Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen – Bagi para Penggemar Anime, istilah “seinen” dan “shonen” dalam dunia anime tentunya sudah tidak asing.

Kedua istilah tersebut sebenarnya bukanlah genre anime, melainkan klasifikasi demografis yang menentukan target penontonnya.

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen
Perbedaan Anime Shonen dan Seinen

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen

Namun, seringkali masih banyak yang bingung membedakan keduanya karena kompleksitasnya, terutama dalam konteks serial seinen.

Secara garis besar, serial Shonen umumnya ditujukan untuk audiens remaja laki-laki, sementara serial seinen lebih mengarah kepada laki-laki berusia 19-50 tahun atau disebut juga dewasa muda.

Perbedaan dalam target penonton ini muncul karena keduanya memiliki alur cerita yang berbeda.

Serial shonen cenderung mengikuti rumus-rumus tertentu dalam ceritanya atau sering kali terdapat elemen klise yang khas.

Di sisi lain, serial Seinen memiliki alur cerita yang lebih kompleks, sulit ditebak, dan seringkali menuntut pemahaman yang lebih dalam daripada sekadar menonton.

Namun, hal ini bukan berarti remaja laki-laki tidak bisa menonton serial seinen atau sebaliknya. Perbedaan dalam demografi ini hanya menandakan target utama dari karya tersebut.

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen
Manga Shonen dan Seinen

1. Periksa Terbitan Manga-nya

Untuk memastikan demografi anime, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memeriksa tempat terbitnya manga-nya.

Publikasi shonen yang terkenal antara lain Weekly Young Jump Shueisha, Weekly Young Magazine Kodansha, dan Weekly Young Sunday Shogakukan.

Biasanya, Manga yang terbit di majalah-majalah ini ditujukan untuk pembaca remaja laki-laki.

Namun, terkadang ada kasus yang agak membingungkan. Sebagai contoh, seri Jojo’s Bizarre Adventure.

Awalnya, manga ini diterbitkan melalui Weekly Shonen Jump, yang mengindikasikan bahwa demografi targetnya adalah remaja laki-laki.

Namun, lanjutannya justru dipublikasikan melalui majalah seinen, Ultra Jump, yang umumnya ditujukan untuk pembaca pria dewasa.

Hal ini menunjukkan bahwa beberapa seri manga mungkin melintasi batas-batas demografi dan tidak selalu terikat pada satu kategori tertentu.

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen
Perbedaan Anime Shonen dan Seinen

2. Sejauh ini Shonen Lebih Populer

Sejauh ini, genre shonen telah menjadi lebih populer daripada seinen. Penggemar anime pasti akrab dengan judul-judul seperti Dragon Ball, Naruto, dan One Piece, yang semuanya merupakan representasi dari genre shonen.

Menariknya, sebagian besar serial yang membuka jalan bagi kebangkitan media global berasal dari genre shonen.

Fakta yang menarik adalah bahwa dari 55 manga yang berhasil terjual lebih dari 50 juta kopi, 44 di antaranya adalah bagian dari genre shonen.

Ini menunjukkan bahwa genre shonen memiliki daya tarik yang lebih luas dan lebih universal dibandingkan dengan seinen, yang cenderung mengusung tema yang lebih dewasa.

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen
Manga Shonen dan Seinen

3. Fokus Utama Jalan Cerita

Perbedaan fokus utama dalam jalan cerita antara shonen dan seinen menjadi titik penting untuk memahami karakteristik keduanya.

Shonen, yang menargetkan laki-laki remaja, umumnya menekankan aksi dan pertarungan sebagai inti cerita.

Para pembaca atau penontonnya, yang kebanyakan remaja laki-laki, cenderung tertarik dengan adegan-adegan yang menegangkan dan penuh aksi.

Contoh klasiknya adalah serial seperti Naruto, Bleach, dan Dragon Ball, yang menyuguhkan pertarungan epik dan petualangan yang seru.

Meskipun demikian, shonen juga bisa mencakup elemen fantasi, seperti yang terlihat dalam One Piece, yang menggabungkan pertempuran dengan cerita tentang petualangan di lautan fantasi.

Sementara itu, seinen menawarkan lebih banyak kebebasan dalam memilih struktur cerita dan tema yang akan dieksplorasi.

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen
Antara Anime Shonen dan Seinen

Demografis yang lebih dewasa, yang mencakup laki-laki usia 19 hingga 50 tahun, memberikan kesempatan bagi serial seinen untuk mengeksplorasi tema-tema yang lebih kompleks dan beragam.

Mereka tidak hanya terbatas pada pertarungan atau aksi semata, tapi juga bisa membahas politik, romansa, misteri, fantasi, komedi, dan banyak lagi.

Serial seperti Berserk, Ghost in the Shell, dan Monster menunjukkan beragamnya tema yang bisa diangkat dalam seinen.

Selain itu, serial seinen juga cenderung lebih “dewasa” dalam penanganan ceritanya, tidak terlalu mengikuti kisah klise atau terlalu menyederhanakan plotnya.

Mereka dapat menyajikan cerita yang lebih kompleks dan menantang bagi penonton dewasa tanpa harus khawatir tentang kesederhanaan cerita.

Bagi mereka yang tertarik dengan shonen, tersedia banyak pilihan serial anime yang menarik, namun bagi yang menginginkan sesuatu yang lebih beragam dan kompleks, seinen menawarkan banyak opsi menarik seperti Tokyo Ghoul, Attack on Titan, dan Steins;Gate.

Dengan demikian, perbedaan dalam fokus jalan cerita antara keduanya menjadi penentu utama dalam menentukan jenis cerita yang ingin dinikmati oleh para penggemar anime.

3 Fakta Unik Perbedaan Anime Shonen dan Seinen
Perbedaan Shonen dan Seinen
Share: