4 Variasi Seks yang Ternyata Berbahaya bagi Wanita – Wanita seringkali mengalami mimpi buruk berupa infeksi saluran kemih (ISK) setelah sesi Seks ranjang yang panas.
Risiko ISK pada wanita lebih tinggi daripada pada pria karena lubang saluran kencing dan vagina yang berdekatan memungkinkan bakteri dari vagina masuk ke saluran kencing.
4 Variasi Seks yang Ternyata Berbahaya bagi Wanita
Posisi Variasi seks favorit juga turut mendukung risiko ISK yang lebih tinggi. Menurut penjelasan dari ahli seks Ruby Rare, posisi seks yang menyebabkan gesekan yang lebih besar antara tubuh cenderung meningkatkan peluang terjadinya ISK.
Berikut adalah beberapa posisi seks yang dianggap paling berbahaya bagi wanita karena meningkatkan risiko ISK:
1. Misionaris
Posisi seks misionaris, menurut penelitian, termasuk di antara yang paling berisiko dalam memicu infeksi saluran kemih (ISK).
Ketika melakukan posisi ini, saluran kencing wanita dapat bertemu langsung dengan penis, meningkatkan risiko gesekan yang dapat menyebabkan bakteri dari alat kelamin masuk ke saluran kencing, kemih, atau bahkan ginjal, yang akhirnya mengakibatkan infeksi.
Meskipun demikian, posisi seks misionaris telah dikenal sebagai salah satu posisi yang efektif dalam memicu orgasme pada wanita, sebagaimana dilaporkan oleh Independent.
Untuk meminimalkan risiko ISK, ada tips yang dapat diikuti, seperti menempatkan kedua kaki di pundak pasangan.
2. Cowgirl
Seperti halnya posisi misionaris, cowgirl juga termasuk dalam posisi seks yang berpotensi memindahkan bakteri dari alat kelamin ke saluran kencing wanita.
Cowgirl, atau woman on top, adalah posisi di mana wanita berada di atas pria. Dalam posisi ini, gesekan antara kedua pasangan sangat kuat, yang dapat memudahkan penyebaran bakteri.
3. Fingering
Fingering tidak selalu melibatkan penetrasi penis ke vagina sebagai pemicu ISK. Stimulasi dengan jari juga dapat memicu infeksi saluran kemih.
Bahkan, seperti dilaporkan oleh Medical News Today, fingering dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS), termasuk herpes, sifilis, klamidia, dan gonore.
“Sebelum meningkatkan intensitas aktivitas seksual, penting untuk selalu mencuci tangan guna mengurangi risiko infeksi,” kata Ruby.
4. Seks anal
Seks anal juga merupakan faktor yang penting dalam penyebaran bakteri yang perlu diperhatikan.
Area anus mengandung jutaan bakteri, yang dapat berpindah ke penis selama penetrasi dan kemudian masuk ke saluran kencing ketika penetrasi dilakukan di vagina.
Meskipun seks anal memberikan sensasi “unik”, tetapi ada risiko-risiko yang perlu diperhatikan.
Selain risiko ISK, seks anal dapat menyebabkan kerusakan pada sfingter (katup alami di anus), mengganggu fungsi usus, kerusakan saraf di sekitar anus, bahkan meningkatkan risiko kanker kolorektal.