Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior – P (19), seorang taruna dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), dilaporkan meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan oleh seorang senior di sekolah tersebut.

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Polisi Ungkap Kronologi Tewasnya Mahasiswa STIP

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior

Kini, pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap Tersangka Pelaku penganiaya yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka di sekitar daerah ulu hati korban. Jenazah korban telah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan visum guna penyelidikan lebih lanjut.

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Taruna STIP Putu Satria

1. Taruna STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Seorang taruna dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Cilincing, Jakarta Utara, dilaporkan meninggal dunia di area kampus.

Korban, yang dikenal dengan inisial P (19) dan berasal dari Bali, diduga tewas akibat dianiaya oleh seorang senior pada Jumat (3/5/2024).

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengonfirmasi kejadian tersebut ketika dihubungi oleh wartawan pada Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, kronologi kejadian masih dalam tahap penyelidikan untuk memperoleh detail lengkapnya.

Namun, dugaan awal menunjukkan adanya tindak kekerasan dari kakak tingkat korban. Terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan dari RS Taruma Jaya mengenai seorang mahasiswa STIP yang telah meninggal dunia.

“Pada saat diperiksa oleh klinik sekolah setempat, sudah dalam kondisi tidak bernadi. Nadinya sudah berhenti dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa,” ungkap Gidion.

2. Terduga Pelaku Diperiksa Polisi

Polisi telah berhasil mengidentifikasi seorang senior yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) dengan inisial P (19) yang akhirnya tewas. Saat ini, terduga pelaku sedang menjalani proses pemeriksaan oleh pihak berwajib.

“Dilakukan beberapa interview terhadap orang yang diduga pelaku dan juga saksi-saksi lainnya. Harapannya, informasi yang diperoleh dapat menjadi bahan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, dalam keterangannya kepada media pada Jumat (3/5/2024).

Selain itu, polisi telah menangkap beberapa orang senior dan rekan korban guna dimintai keterangan terkait kasus ini.

Setelah melalui tahap pemeriksaan, pihak kepolisian telah berhasil mengidentifikasi terduga pelaku penganiayaan terhadap korban.

“Sementara kami telah mengantongi beberapa nama yang menjadi perhatian kami, tapi nantinya akan dipastikan lebih lanjut ketika mereka menjalani pemeriksaan secara mendetail,” jelasnya.

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Ada Luka di Ulu Hati Korban

3. Ada Luka di Ulu Hati Korban

Seorang taruna STIP diduga meninggal karena penganiayaan oleh seorang senior di kampusnya. Berdasarkan informasi awal dari pemeriksaan, terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Kami menemukan indikasi kekerasan,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada media pada Jumat (3/5).

Gidion menyebutkan bahwa luka tersebut terletak di sekitar bagian atas perut korban. Saat ini, jenazah korban telah dipindahkan ke RS Polri untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

“Terlihat adanya jejak kekerasan. Lokasinya sekitar bagian atas perut. Ini bukan luka dari benda tumpul, tapi luka yang terjadi akibat tindakan tumpul. Kami masih menyelidiki penyebab kematian korban,” jelasnya.

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Mahasiswa yang Tewas di Toilet STIP

4. Korban Dianiaya di Toilet

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian seorang mahasiswa STIP bernama P (19), yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang senior di kampus. Menurut hasil rekaman dari CCTV, korban dianiaya di area toilet kampus.

“Menurut saya, rekaman CCTV cukup jelas dalam memberikan gambaran mengenai rangkaian peristiwa tersebut. Karena insiden terjadi di salah satu toilet kampus,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada media pada Jumat (3/5/2024).

Gidion menjelaskan bahwa penganiayaan tersebut tidak terjadi selama kegiatan resmi kampus. Diduga, penganiayaan terjadi di toilet sebagai bagian dari inisiasi oleh terduga pelaku yang merupakan seniornya.

“Secara spesifik, ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara pribadi oleh mereka dan tidak merupakan bagian dari kegiatan resmi lembaga. Ini lebih kepada inisiasi yang dilakukan oleh siswa, bukan bagian dari struktur atau kurikulum resmi,” ujarnya.

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Jenazah Korban Divisum di RS Polri

5. Jenazah Korban Divisum di RS Polri

Jenazah seorang mahasiswa STIP yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang senior telah diperiksa di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, divisum dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Pemeriksaan laboratorium forensik sedang berlangsung, dan divisum sedang dilakukan oleh dokter yang berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengungkapkan alasan di balik kematian tersebut,” ungkap Kombes Gidion pada Jumat (3/5/2024).

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Status Taruna Terduga Pelaku Dicopot

6. Status Taruna Terduga Pelaku Dicopot

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing, Jakarta Utara, oleh seorang senior hingga menyebabkan korban tewas.

Terduga pelaku, yang juga seorang taruna, telah dicopot dari statusnya untuk mencegah gangguan terhadap proses hukum.

“Terhadap taruna yang diduga sebagai pelaku, BPSDM Perhubungan akan segera mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak menghambat jalannya proses hukum. Sementara itu, manajemen kampus, di semua tingkatan yang terkait, diharapkan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian sesuai dengan regulasi yang berlaku,” kata Kepala Bagian Umum Sekretariat BPSDMP Kemenhub, Ariandy Samsul B, dalam pernyataannya pada Jumat (3/5).

Ariandy juga mengingatkan kampus lainnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas taruna dengan lebih ketat, dengan tujuan mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

“Selain itu, Plt Kepala BPSDMP telah memerintahkan seluruh kampus yang berada di bawah naungan BPSDM Perhubungan untuk meningkatkan pengawasan yang ketat terhadap kegiatan dan pembinaan taruna, baik dalam hal pendidikan maupun peningkatan moral, untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan sesuai dengan pedoman pengasuhan yang berlaku,” jelasnya.

Ariandy juga menyampaikan belasungkawa atas kematian korban, Putu Satria Ananta Rustika (19). BPSDMP sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada pihak kepolisian.

“BPSDMP mengharapkan agar STIP Jakarta dapat mengambil langkah-langkah cepat dalam penyelidikan kasus ini dan menyerahkan penanganan kasus tersebut sepenuhnya kepada Polres Jakarta Utara untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tambahnya.

6 Fakta Tragedi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior
Senior Diamankan Buntut Kasus Mahasiswa STIP Meninggal Dianiaya
Share: