4 Cara Minum Kopi Bikin Panjang Umur – Jenis biji kopi dan cara mengonsumsinya berpengaruh pada khasiat yang dirasakan. Begini cara minum kopi yang sehat dan bikin panjang umur.
Kopi mengandung banyak antioksidan yang akan memberikan segudang manfaat kesehatan. Namun, khasiatnya tersebut akan hilang jika mengonsumsi kopi dengan cara yang salah.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Annals of Internal Medicine, minum kopi tanpa campuran pemanis dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.
Hal tersebut telah dibuktikan dengan melakukan survey kepada 171.616 peserta di Inggris.
Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh hijau, ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.
Kebiasaan mengonsumsi kafein ini juga telah lama dipraktikkan oleh penduduk Zona Biru (Blue Zone), yang dikenal sebagai orang-orang berumur panjang.
Para ahli gizi pun mencoba memaparkan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari kafein dan bagaimana kebiasaan orang-orang di Zona Biru mengonsumsinya agar panjang umur.
Mau kopi panjang umur, perhatikan gula
Boleh-boleh saja kalau ingin minum kopi manis atau bahkan kopi susu, tapi perhatikan jumlah gula yang masuk ke tubuh.
“Jika Anda hanya menambahkan sekitar 1 sendok teh gula ke kopi Anda, manfaat kopi untuk panjang umur kami pikir tidak sepenuhnya hilang dengan 1 sendok teh itu,” kata Wee.
Berdasarkan penelitian ini, dokter dapat memberi tahu pasien mereka bahwa sebagian besar peminum kopi tidak perlu menghilangkan minuman dari makanan mereka, tetapi berhati-hatilah dengan kopi spesial berkalori tinggi,” penulis utama studi dokter Dan Liu dalam email.
Kopi juga memiliki profil kesehatan yang berbeda, tergantung pada bagaimana kopi itu diproduksi, kata Gunter Kuhnle, profesor nutrisi dan ilmu makanan di University of Reading di Inggris. Dia tidak terlibat dalam penelitian.
Beberapa jenis mengandung senyawa fenolik, yang diyakini bermanfaat, katanya.
Senyawa kimia tersebut mempengaruhi rasa dan aroma kopi dan berharga karena dapat bertindak sebagai antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-penuaan.
Dua spesies kopi yang paling umum adalah arabika dan robusta, dan penelitian menunjukkan kopi robusta memiliki kandungan fenolik yang lebih tinggi daripada kopi arabika.
Tergantung bagaimana Anda menyeduhnya, kopi bisa mengandung diterpen tingkat tinggi, yang merupakan senyawa kimia yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kata Kuhnle.
Kopi yang direbus dan kopi French press mengandung beberapa jumlah diterpen tertinggi, menurut sebuah studi tahun 2016.
Kopi moka dan espresso mengandung diterpen dalam jumlah sedang, sedangkan kopi instan atau kopi yang dibuat dengan penyaringan memiliki kandungan diterpen yang paling sedikit.
Meski demikian, ini bukan alasan buat sering-sering minum kopi instan, karena kandungan gulanya yang cukup tinggi.
4 Cara Minum Kopi Bikin Panjang Umur
Berikut beberapa cara ngopi yang mampu memperpanjang usia.
1. Tanpa campuran alias kopi hitam saja
Kini kreasi kopi begitu beragam mulai dari dicampur gula aren, sirup hazelnut, sampai diberi campuran boba dan topping krim keju. Namun kopi terbaik dan lebih sehat dikonsumsi adalah kopi hitam
Jika Anda kurang terbiasa dengan kopi hitam, kopi bisa diberi campuran krimer rendah lemak atau campuran lain yang sehat.
“Kopi tanpa campuran apapun penuh dengan antioksidan yang dapat membantu tubuh Anda memerangi stres oksidatif dan mendukung kesehatan secara keseluruhan,” kata Lauren Manaker, ahli medis dan penulis, mengutip dari Eat This, Not That!.
2. Ganti gula pasir
Kopi kadang disalahkan sebagai penyebab berbagai macam gangguan kesehatan. Padahal sebenarnya yang patut Anda salahkan adalah campuran gulanya.
“Terlalu banyak gula dalam kopi Anda setiap hari dapat mulai menyebabkan kenaikan berat badan bagi sebagian orang dan bagi yang lain itu dapat menyebabkan diabetes tipe 2,” jelas Courtney D’Angelo, ahli diet.
Dilansir dari Healthline, ada beberapa pilihan pemanis alami yang lebih sehat daripada gula pasir biasa antara lain stevia, xylitol, monk fruit sweetener, atau yacon syrup.
3. Tambahkan protein
Agar kopi pagi makin menyehatkan, coba saja tambahkan elemen protein termasuk dengan protein powder.
D’Angelo berkata protein memiliki banyak manfaat kesehatan khususnya membantu membangun otot, menghilangkan lemak, dan menyediakan energi buat tubuh sepanjang hari.
“Ini juga membantu Anda kenyang lebih lama sehingga Anda tidak akan pergi ke dapur untuk mengambil kue-kue sarapan yang manis,” imbuhnya.
Ada beberapa cara untuk menambah protein pada kopi seperti menambahkan telur seperti racikan kopi talua khas Minang, krimer tinggi protein, susu kedelai, dan bubuk spirulina.
4. Pakai cangkir keramik atau gelas kaca biasa
Kedai kopi biasanya menyediakan gelas atau cangkir sekali pakai. Kadang Anda tidak memiliki pilihan lain sebab gelas memang disediakan untuk pembelian kopi yang dibawa pulang (take away).
“Tentu, menggunakan cangkir kopi sekali pakai itu nyaman. Tetapi varietas tertentu dapat mengandung mikro-plastik yang bisa masuk ke kopi Anda,” ujar Manaker.
Mikro-plastik yang terus masuk dan menumpuk di tubuh bisa memicu ketidakseimbangan hormon dan mengganggu kesehatan.
Oleh karenanya, dia menyarankan untuk lebih banyak minum kopi dengan gelas keramik atau gelas kaca biasa.
Kafein bikin panjang umur
Menurut seorang ahli gizi yang berbasis di Brooklyn, Maddie Pasquariello, MS, RDN, kafein dianggap dapat menurunkan berbagai risiko penyakit kronis.
Misalnya, penyakit neurologis seperti alzheimer, serta kondisi lain seperti asma, penyakit hati, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, kanker hati, endometrium, dan kanker prostat.
Secara khusus, kopi tidak hanya menjadi minuman pokok di tiga Zona Biru, tetapi juga bagi sekitar satu miliar orang di seluruh dunia.
Pasquariello mengatakan bahwa potensi manfaat kafein untuk meningkatkan umur dianggap sangat umum di kalangan orang dewasa yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang setiap hari.
Namun, bagi penduduk di Zona Biru Okinawa, Jepang, mereka banyak mendapatkan asupan kafein melalui teh hijau.
Berdasarkan penelitian besar-besaran terhadap hampir 500.000 partisipan di Inggris (yang tidak termasuk dalam Zona Biru), kedua minuman ini menawarkan kafein dan asam klorogenat.
Semuanya itu memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan tekanan darah, resistensi insulin, serta meningkatkan fungsi endotel.
Lalu yang paling penting, para peneliti menemukan bahwa minum satu cangkir kopi atau tiga cangkir teh hijau setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian terendah.
Sementara itu, pola makan harian yang mencakup satu atau dua cangkir kopi dan dua hingga empat cangkir teh hijau dikaitkan dengan risiko kematian 22 persen lebih rendah.
Kebiasaan penduduk Zona Biru mengonsumsi kafein
• Semenanjung Nicoya di Kosta Rika:Mengencerkan kopi
Pakar Zona Biru dan pakar umur panjang, Dan Buettner mengungkapkan bahwa penduduk Nicoya di Kosta Rika lebih sering menikmati kopi yang lebih encer sepanjang hari.
Dengan kata lain, mereka tidak hanya mengandalkannya untuk mendapatkan suntikan energi yang cepat.
Lantas, bagaimana cara ini dapat mendorong kesehatan yang baik?
“Dengan mengencerkan kopi, kita bisa memperpanjang waktu yang dibutuhkan kafein untuk masuk ke dalam tubuh,” kata Pasquariello.
“Ketika semua kafein masuk ke dalam tubuh sekaligus, efeknya secara alami akan lebih terasa.”
“Namun, kecemasan, kegelisahan, jantung berdebar, atau gangguan pencernaan yang kita rasakan akibat kopi akan muncul lebih cepat dan bisa jadi tidak menyenangkan,” ujar dia.
Meski begitu, penduduk Nicoya juga menikmati seduhan kopi mereka setelah makan siang untuk melancarkan pencernaan dan kemudian menikmati sedikit kafein dengan camilan sore hari.
• Ikaria di Yunani dan Sardinia di Italia: Mengonsumsi kafein dengan teman
Kopi Ikaria dipanggang sebentar dan digiling halus. Kopi ini juga direbus, yang mengekstrak senyawa bermanfaat dalam kopi dan menghasilkan jumlah kafein yang lebih rendah, dibandingkan dengan metode seduh dan saring standar.
Sementara itu, orang Sardinia sebagian besar menikmati minuman berbasis espresso.
Meskipun jenis kopi yang mereka sukai berbeda-beda, penduduk di kedua Zona Biru ini memiliki kebiasaan yang sama yaitu minum kopi dengan ditemani orang lain.
“Meskipun ada peningkatan jumlah orang yang menyantap makanan sendirian, makan dan minum pada dasarnya merupakan konsep sosial di banyak bagian dunia, termasuk Zona Biru,” terang Pasquariello.
Ternyata, minum kopi dalam lingkungan sosial memiliki potensi untuk meningkatkan manfaat yang kita dapatkan dari kedua pilihan itu sendiri.
“Studi menunjukkan bahwa mereka yang makan atau minum bersama dalam kelompok memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi dan sering kali memiliki sistem dukungan sosial yang lebih kuat,” ungkapnya.
“Sistem dukungan sosial ini dapat memastikan bahwa kita memiliki sistem perawatan yang lebih baik seiring bertambahnya usia,” jelas dia.
• Okinawa di Jepang: Menyeruput teh hijau sepanjang hari
Menurut Buettner, orang Okinawa meminum teh hijau sepanjang hari sebagai sebuah kebiasaan yang berpengaruh pada hasil kesehatan mereka.
Pasquariello mencatat, konsumsi teh hijau telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, kanker tertentu, dan penyakit lainnya yang lebih rendah.
“Manfaat ini diduga terkait dengan kandungan polifenol, termasuk flavanol dan flavonol,” jelasnya.
“Kandungan itu bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh yang membersihkan radikal bebas dan membantu mencegah kerusakan sel,” kata dia.
Katekin juga menjadi salah satu flavanol yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan dan mampu meningkatkan pertahanan kekebalan tubuh, serta membantu menyeimbangkan mikrobioma usus.
Pakar pengobatan fungsional, Mark Hyman, MD, juga memilih teh hijau sebagai minuman terbaik untuk umur panjang.
Sebab, katekin di dalamnya mengandung beberapa fitonutrien pelawan penyakit yang paling kuat yang ditemukan dalam kerajaan tanaman.
Pasquariello menambahkan, hal utama yang perlu diperhatikan dengan kafein adalah jika kita belum mengonsumsinya, jika kita tidak menyukai rasanya, atau jika berdampak negatif pada tubuh, maka kita tidak perlu menambahkannya ke dalam rutinitas sehari-hari.
“Ada beberapa risiko mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi, jadi penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan,” sarannya.
Selain itu, ia mengatakan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja kafein yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan umur panjang.
Terakhir, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu hal ajaib yang akan menjamin kita umur panjang.
“Diet seimbang, aktivitas fisik yang teratur, sistem dukungan sosial, dan faktor-faktor lain juga memainkan peran besar dalam umur panjang,” tambah Pasquariello.