Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump – Dokter yang merawat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa capres dari Partai Republik itu mengalami luka tembak sepanjang 2 cm akibat insiden penembakan pekan lalu. Peluru tersebut hanya berjarak seperempat inci dari kepala Trump.

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump
Rentetan Peluru yang Mengarah Donald Trump

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump

Dilansir AFP, Minggu (21/7/2024), memo dari mantan dokter Gedung Putih, Ronny Jackson, yang kini menjadi anggota parlemen sayap kanan garis keras dari Texas, memberikan salah satu laporan rinci pertama mengenai cedera yang dialami Trump.

Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan saat kampanye di Pennsylvania, menewaskan satu peserta kampanye dan melukai dua orang lainnya.

Jarak Peluru Trump 6mm saat melintas dan kurang dari seperempat inci dari kepalanya dan mengenai bagian atas telinga kanannya,” tulis Jackson.

Dia mengatakan bahwa dia terbang menemui Trump di New Jersey pada malam setelah penembakan terjadi dan telah merawat telinganya sejak saat itu.

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump
Donald Trump: Saya Seharusnya Sudah Mati

“Jejak peluru tersebut menyebabkan Luka tembak selebar 2 cm yang meluas hingga ke permukaan tulang rawan telinga. Awalnya terjadi pendarahan yang cukup banyak, diikuti dengan pembengkakan yang signifikan di seluruh telinga bagian atas,” lanjutnya.

Jackson menjelaskan bahwa pembengkakan di telinga Trump telah berkurang dan lukanya ‘mulai mengering dan sembuh dengan baik’.

Hal ini disampaikan Jackson dalam memo yang dipublikasikan oleh Trump di jaringan Truth Social miliknya.

Masih ada beberapa pendarahan yang memerlukan perban, namun ‘mengingat sifat luka itu sendiri yang luas dan tumpul, tidak diperlukan jahitan’.

Trump juga menjalani CT scan kepala saat dia dirawat oleh dokter di rumah sakit di Butler, Pennsylvania.

“Dia akan menjalani evaluasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan pendengaran komprehensif jika diperlukan,” kata Jackson.

Jackson, yang pensiun dari Angkatan Laut sebagai Laksamana Muda tahun lalu, pertama kali diangkat ke unit medis Gedung Putih di bawah pemerintahan mantan presiden George W. Bush, kemudian menjadi dokter presiden pada tahun 2013 di bawah pemerintahan Barack Obama.

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump
Trump menjalani CT scan kepala saat dia dirawat

Namun, dia mendapatkan ketenaran nasional setelah memuji kesehatan dan ‘gen hebat’ Trump secara berlebihan pada tahun 2018.

“Saya mengatakan kepada presiden bahwa jika dia menjalani pola makan yang lebih sehat selama 20 tahun terakhir, dia mungkin bisa hidup sampai usia 200 tahun,” ujar Jackson saat itu.

Segera setelah itu, Trump menominasikannya untuk memimpin Departemen Urusan Veteran, namun Jackson menarik namanya dari pertimbangan menyusul tuduhan bahwa dia telah membagikan obat-obatan secara tidak patut dan terkadang mabuk di tempat kerja.

Selama kampanyenya di Kongres, Jackson memposisikan dirinya sebagai pendukung dekat Trump, mendukung narasi bahwa Obama telah ‘mempersenjatai’ pemerintah untuk memata-matai Trump.

Dia juga berbeda pendapat dengan pejabat kesehatan masyarakat mengenai virus Corona, dengan mengatakan bahwa penggunaan masker harus menjadi ‘pilihan pribadi’ dan dia mempertanyakan kapasitas kognitif Joe Biden untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

Laporan Dokter, Peluru Cuma Berjarak 6mm dari Kepala Trump
Trump Sebut Biden Presiden Terburuk
Share: