh pacarnya.
Pasma mengungkapkan bahwa pada saat itu di parkiran Mal Lenmark Surabaya pada Rabu (4/10) dini hari sekitar pukul 00.10 WIB, Dini dan Ronald terlibat pertengkaran usai berkaraoke di Room 7 Blackhole KTV.
Keduanya cekcok hingga kaki kanan dini sempat ditendang oleh R. Selain itu, kepala Dini sempat dipukul dengan botol minuman Teqiulla.
“Rabu 4 Oktober pukul 00.10 WIB, korban DSH (Dini) dan saksi R disaksikan sekuriti saat itu terjadi cekcok. Keterangan saksi GR (Ronald) dirinya melakukan penendangan ke kaki kanan korban kemudian saksi DR melakukan pemukulan kepala korban sebanyak 2 kali dengan botol minuman tequila,” kata Pasma dalam konferensi persi di Polrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).
Saat ini polisi telah menetapkan Ronald yang merupakan putra dari anggota DRI RI fraksi PKB, Edward Tannur sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Dini di Blackhole KTV Surabaya.
“Dengan fakta-fakta penyidikan dan didukung dengan barang bukti maka kami telah menetapkan status saksi GR laki-laki 31 tahun, tinggal di Pakuwon City dari saksi kami tingkatkan menjadi tersangka,” tegas Pasma.
“Rabu 4 Oktober pukul 00.10 WIB, korban DSH (Dini) dan saksi R disaksikan sekuriti saat itu terjadi cekcok. Keterangan saksi GR (Ronald) dirinya melakukan penendangan ke kaki kanan korban kemudian saksi DR melakukan pemukulan kepala korban sebanyak 2 kali dengan botol minuman tequila,” kata Pasma dalam konferensi persi di Polrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).
“Pukul 01.15 WIB, Rabu (4/10) pelaku meninggalkan korban di kamar dalam keadaan lemas. Dia mencoba memberikan napas buatan,” tambahnya.
Dia menambahkan setelah itu korban dibawa ke RSU dr Soetomo untuk mendapat pertolongan.
“Kemudian dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk dilakukan tindakan medis di rumah sakit, pukul 02.00 WIB korban dinyatakan meninggal,” tambahnya.
Dini dan Ronald merupakan seorang pasangan kekasih yang disebut telah menjalin asmara selama 5 bulan.
Saat kejadian, keduanya tengah karaoke dengan teman-teman Ronald di Blackhole KTV Surabaya. Lalu di sana, terjadi perselisihan hingga mengakibatkan penganiayaan.
Penganiayaan ini diduga dipicu adanya perselisihan antarpasangan kekasih ini. Penganiayaan disebut berlanjut di basement hingga Dini ditemukan meregang nyawa.
Ronald Ditetapkan Sebagai Tersangka
Polisi menetapkan kekasih perempuan yang meninggal dunia karena dianiaya usai mengunjungi salah satu tempat hiburan di Surabaya, Rabu (4/10/2023), sebagai tersangka.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, tersangka dalam kasus tersebut adalah Gregorius Ronald Tannur (31), warga Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia adalah anak dari anggota DPR RI Edward Tannur.
“Korban dan tersangka GRT, mereka berdua menjalin hubungan sejak bulan Mei 2023, kurang lebih lima bulan,” kata Pasma, di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).
Pasma menyebukan, pelaku diduga kuat telah melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kekasihnya, yakni DSA (29), warga Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia.
“Ya mereka berdua minum minuman keras. Kalau motif kami masih pendalaman,” jelasnya.
Atas tindakannya itu, Ronald dijerat Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 359 KUHP, terkait dengan penganiayaan hingga mengakibatkan meninggal dunia.
“Ancaman maksimal hukuman 12 tahun penjara. Dengan tindakan yang sudah kami lakukan, penyidik tersangka telah kami lakukan penahanan sebagaimana dalam surat perintah penahanan,” ujar dia.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangda (PKB) DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengungkapkan bahwa Ronald yang menganiaya wanita hingga meninggal adalah anak DPR Edward Tannur.
“Kami telah mengkonfirmasi kepada anggota Fraksi PKB DPR RI atas nama Edward Tannur dan beliau membenarkan jika R adalah putranya,” kata Cucun kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).
Diberitakan sebelumnya, Kanitreskrim Polsek Lakarsantri, Iptu Samikan membenarkan, seorang wanita berinisial DSA (29), warga Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), meninggal karena dianiaya kekasih usai mengunjungi diskotek di Jalan Mayjend Jonosoewojo.
Kejadian itu berawal ketika perempuan tersebut menikmati minuman keras (miras), bersama kekasihnya yang berinisial, RT dan sejumlah teman di diskotek tersebut.
“Habis (minum) itu turun sama pacaranya, berdasarkan informasi minum sedikit, ada banyak temanya,” kata Samikan, ketika dihubungi melalui telepon.
Kemudian, perempuan itu dan kekasihnya bertengkar di sekitar area diskotek tersebut.
Lalu, mereka memutuskan pergi menggunakan mobil ke apartemen Jalan Puncak Indah Lontar.
“Iya bertengkar, terus mau masuk apartemen kondisinya (korban) sudah enggak berdaya,” jelasnya.
Oleh karena itu, wanita tersebut dibawa oleh kekasihnya ke Rumah Sakit (RS) Nasional Hospital Surabaya. Namun, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa ketika akan ditangani.
Jenazah korban langsung dirujuk ke RSUD dr. Soetomo untuk diotopsi. Hal tersebut, karena kematian dari perempuan itu terlihat janggal dan harus dilakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan jenazah wanita tersebut diotopsi di RSUD dr. Soetomo.
Selain itu, Hendro juga memerintahkan anak buahnya untuk melakukan proses penyelidikan.
Polisi memintai sejumlah saksi yang sempat bertemu perempuan tersebut sebelum tewas.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan ke sekitar 15 saksi, baik itu rekan korban, petugas di lokasi, maupun saksi lain di mana korban meninggal dunia,” jelasnya.
Aparat kepolisian turut mengumpulkan sejumlah rekaman CCTV di sejumlah lokasi yang dilalui korban. Mulai dari diskotek Jalan Mayjend Jonosoewojo dan sekitar apartemenya.
“(CCTV) tempat korban sedang hiburan dengan pasanganya (diskotek), lobi dia datang dan meninggalkan lokasi, tempat korban tinggal (apartemen), dan ketika akan dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Berdasarkan foto yang diterima, tampak sejumlah luka lebam di bagian kakinya. Korban diduga sempat mengalami penganiayaan dari kekasihnya berinisial RT.
Sosok Edward Tannur, Anggota DPR yang Anaknya Diduga Aniaya Perempuan hingga Tewas di Surabaya
Sosok anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Edward Tannur mendadak jadi sorotan.
Pasalnya, putra Edward Tannur yang berinisial R, diduga menganiaya seorang perempuan di Surabaya, Jawa Timur, hingga meninggal dunia.
Fraksi PKB pun membenarkan bahwa Edward merupakan ayah dari R, pria yang terseret kasus dugaan penganiayaan.
“Kami telah mengonfirmasi kepada anggota Fraksi PKB DPR RI atas nama Edward Tannur dan beliau membenarkan jika R adalah putranya,” kata Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurizal kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).
Kepada PKB, Edward mengaku siap mengawal kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku. “Kami akan meminta kepada saudara Edward Tannur untuk mengawal kasus ini meskipun ini melibatkan putra sendiri.
Dari komunikasi kami, Edward Tannur menyatakan siap mengawal kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Lantas, seperti apa sosok Edward Tannur ?
Profil Edward Tannur
Edward Tannur saat ini duduk sebagai anggota Komisi IV DPR RI, komisi yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan.
Pada Pemilu 2019, Edward mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) PKB dari daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur II yang meliputi wilayah Pulau Sumba dan Pulau Timor, beranggotakan 11 kabupaten dan Kota Kupang.
Dilansir dari laman resmi DPR, Edward lahir di Atambua, NTT, 2 Desember 1961. Ia mengenyam pendidikan dasar hingga SMA selama 1967-1973 di Atambua. Sementara, pendidikan sarjana hukum ditempuh Edward di Universitas PGRI Kupang selama 2006-2009.
Sebelum terjun ke politik, Edward mengembangkan usaha di bidang jasa konstruksi.
Edward juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara selama 2004-2007.
Kala itu, ia duduk di Komisi C. Kiprah Edward sebagai anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara berlanjut pada 2005-2009.
Selain itu, tahun 2006 hingga kini, Edward tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Timor Tengah Utara.