8 Cara Mudah Cegah Stroke Sejak Dini – Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak pecah atau tersumbat oleh gumpalan.
Ketika itu terjadi, sel-sel otak mati sehingga menimbulkan gejala sesuai dengan rusaknya area otak dan bisa saja memengaruhi ingatan dan kemampuan seseorang untuk mengendalikan otot dan sejumlah fungsi tubuh lainnya.
8 Cara Mudah Cegah Stroke Sejak Dini
Saat seseorang mengalami stroke, biasanya gejala yang terlihat berupa kesulitan bicara, wajah mencong atau mati rasa, kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan melihat atau berjalan, dan sakit kepala parah (stroke hemoragik).
Apa itu Stroke?
Stroke yang dikenal juga dengan sebutan Cerebro Vascular Accident (CVA) adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika terjadi gangguan suplai darah ke suatu bagian otak.
Gangguan aliran darah ini dapat disebabkan oleh bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Stroke dapat menimbulkan akibat yang serius dan terkadang mengancam jiwa, karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan berbagai defisit neurologis.
Ada dua jenis utama stroke:
Stroke Iskemik:
Ini adalah jenis stroke yang paling umum, terhitung sekitar 87% dari seluruh stroke.
Hal ini terjadi ketika gumpalan darah atau penumpukan plak mempersempit atau menyumbat pembuluh darah di otak, sehingga mengurangi atau memutus aliran darah ke area tersebut.
Tanpa suplai darah yang cukup, sel-sel otak mulai mati, menyebabkan gejala neurologis.
Stroke Hemoragik:
Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan ke jaringan otak di sekitarnya.
Stroke hemoragik dapat dibagi lagi menjadi dua subtipe:
- perdarahan intraserebral (pendarahan di dalam otak)
- perdarahan subarachnoid (pendarahan di ruang sekitar otak).
Gejala umum stroke meliputi:
* Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, biasanya pada satu sisi tubuh.
* Kebingungan, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
* Masalah dengan penglihatan pada satu atau kedua mata.
* Kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi.
* Sakit kepala parah yang tidak diketahui penyebabnya.
Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mencurigai seseorang terkena stroke atau jika Anda sendiri yang mengalami gejala-gejala tersebut.
Intervensi dini dapat meningkatkan peluang pemulihan secara signifikan dan mengurangi tingkat kerusakan otak.
Faktor risiko stroke antara lain tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, dan riwayat stroke dalam keluarga.
Modifikasi gaya hidup, pengobatan, dan terkadang pembedahan dapat digunakan untuk mengelola faktor risiko ini dan mengurangi kemungkinan mengalami stroke.
Perawatan stroke mungkin melibatkan obat-obatan untuk melarutkan bekuan darah (dalam kasus stroke iskemik) atau mengendalikan pendarahan (dalam kasus stroke hemoragik).
Terapi rehabilitasi, termasuk terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara, seringkali diperlukan untuk membantu penderita stroke mendapatkan kembali fungsi yang hilang dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tindakan pencegahan seperti menjaga gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan mengonsumsi obat yang diresepkan sesuai petunjuk dapat berperan penting dalam mengurangi risiko stroke.
Pemeriksaan kesehatan rutin juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko sejak dini.
Meski stroke dapat terjadi pada siapa saja, baik orang tua maupun remaja, namun kamu tak perlu khawatir.
Selama kamu menerapkan gaya hidup yang sehat, maka kecil kemungkinan kamu akan mengalami stroke. Lantas.
Di samping itu, ada beberapa langkah pencegahan stroke lainnya yang dapat Anda lakukan sedari dini.
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini
Otak adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup manusia karena saling terkait dengan organ tubuh lainnya.
Ketika otak mengalami gangguan, fungsi organ tubuh lain juga akan terdampak dan bisa mengakibatkan kondisi serius, seperti cacat fisik hingga membahayakan nyawa. Salah satu gangguan pada otak yang sering terjadi adalah stroke.
Lebih tepatnya, stroke merupakan suatu masalah kesehatan yang terjadi karena terganggunya suplai darah ke bagian otak.
Kini, kasus stroke di usia muda sudah cukup sering ditemukan. Oleh karena itu, ada beberapa cara mencegah stroke sejak dini untuk mengatasi hal tersebut, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, rutin berolahraga, dan lain-lain.
1. Menurunkan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi salah satu penyebab seseorang lebih rentan mengalami risiko stroke. Untuk menentukan apakah berat badanmu berada dalam kisaran yang sehat atau tidak, kamu bisa melihatnya dengan menghitung indeks massa tubuh (BMI).
Adapun kategori standar berat badan ideal pria dan wanita dewasa berdasarkan BMI menurut WHO adalah sebagai berikut:
* Kurang dari 18,5 berarti berat badan kurang (underweight)
* Antara 18,5 – 24,9 berarti berat badan normal
* Antara 25-29,9 berarti berat badan berlebih (overweight)
* Di atas 30 berarti obesitas
Bagi kamu yang masuk kategori obesitas, kamu bisa menurukan berat badan dengan cara berolahraga secara rutin dan pastikan jumlah kalori dan nutrisi dari makanan yang kamu konsumsi tidak lebih dari standar yang telah ditetapkan.
2. Mengontrol Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi biasanya tidak memiliki gejala, jadi pastikan untuk memeriksakannya secara teratur.
Sebab, tekanan darah tinggi merupakan penyumbang terbesar risiko stroke baik pada pria maupun wanita.
Oleh karena itu, jika kamu ingin mencegah stroke, pastikan kamu telah melakukan kontrol tekanan darah secara rutin dan melakukan beberapa hal ini:
* Kurangi garam dalam makanan dan pastikan jumlah yang dikonsumsi tidak lebih dari 1.500 miligram sehari (sekitar setengah sendok teh)
* Hindari makanan berkolesterol tinggi, seperti burger dan berbagai makanan siap saji lainnya
* Berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit sehari
* Berhenti merokok
* Jika perlu, minum obat tekanan darah
3. Rutin Berolahraga
Melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga tidak hanya dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat, namun juga bisa menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah yang di mana kedua kondisi ini terkait dengan stroke.
Cara mencegah stroke sejak dini dengan berolahraga sebenarnya cukup mudah, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut:
* Berjalan-jalan di sekitar lingkungan setiap pagi
* Dibanding menggunakan lift, kamu bisa menggunakan tangga apabila ingin ke tempat yang sekiranya masih bisa kamu jangkau dengan tangga
* Aktif mengikuti komunitas olahraga, dengan begitu nantinya kamu akan termotivasi untuk selalu berolahraga
* Jika tidak memiliki waktu 30 menit berturut-turut untuk berolahraga, bagi menjadi sesi 10 hingga 15 menit yang bisa dilakukan beberapa kali setiap hari
4. Berhenti Merokok dan Hindari Minuman Beralkohol
Tahukah kamu bahwa perokok dua kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan bukan perokok. Hal ini bisa terjadi karena merokok dapat mengentalkan darah dan meningkatkan kemungkinan penggumpalan.
Selain rokok, minuman beralkohol juga bisa meningkatkan peluang seseorang terkena stroke, lho! Oleh karena itu, hindari minum terlalu banyak alkohol, sebab alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke.
5. Pilih Asupan Makanan dan Minuman yang Sehat
Seperti yang telah disebutkan, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi meningkatkan peluang kamu terkena stroke.
Namun kamu tak perlu khawatir, sebab tingginya tekanan darah dan tingginya kolesterol dapat dikelola dengan memerhatikan asupan makanan dan minuman.
Memilih makanan dan cemilan yang sehat dapat membantu kamu mencegah stroke. Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol serta tinggi serat dapat membantu mencegah kolesterol tinggi.
Tak hanya itu, membatasi garam (natrium) dalam makananmu juga dapat menurunkan tekanan darah, lho!
6. Meningkatkan Kolesterol Baik dalam Darah
Manajemen kolesterol darah yang baik bukan hanya tentang menurunkan angka kolesterol jahat (LDL), namun meningkatkan angka kolesterol baik (HDL) juga penting untuk dilakukan.
Pasalnya, kedua jenis kolesterol ini memiliki dampak yang berbeda pada kedua jenis stroke. Misalnya, orang dengan kadar kolesterol LDL tinggi memiliki risiko lebih besar terkena stroke iskemik, sedangkan orang dengan kadar kolesterol HDL rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke hemoragik.
Namun kedua risiko ini bisa kamu cegah dengan cara memerhatikan pola makan sehat dengan lemak dan protein yang baik, seperti minyak zaitun, alpukat, ikan, dan kacang-kacangan yang dapat membantu menyeimbangkan kadar kolesterol baik maupun kolesterol jahat.
7. Perhatikan Kadar Gula Darah
Cara mencegah penyakit stroke selanjutnya yaitu dengan memerhatikan kadar gula darah. Pasalnya, diabetes merupakan faktor risiko utama yang dapat menyebabkan stroke.
Ini karena diabetes masih memiliki kaitan erat dengan kondisi lain yang meningkatkan risiko stroke, termasuk tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol darah tinggi.
Mengelola diabetes dengan perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan diet rendah gula, dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Beberapa orang mungkin juga memerlukan obat untuk membantu menjaga gula darah mereka dalam kisaran yang sehat.
8. Menjaga kualitas tidur
Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Beberapa masalah tidur, seperti insomnia, sleep apnea, rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, hingga tidur lebih dari 9 jam, pun dikaitkan dengan meningkatnya risiko terkena stroke.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas dan waktu tidur antara 7−8 jam sehari. Selain itu, daripada menghabiskan waktu untuk tidur hingga siang hari, lebih baik Anda melakukan olahraga di pagi hari sebagai cara mencegah stroke sekaligus salah satu upaya menerapkan pola hidup sehat.
Stroke bisa menyerang siapa pun secara tiba-tiba dan kapan saja. Bila Anda memiliki risiko terkena stroke, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini.
Selain itu, Anda juga bisa menerapkan cara mencegah stroke di atas dan mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Selagi masih muda, mencegah stroke penting dilakukan agar tidak menyesal di kemudian hari.
Menjalankan pola hidup sehat, olahraga secara rutin, membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok adalah hal yang dapat kamu lakukan sedari dini untuk mencegah stroke.
Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika membutuhkan bantuan dan penanganan.