2 WNI Diamankan Terkait Chaowalit Paling dicari Thailand – Polda Sumatera Utara telah mengamankan dua orang terkait dengan Chaowalit Thongduang, buron nomor satu di Thailand yang melarikan diri ke Indonesia. Kedua orang tersebut ditangkap karena membantu Chaowalit selama pelariannya di Indonesia.
2 WNI Diamankan Terkait Chaowalit Paling dicari Thailand
“2 WNI Diamankan Terkait Chaowalit di Polda Sumut karena memfasilitasi pelarian, termasuk membuatkan KTP Aceh palsu. Detailnya silakan tanyakan ke Polda Sumut,” kata Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/5/2024).
Chaowalit ditangkap oleh Tim Divhubinter Polri yang dipimpin oleh Kombes Audie S Latuheru di Bali pada Kamis (30/5). Pria yang memiliki nama alias Sia Paeng Nanod ini telah diterbangkan ke Jakarta dan sedang diinterogasi oleh tim gabungan di Bareskrim Polri.
“Saat ini, Chaowalit masih diperiksa oleh tim gabungan Bareskrim Polri, Polda Sumut, dan Polda Bali untuk mendalami apakah ada keterkaitan dengan jaringan di Indonesia,” tambahnya.
Menyamar Jadi ‘Sulaiman’
Chaowalit melarikan diri dari Thailand sejak Oktober 2023. Selama pelariannya di Indonesia, Chaowalit sempat singgah di Medan, Sumatera Utara. Ia diketahui memiliki KTP palsu dengan nama Sulaiman, warga Aceh. Dari Medan, Chaowalit berpindah ke Bali hingga akhirnya ditangkap di sebuah apartemen.
Penangkapan Chaowalit di Bali menjadi pemberitaan media Thailand, salah satunya Bangkok Post.
Dilansir dari Bangkok Post, Chaowalit adalah narapidana yang melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat, Thailand.
Ia menjalani hukuman karena percobaan pembunuhan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana lainnya, termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata api. Pada 25 Desember, Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia karena percobaan pembunuhan.
Hukuman tersebut bermula dari penembakan di sebuah restoran di Distrik Muang, Phatthalung, pada 9 September 2019. Ia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Chaowalit sempat jatuh sakit ketika dipenjara sehingga dilarikan ke rumah sakit. Namun, pada 22 Oktober 2023, ia melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat setelah dibawa ke sana untuk perawatan gigi.
Polisi melacak keberadaannya hingga ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November. Terjadi baku tembak, tetapi ia berhasil melarikan diri lagi ke daerah pegunungan yang melintasi Provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun.
Meskipun terjadi perburuan besar-besaran, Chaowalit berhasil menghindari penangkapan.
Belakangan diketahui, ia diyakini meninggalkan Thailand dengan menggunakan speedboat dari Satun.
Selama pelariannya, Chaowalit merilis sejumlah video di mana ia mengaku diperlakukan tidak adil.
Ia mengklaim bahwa dirinya adalah satu-satunya yang dihukum atas kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat.
Ia juga mengklaim bahwa permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda tidak ditangani dengan adil, meskipun klaim ini dibantah oleh Menteri Kehakiman.